MENJAWAB TANTANGAN TEKNOLOGI DENGAN PENINGKATAN BUDAYA BACA ANAK: PERAN KOMUNITAS LITERASI DI TELUK, PURWOKERTO
Abstract
Perkembangan teknologi digital yang cepat seringkali mengalihkan perhatian anak-anak dari kegiatan membaca tradisional. Salah satu faktor penyebabnya adalah anak-anak terbiasa terpapar dengan simulasi dinamis dan interaktif yang diberikan oleh video game, aplikasi digital dan sosial media, sehingga ketika diberi bentuk simulasi berbeda, misalnya buku bacaan, mereka merasa cepat bosan. Hal ini akan berdampak pada penurunan minat baca dan kemampuan literasi mereka. Dalam upaya menjawab tantangan ini, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan budaya baca anak melalui inisiasi pembentukan komunitas baca anak di desa Teluk, Purwokerto. Program ini berfokus pada pemberdayaan anak-anak dengan menyediakan akses ke buku-buku bacaan yang relevan serta menyelenggarakan kegiatan literasi yang interaktif dan menyenangkan sebagai bentuk kampanye literasi. Metodologi yang digunakan meliputi membentuk komunitas baca anak, mendirikan perpustakaan mini, menyelenggarakan sesi membaca bersama secara rutin, melatih sukarelawan komunitas untuk mengelola perpustakaan mini, dan mengadakan kegiatan literasi seperti mendongeng dan permainan literasi. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam minat baca anak-anak, terlihat dari meningkatnya frekuensi dan aktivitas membaca mereka. Selain itu, komunitas baca yang terbentuk juga menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi anak-anak untuk terus membaca, di tengah era disruptive teknologi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembentukan komunitas literasi yang efektif dapat menjadi salah satu strategi untuk menjawab tantangan teknologi dan memperkuat budaya baca di kalangan anak-anak.
References
News. https://en.antaranews.com
Bappenas. (2019). Laporan pembangunan manusia: Literasi di Indonesia. Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Hall, N., Larson, J., & Marsh, J. (2003). Handbook of Early Childhood Literacy. SAGE.
Hidayat, Z., Saefudin, A., & Sumartono, S. (2018). Motivation, Critical Thinking and Academic
Verification of High School Students’ Information-seeking Behavior. Record and Library
Journal, 3(1), 10. https://doi.org/10.20473/rlj.v3-i1.2017.10-24
Istanto, I. (2015). Peranan Media Sosial dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Ilmiah WUNY, 16(6).
https://doi.org/10.21831/jwuny.v16i6.4367
Rambe, A. M., Sumadi, T., & Meilani, R. S. M. (2021). Peranan Storytelling dalam
Pengembangan Kemampuan Berbicara pada Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Obsesi Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2134–2145. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.1121
Rich, M. (2018). The impact of digital media on children's attention and learning. Harvard
Medical School.
Safitri, S., & Ramadan, Z. H. (2022). Implementasi Literasi Budaya dan Kewargaan di Sekolah
Dasar. Mimbar Ilmu, 27(1), 109–116. https://doi.org/10.23887/mi.v27i1.45034
UNESCO. (2016). Reading in the mobile era: A study on mobile reading habits in developing
countries. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization.
Wolf, M. (2019). Reader, come home: The reading brain in a digital world. Harper.
We Are Social, & Hootsuite. (2023). Digital 2023: Indonesia. We Are Social.
Young, K. (2017). Technology addiction and its effects on children’s behavior. Psychology
Today.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.