POLITICAL MARKETING POLITISI PEREMPUAN DI MEDIA SOSIAL (ANALISIS RETORIKA PUBLIK PADA AKUN INSTAGRAM @puti_soekarno)
Abstract
Partisipasi perempuan Indonesia dalam kancah politik semakin meningkat. Salah satu sosok politisi perempuan yang mencuri perhatian adalah Puti Guntur Soekarno Sebelumnya sudah cukup banyak keturunan presiden RI pertama yang aktif dalam politik praktis bahkan Megawati Soekarno Putri berhasil terpilih menjadi presiden perempuan pertama di negeri ini. Kemunculan Puti sebagai Calon Wakil Gubernur Jawa Timur mengukuhkan regenerasi politisi perempuan dalam trah Soekarno. Namun tidak cukup dengan mengandalkan nama besar keluarga, untuk memperkenalkan diri ke hadapan konstituen Puti harus memiliki strategi tertentu. Peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana Political Marketing yang dilakukan oleh Puti melalui Retorika Publik di akun Media Sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Unit analisis adalah foto-foto dari akun Instagram @puti_soekarno yang diunggah selama periode Pilkada yaitu Februari – Juni 2018. Kemudian foto, keterangan foto dan tanda pagar (hashtags) yang dipakai akan dianalisis berdasarkan teori Retorika Publik Aristoteles (Ethos, Pathos, Logos) dan dikaitkan dengan kategori Political Marketing Peter Montoya (Kebijakan, Figur, Partai dan Pencitraan). Berdasarkan temuan peneliti, kategori Political Marketing yang paling dominan digunakan oleh Puti adalah Figur dan Partai. Upaya political marketing tersebut didukung oleh gaya Retorika Publik yang mengedepankan Pathos (membangkitkan emosi positif) dan Ethos (menunjukkan kredibilitas komunikator) dibandingkan Logos (logika).
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).