Santri dan Kesehatan (Studi mengenai Makna Gudik Bagi Santri Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an Di Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas)

  • Firli Weli Waldiyanti

Abstract

ABSTRAK

Tulisan ini menggambarkan santri dan kesehatan, studi mengenai makna gudik bagi santri di pondok pesantren. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana makna gudik bagi santri di pondok pesantren. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an Sirau, Kemranjen, Banyumas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis data model interaktif menurut Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa makna gudik bagi santri Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an. Makna gudik bagi santri yang pertama adalah santri yang belum gudiken belum dikatakan sebagai santri. Makna ke dua adalah penyakit gudik itu sebagai tanda bahwa ilmu mereka sudah mulai masuk atau menyerap dan jika gudiknya banyak maka ilmu yang didapatkan juga banyak. Makna ke tiga adalah Penyakit gudik yang diderita santri menjadi latihan mental mereka. Makna ke empat adalah penyakit gudik dimaknai sebgai penyakit yang wajar dialami oleh santri, bahkan jika belum terkena penyakit gudik akan merasa sedih. Seperti kurang afdol jika belum mengalami penyakit gudik dipondok. Rekomendasinya adalah Perlu adanya sosialiasi kesehatan mengenai pengetahuan penyakit gudik seperti penyebab penyakit gudik, cara mencegah dan cara mengobati penyakit gudik yang baik dan benar.


Kata kunci: Santri, gudik, dan pondok pesantren


 


ABSTRACT


This thesis described students in Islamic Boarding Schools called santri and their health, and meaning of gudik for them. The purpose of this study was to describe how the meaning of gudik for students in Islamic boarding schools. This research was conducted at Rhoudhotul Qur’an Islamic Boarding School in Sirau, Kemranjen, Banyumas. This research was conducted by using qualitative method with interactive model data analysis technique according to Miles and Huberman. The results of this study indicated a number of gudiken for santri of the Rhoudhotul Qur'an Islamic Boarding School. The first meaning was santri who had not have gudiken, they had not been said to be santri. The second meaning was gudiken became a sign that their knowledge had begun to enter or absorb to them and it was said that the more gudiken they had, the more knowledge they got too. The third meaning was gudiken suffered by santri became their mental training. The fourth meaning was gudiken was interpreted as a disease that was naturally experienced by santri, even if they had not been affected by gudiken they would feel sad. It was said that it was not complete if santri had not experienced gudiken in Islamic boarding school. The recommendation is that there is a need for health socialization regarding knowledge of scabies such as the causes of scabies, how to prevent and how to treat scabies properly and correctly.


Keywords: Santri, gudik, and Islamic boarding school.

References

Ali, S. (2013). Paradigma Pesantren Memperluas Horizon Kajian dan Aksi. Malang: UIN_Maliki Press.
Arief, S. (2008). Jaringan Pesantren di Sulawesi Selatan (1928-2005). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat departemen Agama RI.
Aziz, F. A. (2014). Manajemen Pesantren Paradigma Baru Mengembangkan Pesantren Ditinjau dari Teori Manajemen . Purwokerto: STAIN Press.
Craib, I. (1986). Teori Teori Sosial Modern dari Parons sampai Habermas. (P. S. B Trans.) Jakarta: Rajavali.
Daftar Pondok Pesantren di Banyumas. (2017). Retrieved September Kamis, 2019, from Kesbangpol Banyumas: http://kesbangpol.banyumaskab.go.id/page/20432/daftar-pondok-pesantren- di-banyumas#.XfJgafkzbIU
Dhofier, Z. (1985). Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Foster, G. M., & Anderson, B. G. (1986). Antropologi Kesehatan. (S. P. Priyanti, & M. F. Swasono, Trans.) Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Hakim, H. (2014). Pengaruh Pemahaman Hadist " Kebersihan Adalah Sebagaian dari Iman" terhadap Perilaku Kebersihan Lingkungan pada Santri di Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak. Semarang: IAIN Walisongo.
Irianto, K. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis.
Bandung: ALFABETA.
Janah, U. N. (2018). Pendidikan Kebersihan Di Pondok Pesantren Rodlotul Huda Tinggarjaya Jatilawang Banyumas. Purwokerto: IAIN.
Lathifa, M. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Suspect Skabies Pada Santriwati Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia, Kec. Ampek Angkek, Kab. Agam, Sumatera Barat. Jakarta: UIN Jakarta.
Putri, I. P. (2016). Hubungan Tingkat pengetahuan Santri dengan Perilaku Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Darut Taqwa BulusanSemarang. Semarang: UNDIP.
Rachmawati, F. A. (2019). Hubungan Determinan Perilaku Terhadap Pemilihan Metode Pengobatan pada Masyarakat di Kecamatan Bringin. Malang: Universitas Muhammdiyah Malang.
Rahardjo, M. D. (1985). Pergulatan Dunia Pesantren Membangun dari Bawah.
Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M): Jakarta.
Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2016). Teori Sosioli dari Teori Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutkahir Teori Sosial Postmodern. (Nurhadi, Trans.) Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sunaryo. (2015). Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Pragonatama Jaya. Yulianto, A. (2017, November Kamis). Pertumbuhan Pesantren di Indonesia Dinilai
Menakjubkan. Retrieved from Republika.co.id:
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam- nusantara/17/11/30/p088lk396-pertumbuhan-pesantren-di-indonesia-dinilai- menakjubkan
Zakiudin, A. (2016). Perilaku Kebersihan Diri (Personal Hygiene) Santri di Pondok Pesantren Wilayah Kabupaten Brebes akan Terwujud Jika Didukung dengan Ketersediaan Sarana Prasarana. Semarang: UNDIP.
Published
2023-03-09
How to Cite
WALDIYANTI, Firli Weli. Santri dan Kesehatan (Studi mengenai Makna Gudik Bagi Santri Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an Di Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas). Jurnal Interaksi Sosiologi, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 1-13, mar. 2023. ISSN 1412-7229. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jis/article/view/8258>. Date accessed: 29 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.2504/jis.v1i2.8258.
Section
Jurnal Interaksi Nomor 1 Volume 2 2022 (Back Issue April 2022)