GEOLOGI DAN KEMOSTRATIGRAFI UNSUR PADA BATUAN SEDIMEN LAUT DALAM FORMASI TOTOGAN, KECAMATAN SADANG, JAWA TENGAH
Abstract
Dijumpainya pengkayaan unsur Logam Tanah Jarang (LTJ) dan Ytrrium (Y) pada endapan lempung sedimen laut dalam di daerah Pulau Minamitorishima, Jepang melatarbelakangi penelitian ini dengan menerapkan hipotesis yang sama kepada endapan sedimen laut dalam yang sudah terlithifikasi dan tersingkap ke permukaan sebagai batuan. Salah satu lokasi dijumpainya batuan sedimen laut dalam yaitu pada Formasi Totogan di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, Kebumen, Jawa Tengah, terendapkan sebagai endapan olisostrom melange sedimenter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi daerah Seboro dan sekitarnya, serta meneliti trend kandungan unsur batuan berupa unsur utama, unsur jejak, unsur LTJ & Y, kemudian dilakukan pembagian zona korelasi kemostratigrafi (unit kemozone) untuk mengidentifikasi potensi serta karakteristik unsur-unsur tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemetaan geologi dan korelasi kemostratigrafi yang sebelumnya dilakukan evaluasi kemostratigrafi berupa analisis kandungan unsur, analisis faktor pengkayaan (FP), analisis multivariat, dan analisis kurva silang dari data konsentrasi unsur hasil analisis geokimia anorganik X-Ray Fluoresence (XRF) dari 15 sampel batuan yang diambil pada lintasan Pengukuran Penampang Stratigrafi (PPS) jalur K.Sogan, Formasi Totogan dengan jarak terukur berkisar 625 m, interval pengambilan sampel 25-30 m. Hasil analisis menunjukan ketidaksesuaian dengan hipotesis awal, yaitu tidak dijumpainya konsentrasi unsur LTJ pada sampel batuan, namun dijumpai unsur Ytrrium (Y) dan Scandium (Sc) yang disetarakan dengan unsur LTJ. Rekonstruksi sejarah geologi dilakukan dari hasil analisis kondisi morfologi, struktur geologi, dan stratigrafi, kemudian korelasi kemostratigrafi yang telah dilakukan menghasilkan 5 unit kemozone yang memiliki karakteristik grafik konsentrasi unsur yang berbeda tiap unitnya.
References
Bemmelen, RS. Van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol 1A, 1st Edition, Govt. Printing Office, The Hague.
Brumsack, H. J. (2006): The trace metal content of recent organic carbon-rich sediments: Implications for Cretaceous black shale formation, Palaeogeography, Palaeoclimatology, and Palaeoecology, 232, 344-361.
Moran, L. H. (2013): High resolution geochemistry of the Cretaceous Eagle Ford Formation, Bee County, Texas, Tesis Program Master, University of Texas, Arlington, TX, 56 p.
Ramkumar,M.,ed.(2015).Chemostratigraphy:Conce pts,Techniques and Applications. Elsevier.ISBN 978-0-12-419968-2.
Rickard. 1972. Classification of Translational Fault Slip: Geological Socieaty of America.
Sageman, B. B., Murphy, A. E., Werne, J. P., Ver Straeten, C. A., Hollander, D. J., dan Lyons, T. W. (2003): A tale of shales: The relative roles of production, decomposition, and dilution in the accumulation of organic-rich strata, Middle-Upper Devonian, Appalachian Basin, Chemical Geology, 195, 229-273.
S.Asikin, dkk.1992.Peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa Tengah, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.
Sujanto F X, Roskamil. 1975.The Geology and Hydrocarbon Aspect of The South Central Java. Proceedings of Indonesian Association of Geologist.
Takaya, Y, dkk.2018.The tremendous potential of deep-sea mud as a source of rare-earth elements ; Scientific Report 8 (5763), 8.
Tanaka, dkk.2020. Chemostratigraphy of deep-sea sediments in the western North Pacific Ocean: Implications for genesis of mud highly enriched in rare-earth elements and yttrium ; Ore Geology Review 119 (9)
Tribovillard, N., Ramdani, A., dan Trentesaux, A. (2005): Controls on organic accumulation in Late Jurassic shales of northwestern Europe as inferred from trace-metal geochemistry. dalam: Harris, N. Eds., The Deposition of Organic-Carbon-Rich Sediments: Models, Mechanisms, and Consequences. SEPM Special Publication, 82, 145–164.
Tribovillard, N., Algeo, T. J., Lyons, T., dan Riboulleau, A. (2006): Trace metals as paleoredox and paleoproductivity proxies: An update, Chemical Geology, 232, 12-32.
Pearce T. J., Besly B. M., Wray D. S., dan Wright D. K. (1999): Chemostratigraphy: a method to improve interwell correlation in barren sequences — a case study using onshore Duckmantian=Stephanian sequences (West Midlands, U.K.), Sedimentary Geology, 124, 197-220.
Pulunggono A dan Martodjojo S. 1994. Perubahan Tektonik Paleogen-Neogen Merupakan Peristiwa Tektonik Terpenting di Jawa. Proceeding Geologi dan Geoteknik Pulau Jawa.
Zuidam, R.A. van, 1985. Aerial Photo-Interpretation in Terrain Analysis and Geomorphologic Mapping. ITC, Smits Publ., Enschede, The Hague.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.