MODEL AUTOKATALISIS PERUBAHAN WARNA TOMAT SELAMA PENYIMPANAN DENGAN PENAMBAHAN KMnO4 DAN ARANG AKTIF BAMBU SEBAGAI ETHYLENE SCAVENGER
Abstrak
Pada buah tomat segar, warna merupakan indikator penting yang menentukan penerimaan konsumen. Teknologi pascapanen banyak ditujukan untuk mempertahankan warna tomat pada rentang jingga ke merah muda. Model untuk memprediksi perubahan warna tomat selama penyimpanan masih sedikit dikaji. Model prediksi ini akan berguna untuk melihat bagaimana perubahan warna secara alami dan bagaimana perubahan warna saat mendapat perlakuan teknologi pasca panen, apakah model perubahan warna masih tetap sama dan hanya berubah nilai konstantanya ataukah modelnya juga mengalami perubahan. Untuk menyelidiki hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan penyimpanan tomat dalam kondisi tanpa perlakuan dan tomat dengan perlakuan ethylene scavenger (ES) dari campuran arang aktif bambu dan KMnO4. Tomat dikemas menggunakan kardus yang sudah ditambahkan ethylene scavenger dengan massa 2 gram, 4 gram, dan 6 gram ES, kemudian disimpan dalam suhu ruang selama 10 hari dan dilakukan pengamatan warna setiap hari. Hasil penerapan model autokatalisis menunjukkan penurunan warna kuning dan kecerahan mengikuti model kinetika orde satu, sedangkan peningkatan warna merah mengikuti model logistik. Perlakuan massa ethylene scavenger yang paling efektif ditunjukkan pada penggunaan 2 gram ethylene scavenger, yang diindikasikasikan oleh nilai k terkecil pada perubahan parameter kecerahan, warna kuning, dan warna merah tomat. Penambahan ethylene scavenger dapat menghambat penurunan kecerahan tomat, kenaikan warna merah tomat, dan penurunan nilai warna kuning tomat selama penyimpanan.
Kata kunci: tomat, arang aktif bambu, KMnO4, ethylene scavenger