EVALUASI KETERAMPILAN KONSELOR KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMPN 1 CILONGOK
Abstract
Permasalahan kesehatan reproduksi remaja yang dialami yaitu pubertas, perilaku seksual pranikah, kehamilan remaja pranikah, narkoba. Perlu adanya pemahaman dan perilaku mengendalikan diri terhadap permalahan Kesehatan reproduksi. Sekolah merupakan lingkungan yang berperan penting memberikan arahan dalam berperilaku, salah satu role model remaja yang menjadi panutan adalah guru. Dalam memberikan arahan , guru perlu peningkatan kapasitas untuk membantu dan mendampingi remaja untuk memecahkan permalahan Kesehatan reproduksi melalui peningkatan ketrampilan konseling. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan mengevaluasi keterampilan uru sebagai konselor remaja dan meningkatkan peran dalam mendampingi siswa SMPN 1 Cilongok. Metode yang digunakan adalah praktek guru sebagai konselor siswa. Hasil yang dicapai dalam hal keterampilan memberikan konseling, rerata nilai kelompok tertinggi adalah perilaku genuine dengan skor 100. Sedangkan rerata terendah adalah pada keterampilan merangkum dengan skor 66,7. Diperlukan upaya peningkatan keterampilan konselor yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam upaya untuk menumbuhkan pengetahuan dan sikap remaja terkait kesehatan reproduksi
References
[2] Balitbangkes, Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI, 2015.
[3] Abrori and Q. M, Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Pontianak: UM Pontianak Press, 2017.
[4] Kementerian Kesehatan RI, Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI, 2018.
[5] BPS, Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017 : Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta, 2018.
[6] Minah, I. Pantiawati, and Y. Trisnawati, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja di Desa Susukan Kecamatan Sumbang,” J. Ilm. Kebidanan, vol. 5, no. 1, pp. 13–18, 2014.
[7] Y. Trisnawati, T. Anasari, and A. E. S, “Perilaku Seksual Remaja SMA di Purwokerto dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,” Ilmu Kebidanan, vol. 1, no. 1, pp. 1–15, 2010.
[8] E. Gamelia, A. F. A. M, S. Masfiah, and W. Lesmana, “Pengembangan Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Selama Pandemi Covid-19 Pada SMP di Kabupaten Banyumas,” Purwokerto, 2021.
[9] Z. Fauzi, A. Heiriyah, and J. Matarif, “Upaya Pelayanan Guru Bimbingan Dan Konseling Selama Pandemi Covid-19 Pada Siswa Di Smp Negeri 23 Banjarmasin,” J. Pendidik. Konseling, vol. 10, no. 1, pp. 1–12, 2020, [Online]. Available: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR.
[10] M. Jimung, “Pengaruh guru sebagai role model terhadap motivasi penerapan PHBS siswa di SMP Freater Parepare,” J. Kesehat. Lentera ACITYA, vol. 6, no. 2, pp. 40–45, 2019, [Online]. Available: http://www.lppmfatimaparepare.org/index.php/acitya/article/view/45.
[11] R. Rita, “Pengaruh Role Model’s Influence pada Materialism dan Marketplace Knowledge Periode Remaja Akhir,” Binus Bus. Rev., vol. 4, no. 1, pp. 157–169, 2013, doi: 10.21512/bbr.v4i1.1044.
[12] E. Handoyo, N. A. Putri, and Mariam, “Capacity Building Civitas Academika Fis Unnes,” Harmony, vol. 3, no. 2, pp. 157–167, 2018.
[13] A. Manurung, “Hubungan karakteristik dosen, pola asuh orangtua, dan peer group dengan konsep diri self esteem remaja,” J. Keperawatan Jiwa, vol. 9, no. 1, pp. 61–68, 2021, [Online]. Available: http://103.97.100.145/index.php/JKJ/article/view/6742/pdf.
[14] Aprilianti, D. 2020. “Keterampilan Komunikasi Konselor Sebaya untuk Menyelesaikan Masalah Siswa di MA Yabaaki Kesugihan”.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.