OPTIMALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH MELALUI POJOK BACA BERBASIS KEARIFAN BUDAYA LOKAL DI SLB B YAKUT PURWOKERTO
Abstract
Pemerintah menggagas program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dalam Kurikulum Merdeka sebagai upaya menumbuhkan budaya literasi siswa. Program ini menuntut sekolah untuk memiliki program khusus demi mengoptimalkan Gerakan Literasi Sekolah. Sementara itu, adanya kendala dalam implementasi gerakan literasi di sekolah yaitu minimnya pembiasaan literasi untuk siswa berkebutuhan khusus di sekolah dan kurangnya ketersediaan buku di SLB B Yakut. Dengan adanya program literasi pojok baca berbasis kearifan lokal ini, diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan di atas. Pentingnya budaya literasi untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan dasar bagi seseorang dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta pembentukan sikap bagi siswa tunarungu-wicara agar peduli dengan budaya kearifan lokal. Tujuan dilaksanakannya pengabdian ini adalah 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS melalui pojok baca dan 2) menjelaskan dampak pemanfaatan pojok baca berbasis kearifan lokal di SLB B Yakut. Metode pelaksanaan pengabdian meliputi: (1) metode pendekatan yang dilakukan mulai dari survei, perizinan, dan pemberian motivasi kepada guru yang akan mengikuti pelatihan (2) metode pelaksanaan program, meliputi tahap pendahuluan, tahap sosialisasi dan audiensi, tahap pelaksanaan, dan tahap pemantauan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini, siswa berkebutuhan khusus diharapkan dapat memiliki kebiasaan literasi melalui pojok baca di sekolah. Strategi dalam gerakan literasi sekolah melalui pojok baca ini mengutamakan lingkungan sosial yang afektif sebagai model komunikasi yang literat dan mengondisikan lingkungan fisik yang ramah literasi untuk seperti menjadikan guru sebagai contoh dalam pengimplementasikan gerakan literasi sekolah.
References
Arumsari, Azizah. (2021). Strategi Belajar Membaca Untuk Anak Tunarungu. REFLEKSI EDUKATIKA: Jurnal Ilmiah Kependidikan. Volume 12 Nomor 1 Desember 2021.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menegah. (2016). Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. In Journal of Chemical Information and Modeling (1st ed., Vol. 110, Issue 9). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Komalasari, M. D., & Wihaskoro, A. M. (2018). Mengatasi Kesulitan Memahami Soal CeritaMatematika melalui Gerakan Literasi Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers PGSD UPY “Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat dengan Literasi sebagaiUpaya Memajukan Pendidikan Anak Bangsa.” p.198-209. Available from: https://www.researchgate.net/publication/333335866_PENDAMPINGAN_GERAKAN_LITERASI_SEKOLAH_DALAM_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH_DASAR [accessed Dec 30 2023].
Rezarei, M., dkk. (2016). Reading Skill In Persian Deaf Children With Cochlear Implants And Hearing Aids. International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology, 89, 1-5.
Rohman, S. (2017). Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program Gerakan Literasi Sekolah. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 4(1), 151-174.
Widyaningrum, R. &Prihastari, E.B. (2022). Optimalisasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui Program Inovatif. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. Vol. 7, No. 3, 2022. DOI: 10.30653/002.202273.192.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.