Evaluasi Demokrasi Internal Partai Politik di Indonesia : Optimalisasi Transparansi dan Partisipasi untuk Mencegah Oligarki
Abstract
Transparansi dalam seleksi kandidat partai politik merupakan elemen krusial yang memengaruhi kualitas demokrasi internal dan kesejahteraan rakyat. Penelitian ini mengeksplorasi kondisi transparansi dalam proses seleksi kandidat Calon Anggota DPR dan DPRD di partai-partai politik khususnya PDIP, Golkar, dan Gerindra, serta dampaknya terhadap partisipasi anggota dan legitimasi publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peraturan Perundang-undangan mengatur bahwa seleksi bakal calon dilakukan secara demokratis dan terbuka sesuai dengan AD/ART Partai Politik, namun dalam praktiknya belum dilaksankan dengan optimal, hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan perwakilan partai dan kajian literatur dimana ditemukan bahwa faktor paling dominan dalam penetapan kandidat bukan aspirasi internal partai politik namun secara berurutan adalah elit partai politik, kemampuan finansial, elektabilitas, dan loyalitas terhadap partai politik. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan kualitas perwakilan publik menurun dan melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap partai politik.
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, penelitian ini merekomendasikan penerapan primary election, publikasi kriteria seleksi, pengawasan oleh KPU, pendidikan politik bagi anggota, serta pelaksanaan audit dan forum terbuka. Implementasi rekomendasi ini diharapkan dapat mengurangi dominasi elit dan memastikan kandidat yang terpilih benar-benar mewakili kepentingan publik, sehingga memperkuat demokrasi dan kesejahteraan di Indonesia. Dengan belajar dari praktik di negara lain, Indonesia memiliki peluang untuk membangun demokrasi internal partai politik yang lebih inklusif dan transparan.
References
Aytaged, N. A. (2024). The Party System in Ethiopia: Its Impact on the Federal Dispensation and Intergovernmental Relations. Africa Review, 16(2), 113–135.
Böhmelt, T., Ezrow, L., & Lehrer, R. (2022). Populism and intra-party democracy. European Journal of Political Research, 61(4), 1143–1154. https://doi.org/10.1111/1475-6765.12509
Borz, G., & Janda, K. (2020). Contemporary trends in party organization: Revisiting intra-party democracy. Party Politics, 26(1), 3–8. https://doi.org/10.1177/1354068818754605
Bovens, M. (2010). Two Concepts of Accountability: Accountability as a Virtue and as a Mechanism. West European Politics, 33(5), 946–967.
Campati, A. (2022). Elite and Liberal Democracy: A New Equilibrium? Topoi, 41(1), 15–22.
Cross, W. P., & Katz, R. S. (2013). The challenges of intra-party democracy. OUP Oxford.Drochon, H. (2020). Robert Michels, the iron law of oligarchy and dynamic democracy. Constellations, 27(2).
Faisal, M., & Triswidodo, T. (2024). Perspektif Yuridis dan Etis terhadap Praktik Politik Oligarki di Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 4075–4083.
Forbes, H. D. (2017). Dahl, democracy, and technology. In Democratic theory and technological society (pp. 227–248). Routledge.
Freeden, M., Sargent, L. T., & Stears, M. (2013). The Oxford handbook of political ideologies. OUP Oxford.
Fukuyama, F. (2014). States and democracy. Democratization, 21(7), 1326–1340.
Fung, A. (2020). Afterword: Does deliberative democracy have a role in our time of political crisis? Journal of Deliberative Democracy, 16(1).
Fung, A., & Wright, E. O. (2001). Deepening democracy: Innovations in empowered participatory governance. Politics & Society, 29(1), 5–41.
Hazan, R. Y., & Rahat, G. (2010). Democracy within parties: Candidate selection methods and their political consequences. OUP Oxford.
Ignazi, P. (2020). The four knights of intra-party democracy: A rescue for party delegitimation. Party Politics, 26(1), 9–20.
Irwansyah. (2022). Penelitian Hukum, Pilihan Metode dan Praktik Penulitan Artikel (Y. Ahsan (ed.)). Mirra Buana Media.
Jiménez-Sánchez, M., Coller, X., & Portillo-Pérez, M. (2018). MPs of traditional parties’ perceptions on candidate selection in times of political crisis and reform. In Democratizing Candidate Selection: New Methods, Old Receipts? (pp. 147–171). Springer.
Juniar, A. (2021a). Redesain demokrasi internal partai politik: Upaya mencegah oligarki dan korupsi partai politik. Jurnal Politikom Indonesiana. https://journal.unsika.ac.id/index.php/politikomindonesiana/article/view/4796
Juniar, A. (2021b). Redesain Demokrasi Internal Partai Politik: Upaya Mencegah Oligarki dan Korupsi Partai Politik. Jurnal Politikom Indonesiana, 6(1), 17–39. https://doi.org/10.35706/jpi.v6i1.4796
Kamenova, V. (2021). Internal democracy in populist right parties: the process of party policy development in the Alternative for Germany. European Political Science Review, 13(4), 488–505.
Kim, Y. (2021). Evolution of political parties and the party system in South Korea. In Routledge Handbook of Contemporary South Korea (pp. 65–81). Routledge.
McCoy, J., Rahman, T., & Somer, M. (2018). Polarization and the global crisis of democracy: Common patterns, dynamics, and pernicious consequences for democratic polities. American Behavioral Scientist, 62(1), 16–42.
Michels, R. (2019). The iron law of oligarchy. In Power in modern societies (pp. 111–124). Routledge.
Moon, J. D. (1972). Participation and Democracy: A Review Essay. JSTOR.
Muhajir, A., & Wulandari, F. (2023). Demokrasi Oligarkis dan Resesi Demokrasi di Indonesia Pasca-Suharto: Sebuah Tinjauan Sejarah Politik. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 4(1), 1–10.
Nikulin. (2023). Oligarchy and leader are twin brothers*. RUDN Journal of Sociology, 23(1). https://doi.org/10.22363/2313-2272-2023-23-1-180-187
Perludem. (2017). Demokratisasi Rekrutmen Partai Politik. In Jurnal Pemilu & Demokrasii (Vol. 11).
Rohrbach, L. (2021). Intra-party dynamics and the success of federal arrangements: Ethiopia in comparative perspective. Regional & Federal Studies, 31(4), 475–494.
Scarrow, S. E. (2005). Implementing intra-party democracy. Political Parties and Democracy in Theoretical and Practical Perspectives, 22. https://doi.org/10.1177/1354068895001001002
Scarrow, S. E. (2021). Intra-Party Democracy and Party Unity: Varied Rules, Varied Consequences. Representation, 57(1), 41–57. https://doi.org/10.1080/00344893.2020.1785537
Seeberg, M. B., Wahman, M., & Skaaning, S. E. (2018). Candidate nomination, intra-party democracy, and election violence in Africa. Democratization, 25(6), 959–977. https://doi.org/10.1080/13510347.2017.1420057
Sete, T. A. (2018). Intra party democracy in Ethiopia: Towards a regulatory regime. Haramaya Law Review, 7, 22–47.
Sunggara, M. A., Meliana, Y., Hidaya, W. A., Nain, S., & Fatma, M. (2024). Dinamika Hukum Dan Korupsi Politik (Dampak Dan Tantangan Penegakan Hukum Di Indonesia). Unizar Law Review, 7(1), 35–48.
Surbakti, R., & Supriyanto, D. (2013). Buku 6 - Mendorong Demokratisasi Internal Partai Politik. In Seri Demokrasi Elektoral.
Webb, P., Scarrow, S., & Poguntke, T. (2022). Party organization and satisfaction with democracy: inside the blackbox of linkage. Journal of Elections, Public Opinion and Parties, 32(1), 151–172.
Yunus, W. (2021). REKRUTMEN CALON ANGGOTA LEGISLATIF DI TINJAU DARI UU PEMILU NO 7 TAHUN 2017 DAN UU PARTAI POLITIK NO 2 TAHUN 2011 DI KOTA PALOPO. Jurnal To Ciung: Jurnal Ilmu Hukum. http://www.ojs.unanda.ac.id/index.php/tociung/article/view/837
Zakharov, A. V. (2016). The loyalty-competence trade-off in dictatorships and outside options for subordinates. The Journal of Politics, 78(2), 457–466.
