MEMBANGUN KESADARAN KOLEKTIF UNTUK TATA KELOLA AIR: STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (STUDI KASUS DI DESA JURANGBAHAS DAN MENGANTI, BANYUMAS)

  • Rizky Amalia Putri Universitas Jenderal Soedirman
  • Aufi Meska Aulia Universitas Jenderal Soedirman
  • Khayu Rohmi Universitas Jenderal Soedirman
  • Ranjani Ranjani Universitas Jenderal Soedirman
  • Tissa Silvia Universitas Jenderal Soedirman
  • Alda Wydia Prihartini Azar Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Desa Jurangbahas dan Menganti di Kabupaten Banyumas merupakan wilayah yang setiap tahun menghadapi tantangan kekeringan berkepanjangan. Permasalahan utama yang dihadapi bukan hanya keterbatasan sumber daya air, tetapi juga kurangnya tata kelola yang partisipatif serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam merawat ketersediaan air secara berkelanjutan. Untuk menjawab hal tersebut, program pengabdian difokuskan pada penguatan literasi lingkungan dan penerapan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra. Desa Jurangbahas memperoleh media literasi berupa buku ensiklopedia sebagai sarana peningkatan pengetahuan masyarakat, sedangkan Desa Menganti menerima bantuan Paket Sambungan Rumah (SR) sebagai dukungan infrastruktur sederhana untuk memperluas akses air bersih. Kegiatan tahap awal diawali dengan survei lapangan untuk memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat, dilanjutkan dengan diskusi bersama perangkat desa, kemudian sosialisasi program, serta penyerahan bantuan. Seluruh rangkaian kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Penyesuaian kegiatan ini tetap sejalan dengan tujuan utama, yakni membangun kesadaran kolektif untuk tata kelola air berbasis komunitas. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, mendorong kemandirian dalam pengelolaan air, serta memperkuat peran komunitas sebagai aktor utama dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Program ini juga mendukung pencapaian SDGs poin 6 (air bersih dan sanitasi), poin 11 (komunitas berkelanjutan), dan poin 13 (penanganan perubahan iklim).


Kata kunci: Partisipatif; SDGs; Komunitas; Kekeringan.

References

Arnstein, S. R. (1969). A ladder of citizen participation. Journal of the American Institute of Planners, 35(4), 216–224. https://doi.org/10.1080/01944366908977225
Chambers, R. (1997). Whose reality counts? Putting the first last. London: Intermediate Technology Publications.
Clerveaux, V., Spence, B., & Katada, T. (2010). Promoting disaster awareness in multicultural societies: the DAG approach. Disaster Prevention and Management: An International Journal, 19(2), 199–218. https://doi.org/10.1108/09653561011038002.
Fitri, R. A., & Hadiyanto, H. (2022). Kepedulian Lingkungan melalui Literasi Lingkungan pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6690–6700. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.3485
Hurlbert, M., & Gupta, J. (2015). The split ladder of participation: A diagnostic, strategic, and evaluation tool to assess when participation is necessary. Environmental Science and Policy, 50, 100–113. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2015.01.011
Keban, Y. T. (2019). Enam dimensi strategis administrasi publik: Konsep, teori, dan isu. Yogyakarta: Gava Media.
Kotus, J., & Sowada, T. (2017). Behavioural model of collaborative urban management: extending the concept of Arnstein’s ladder. Cities, 65, 78–86. https://doi.org/10.1016/j.cities.2017.02.009
Limuris, F. C. (2021). Hak Rakyat Atas Air Bersih Sebagai Derivasi Hak Asasi Manusia dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Jurnal Jentera: Jurnal Hukum, 4(2), 515–532. https://jurnal.jentera.ac.id/index.php/jentera/article/view/66.
Maryono, A., Santoso, E. N. (2006). Metode Memanen dan Memanfaatkan Air Hujan Untuk Penyediaan Air Bersih, Mencegah Banjir dan Kekeringan (Edisi 1). Jakarta: Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Maesaroh, Siti, et al. (2021). Strategi Menumbuhkan Literasi Lingkungan pada Siswa. Jurnal Basicedu. 5 (4). 1998-2007. doi:10.31004/basicedu.v5i4.1048.
Murphy, H. M., McBean, E. A., & Farahbakhsh, K. (2009). Appropriate technology - A comprehensive approach for water and sanitation in the developing world. Technology in Society, 31(2), 158–167. https://doi.org/10.1016/j.techsoc.2009.03.010
Oktavianisya, N., Aliftitah, S., Hasanah, L., (2020). Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Air Bersih dan Air Minum di Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia). 5(2), 98-107.
Roth, C. E. (1992). Environmental literacy: Its roots, evolution and directions in the 1990s. Columbus: ERIC Clearinghouse for Science, Mathematics, and Environmental Education.
United Nations. (2015). Transforming our world: The 2030 agenda for sustainable development. New York: United Nations.
Utomo, Warsito. (2009). Administrasi Publik Baru Indonesia Perubahan Paradigma dari Administrasi Negara ke Administrasi Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Published
2025-10-08
How to Cite
PUTRI, Rizky Amalia et al. MEMBANGUN KESADARAN KOLEKTIF UNTUK TATA KELOLA AIR: STRATEGI PEMBERDAYAAN KOMUNITAS (STUDI KASUS DI DESA JURANGBAHAS DAN MENGANTI, BANYUMAS). Jurnal Pengabdian Masyarakat Administrasi Publik (APdimas), [S.l.], v. 2, n. 2, p. 58-68, oct. 2025. ISSN 3064-2272. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/jpm/article/view/17864>. Date accessed: 14 oct. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/jpm.v2i2.17864.

Most read articles by the same author(s)