APLIKASI TEKNOLOGI BIOREAKTOR BERBASIS FUNGI GUNA PENGELOLAAN LIMBAH CAIR BATIK DI UMK BATIK SOKARAJA
Abstract
Produksi industri batik yang semakin meningkat dikawasan Kampung Batik Kauman Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas semakin banyak memberikan pengaruh positif bagi kesejahteraan masyarakat, namun disisi lain menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Sebagian besar Industri batik batik di kawasan ini dibuang langsung ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sejumlah besar usaha batik Usaha Mikro Kecil (UMK) dikawasan ini belum memiliki sistem pengelolaan limbah cair, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan aplikasi teknologi pengelolaan limbah cair yang telah terverifikasi sistemnya. Bioreaktor berbasis fungi merupakan salah salah satu skema pengelolaan limbah cair batik yang dapat digunakan untuk penanganan limbah batik. Sasaran pengabdian ini adalah para pemilik usaha batik di wilayah tersebut. Metode yang digunakan melibatkan kegiatan penyuluhan, evaluasi, dan rancang bangun. Penyuluhan ini melibatkan uji coba alat pengolah limbah batik berbasis fungi serta pendekatan edukatif kepada masyarakat. Tujuan dari program PPM Berbasis Riset ini adalah memberikan pengetahuan kepada pelaku industry batik Banyumas dalam penguasaan teknologi pengelolaan limbah menggunakan Bioreaktor berbasis fungi. Metode yang digunakan dalam program ini adalah pendampingan teknologi, yang melibatkan transfer pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat dalam menggunakan alat pengolah limbah batik berbasis fungi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pendampingan teknologi ini efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah batik secara ramah lingkungan. Para pemilik usaha batik berhasil mengadopsi teknologi alat pengolah limbah batik berbasis fungi dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Dengan demikian, program pendampingan teknologi ini memberikan dampak positif tidak hanya pada lingkungan sekitar, tetapi juga pada keberlanjutan industri batik di Kampung Batik. Pendekatan pendampingan teknologi dalam pengelolaan limbah batik ini menjadi contoh model yang berhasil dalam memberdayakan masyarakat lokal, meningkatkan keterampilan teknis mereka, serta mengurangi dampak negatif limbah batik terhadap lingkungan. Program ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan partisipasi aktif masyarakat, pengelolaan limbah batik yang berkelanjutan dapat dicapai melalui pendampingan teknologi yang efektif dan berkesinambungan.
References
Dewi, R.S. 2021. Aspergillus sclerotiorum STRAIN G.PN: Fungi Unggul Dalam Dekolorisasi Limbah Batik. PATEN (Granted) Nomor paten IDSOOOOO3578
Dewi, R. S., Kasiamdari, R. S., Martani, E., & Purwestri, Y. A. 2018. Bioremediation of Indigosol Blue 04B Batik Effluent by Indigenous Fungal Isolates, Aspergillus spp. Omni-Akuatika, 14(2), 11-20.
Dewi, R. S. & Lestari, S., 2010. Dekolorisasi Limbah Batik Tulis menggunakan Jamur Indigenous Hasil Isolasi pada Konsentrasi Limbah yang Berbeda. Molekul, 5(2), pp.75-82.
Dewi, R.S., Kasiamdari, R.S., Martani, E. & Purwestri, Y.A., 2018. Bioremediation of Indigosol Blue 04B Batik Effluent by Indigenous Fungal Isolates, Aspergillus spp. Omni-Akuatika, 14(2), pp.11-20.
Dewi, R. S., Kasiamdari, R. S., Martani, E., & Purwestri, Y. A. (2019a, August). Efficiency of Aspergillus sp. 3 to reduce chromium, sulfide, ammonia, phenol, and fat from batik wastewater. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 308, No. 1, p. 012003). IOP Publishing.
Dewi, R.S., Kasiamdari, R.S., Martani, E. & Purwestri, Y.A., 2019b. Efficiency of Aspergillus sp. 3 to Reduce Chromium, Sulfide, Ammonia, Phenol, and Fat from Batik Wastewater. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 308(1), pp.012003
Dewi, R.S. & Mumpuni, A. & Yusiana, R.A., 2020. Chromium Removal of Batik Wastewater using Aspergillus sp. and Penicillium sp. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science, 593, pp.1-9.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.