MELACAK BIAS GENDER DALAM TRADISI NYUMBANG (STUDI DI KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS)

  • Herlis Pujiasih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Soetji Lestari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Tri Rini Widyastuti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Abstract

Solidaritas sosial merupakan elemen yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Solidaritas pada masyarakat pedesaan terwujud dan dikuatkan oleh berbagai macam tradisi yang dilakukan masyarakat. Salah satunya adalah tradisi nyumbang. Kajian ini dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan praktik bias gender yang terjadi dalam tradisi nyumbang di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Lokasi ini dipilih dikarenakan di lokasi tersebut tradisi nyumbang masih sangat dijaga dilestarikan terkait dengan siklus kehidupan manusia dari sebelum lahir hingga kematian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana penelitian dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan informan dan data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk analisis data deskriptif. Temuan pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat bias gender dalam tradisi nyumbang seperti halnya seusai dari acara nyumbang yang mana perempuan akan mendapatkan bingkisan sebagai bentuk reward atas sumbangan yang diberikan, namun laki laki disini tidak mendapatkannya. Hal tersebut dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dalam masyarakat dan terus dilanggengkan hingga sekarang. Bias gender juga terlihat pada bentuk sumbangan yang diberikan, dimana perempuan di pedesaan memberikan sumbangan dalam bentuk bahan pangan sedangkan laki laki hanya dituntut untuk nyumbang dalam bentuk uang. Keterlibatan perempuan dan laki laki dalam tradisi nyumbang juga berbeda.

References

Jurnal
Asmi, A. L. (2022). Tradisi Rewang Sebagai Implementasi Fungsi Komunikasi Sosial dalam Mempertahankan Solidaritas Masyarakat Rawa Makmur Kecamatan Palaran. Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(4), 15-25. https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp
Kutanegara, Pande Made. (2002). Peran dan Makna Sumbangan dalam Masyarakat Pedesaan Jawa. Jurnal Populasi, 13(2),41-59. https://doi.org/10.22146/jp.11827

Lestari, Soetji. (2014) Perempuan dalam Tradisi Nyumbang di Pedesaan Jawa: Potret Monetisasi Desa. (Disertasi, Institut Pertanian Bogor).

Manik, D. (2021). Dinamika Tradisi Nyumbang pada Masyarakat (Studi Kasus Desa Pematang Ganjang, Serdang Bedagai). Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 2(4), 595-602. https://doi.org/10.59141/jist.v2i04.127
Nurjannah. (2022). Gender Perspektif Teori Feminisme, Teori Konflik dan Teori Sosiologi. Al-Wardah: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama, 16(1), 71-82. https://doi.org/10.46339/al-wardah.xx.xxx

Santoso, F.S. (2017). Pola Pengaturan Transaksi Sumbangan (Buwuh) Dalam Adat Perkawinan Di Desa Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara. Universitas Negeri Semarang.

Sardjuningsih. (2012). The Tradition of Buwuhan: Between Social Cohesion, Alms, and Commercialization. Empirisme, 29(4), 53-62.

Setiawan, E. (2022). Makna Resiprositas Tradisi Mbecek pada Perempuan Pedesaan Jawa dalam Acara Pernikahan di Banyuwangi Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Anifa: Studi Gender dan Anak, 3(2), 78-90. https://doi.org/10.32505/anifa.v3i2.4780

Suryana, A. (2017). Pemaknaan Tradisi Nyumbang dalam Pernikahan di Masyarakat Desa Kalikebo, Kruncuk, Klaten. E-Societas, 6(8), 1-16. https://journal.student.uny.ac.id/index.php/societas/article/download/9144/8815


Buku

Herdiansyah, H. (2016). Gender dalam Perspektif Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Johnson, Doyle Paul. (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Kesler, Susanne J & Wenndy McKenna. (1977). Gender: An Ethnomethological Approach. New York: John Wiley & Sons

Martono, N. (2011). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marzali.(2007). Antropologi dan Pembangunan Indonesia. Jakarta: Kencana.

Moleong, L. J. (2000). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Riant, Nugroho. (2008). Gender dan Strategi Pengarusutamaan di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ritzer , G. (2014). Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Posmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sahlins, Marshall. (1972). Stone Age Economics. London: Tavistock Publications.

Setiadi, E. (2017). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.

Website
Affandy, S. (2011. Makna Sosial Tradisi Nyumbang. http://news.detik.com/opini.169107makna-sosial-tradisi-nyumbang

Kemendikbud.go.id (2020, 30 November). 5 Tradisi Gotong Royong di Indonesia. Diakses dari https://itjen.kemdikbud.go.id/web/5-tradisi-gotong-royong-di-indonesia/
Published
2024-02-04
How to Cite
PUJIASIH, Herlis; LESTARI, Soetji; WIDYASTUTI, Tri Rini. MELACAK BIAS GENDER DALAM TRADISI NYUMBANG (STUDI DI KECAMATAN SOMAGEDE KABUPATEN BANYUMAS). Prosiding Seminar Nasonal LPPM UNSOED, [S.l.], v. 13, n. 1, p. 216-231, feb. 2024. ISSN 2985-9042. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/10358>. Date accessed: 23 feb. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.semnaslppm.2024.13.1.10358.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.