Negosiasi Identitas: Dinamika Adat Pernikahan dan Pemakaman Tionghoa Indonesia di Bawah Pengaruh Tekanan Asimilasi
Abstract
Budaya Tionghoa di Indonesia telah mengalami dinamika yang kompleks akibat pengaruh berbagai faktor seperti kebijakan etnis, agama dan perubahan sosial. Sebagai dua praktik budaya inti, adat pernikahan dan pemakaman tidak hanya berfungsi menjaga kelangsungan tradisi masyarakat, tetapi juga merefleksikan identitas etnis mereka. Dalam konteks studi migrasi, aspek "identitas budaya" dan "keberagaman" menjadi fokus penelitian yang relevan. Adat pernikahan dan pemakaman masyarakat Tionghoa Indonesia tidak sekadar meneruskan warisan leluhur, melainkan juga terus bertransformasi mengikuti perubahan zaman. Pasca diterapkannya kebijakan asimilasi ("pribumisasi") oleh pemerintah Orde Baru pada tahun 1967, terjadi pembatasan signifikan terhadap ekspresi budaya Tionghoa. Sayangnya, belum banyak penelitian sistematis yang mengkaji perubahan budaya selama periode krusial ini, khususnya mengenai transformasi dalam upacara pernikahan dan pemakaman tradisional di kalangan keluarga Tionghoa Indonesia. Berdasarkan metode penelitian sejarah lisan, penelitian ini bertujuan mengeksplorasi proses pewarisan dan evolusi adat pernikahan serta pemakaman dalam konteks sosio-kultural tertentu. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam tiga aspek: (1) memahami konstruksi identitas budaya, (2) menganalisis kesinambungan nilai-nilai tradisi, dan (3) mengungkap strategi adaptasi masyarakat dari perspektif mikro. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya melengkapi khazanah akademis, tetapi juga memperkaya pemahaman tentang interaksi budaya dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.