Studi Sosiologi tentang Interaksi Sosial Georg Simmel dalam Sosiasi Lokalisasi Tegal Panas
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai fenomena kegiatan prostitusi di lokalisasi Tegal Panas, Desa Jatijajar, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi menurut pandangan Georg Simmel dalam sosiasi lokalisasi Tegal Panas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melalui teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selain itu, teknik analisis data yang digunakan meliputi tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa interaksi para aktor utama di lokalisasi Tegal Panas, yaitu Pekerja Seks Komersial (PSK), Mami, dan Konsumen, dapat digambarkan sebagai sebuah hierarki. Dalam hal ini, posisi PSK adalah sebagai poros interaksi, sehingga dapat menjadi subordinat saat sedang berinteraksi dengan Mami, dan dapat menjadi superordinat saat sedang berinteraksi dengan Konsumen. Adapun posisi pengurus atau pihak keamanan lokalisasi Tegal Panas adalah sebagai pihak ketiga, yang sekaligus mewakili pihak pemerintahan dan warga sekitar. Adanya aturan-aturan serta kebijakan yang ditetapkan bagi para PSK dan para Mami, membuat pengurus atau pihak keamanan ini berada di posisi superordinat tertinggi dalam struktur sosial lokalisasi Tegal Panas.
Kata Kunci: Georg Simmel, Interaksi Sosial, Lokalisasi, Prostitusi.
ABSTRACT
This research discusses the phenomenon of prostitution activities in Tegal Panas localization, Jatijajar Village, Bergas District, Semarang Regency. The purpose of this research is to find out the forms of interaction according to Georg Simmel’s view in Tegal Panas localization. The research method used in this research is descriptive qualitative method, using constructivist approach. The data collection techniques used in this research were interviews, observation, and documentation. In addition, the data analysis technique used includes three streams of activities, namely data reduction, data presentation, and conclucion drawing. The results found from this study are that the interaction of the main actors in Tegal Panas localization, namely Commercial Sex Workers (CSW), Mami, and Consumers, can be describe as a hierarchy. In this case, the CSW’s position is as the axis of interaction, so it can be subordinate when interacting with Mami, and can be superordinate when interacting with Consumers. The position of the management or security of Tegal Panas localization is as a third party, which also represents the government and local residents. The existence of rules and policies set for the CSW and the Mami, made the management or security in the highest superordinate position in the social structure of Tegal Panas localization.
Keywords : Georg Simmel, Social Interaction, Localization, Prostitution.
References
Kudubun, E. E. (2023). Konstruksi Relasi Mel-Mel, Ren-Ren, Dan Iri-Ri (Studi Sosiologis Tentang Perbedaan Dalam Persatuan Masyarakat Desa Ohoiwait, Kecamatan Kei Besar, Maluku Tenggara). Konferensi Nasional Sosiologi X APSSI, 1(2), 7–9.
Kurniawan, K. N. (2020). Kisah Sosiologi: Pemikiran yang Mengubah Dunia dan Relasi Manusia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Kusumawati, A., & Rochaeti, N. (2019). Memutus Mata Rantai Praktik Prostitusi Di Indonesia Melalui Kriminalisasi Pengguna Jasa Prostitusi. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(3), 366–378. https://doi.org/10.14710/jphi.v1i3.366-378
Latuharhary, K. (2019). Menyoal Dampak Penutupan Lokalisasi di Indonesia. Komnas HAM. https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2019/9/24/1170/menyoal-dampak-penutupan-lokalisasi-di-indonesia.html
Lufiarna. (2018). Keberfungsian Spiritual bagi Kehidupan Sosial Wanita Tuna Susila. EMPATI: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 7(1), 27–40. https://doi.org/10.15408/empati.v7i1.9985
Milles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Press.
Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Molle, L. P., & Latuheru, R. (2021). Perubahan sosial dan guncangan budaya. Jurnal BADATI Ilmu Sosial & Humaniora, 5(2), 76–92.
Murdiyanto. (2019). Dampak Penutupan Lokalisasi Terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK). Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 43(3), 195–205.
Nugroho, S. A. (2013). Novel L ’ Assommoir Karya Emile Zola : Sebuah Kajian Sosiologi Mikro Georg Simmel. 15–23.
Ritzer, G. (2012). Teori Sosiologi: Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Pustaka Pelajar.
Soekanto, S. (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers.
Sugiyanto. (2015). PSK di Lokalisasi Tegal Panas Ungaran Pilih Pasang Tarif Murah. Tribun News. https://www.tribunnews.com/regional/2015/04/20/psk-di-lokalisasi-tegal-panas-ungaran-pilih-pasang-tarif-murah
Susmiati, R., Shaluhiyah, Z., & Riyanti, E. (2015). Perilaku Wanita Pekerja Seksual (WPS) dalam Melakukan Skrining Infeksi Menular Seksual (IMS) di Lokalisasi Tegal Panas Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), 647–656.
Widyantoro, H. (2019). NEGOSIASI IDENTITAS MASYARAKAT LOKALISASI TEGALREJO DESA JATIJAJAR KABUPATEN SEMARANG TAHUN 1977-2009. Universitas Diponegoro.