PROFIL REPRODUKSI IKAN LUKAS (LABIOBARBUS LEPTOCHEILUS) DARI SUNGAI SERAYU BANYUMAS RAWAN PUNAH PADA BUDIDAYA AWAL DI KOLAM ALAMI SETELAH PROSES DOMESTIKASI

  • Priyo Susatyo Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Gratiana Ekaningsih W. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Nuning S. Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia

Abstract

ABSTRAK


        Budidaya perikanan dapat ditingkatkan melalui pendekatan diversifikasi jenis ikan baru hasil tangkapan. Dalam penelitian ini domestikasi ikan tangkapan dari Sungai Serayu Banyumas yaitu ikan Lukas (Labiobarbus leptocheilus Valenciennes, 1842) dilakukan di kolam alami. Induk Lukas sebagai produk pradomestikasi telah berhasil menunjukkan kemampuan adaptifnya terhadap lingkungan, dalam hal kenikmatan memakan substrat baru, profil hormonal yang diketahui secara berkala, profil gametogenesis dan kemampuan memijah di lingkungan. lingkungan baru (di kolam alami). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perkembangan karakter embriogenesis (intra fertilisasi), hasil pemijahan induk dan kelangsungan hidup benih/larva pasca proses pemijahan, (2) bagaimana proses pemulihan testis dan gametogenesis ovarium. (tinjauan histologis) indukan Lukas jantan dan betina pasca pemijahan hingga masa pemijahan berikutnya, (3) berapa lama waktu yang dibutuhkan dan bagaimana kemampuan induk pasca pemijahan untuk memijah kembali dan bagaimana profil hormonalnya (Analisis dengan metode ELISA) , berapa nilai GSI (gonad somatic index) induk jantan dan betina pasca pemijahan hingga masa pemijahan berikutnya, (4) kapasitas reproduksi meliputi derajat penetasan, kelangsungan hidup larva hingga 30 hari dan derajat kematian larva (untuk to mengkonfirmasi kapasitas produksi utama di lapangan.Penelitian menggunakan metode survei (kolam alami dan skala laboratorium). Hasil penelitian: (1) Perkembangan penetasan embriogenesis memerlukan waktu 22-23 jam setelah telur dibuahi; penetasan telur 56% -86%; kelangsungan hidup benih/larva 62%-86%; derajat kematian larva sebesar 0,14% -0,58%, (2) Proses gonadogenesis pemulihan testis dan ovarium ikan Lukas jantan dan betina induk pasca pemijahan hingga masa pemijahan berikutnya berjalan dengan baik. Histologi oogenesis pasca pemijahan, ovarium terdiri dari 6 tahap perkembangan oosit : tahap pasca ovulasi; tahap nukleolus kromatin (cns); tahap perinukleolar (ps); tahap alveolar kortikal (cas); stadium vitellogenik (v) dan stadium matur/matang (ms), sedangkan histologi testis spermatogenik terdiri dari 5 kelompok stadium: spermatogonia, spermatosit primer; spermatosit sekunder, spermatid dan spermatozoa, (3) Lamanya waktu yang dibutuhkan induk ikan Lukas baik jantan maupun betina untuk mencapai masa pemijahan. Selama 10 bulan penelitian ini indukan Lukas dipijahkan sebanyak 5 kali; kadar hormon estradiol meningkat sesaat sebelum pemijahan, menurun hingga minggu kedua dan terus meningkat hingga sebelum pemijahan berikutnya; Kadar progesteron meningkat pada saat pemijahan dan terus meningkat hingga 12 minggu (3 bulan) pasca pemijahan sebelum masa pemijahan berikutnya. Sama seperti kadar progesteron, kadar testosteron cenderung meningkat seiring dengan pasca mijah hingga menjelang 12 minggu pasca pemijahan. Nilai GSI induk ikan Lukas betina dua minggu pertama (DM-1) pasca pemijahan sampai dengan 12 minggu pasca pemijahan (DM-6) adalah : 1,26%; 1,6%, 3,3%, 3,46%; 0; 8,8%, 17,6% sedangkan GSI induk jantan berturut-turut dari DM-0 sampai dengan DM-6 adalah 2,58%, 2,7%, 2,64%, 2,44%, 2,41%, 2,42%, 2,30%.


Kata Kunci: gametogenesis, Labiobarbus leptocheilus, oogenesis, pasca pemijahan, pradomestikasi, spermatogenesis

References

Brito, M.F.G. and N. Bazzoli, 2003. Reproduction of the surubim catfish (Pisces, Pimelodidae) in the San Fransisco River, Pirapora Region, Minas Gerais, Brazil. Arq. Bras. Med. Vet. Zootec., Vol. 55(5), pp: 624 – 633
Çakici, Ő and I. Üçüncü, 2007. Oocyte Development in the Zebrafish, Danio rerio (Teleostei: Cyprinidae). E.U. Journal of Fisheries Sciences. 24 (1-2), pp: 137-141.
Cek, S., B, Niall., C, Randall., and R, Krishen. 2001. Oogenesis, Hepatosomatic and Gonadosomatic Indexes, and Sex Ratio in Rosy Barb (Puntius conchonius). Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 1: 33-41.
Effendi, M.I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri, Bogor
Gunderson, H.J.G. and E.B. Jensen. 1987. The efficiency of systematic sampling in the stereology and its prediction. J. Microsc. 147:229-267.
Hartanto, A.Y. 2000. Perkembangan Embrio dan Mortalitas Larva Ikan Nilem (Osteochilus hasselti CV. Dalam Media dengn pH Berbeda
Kime, A. 2008. Production of germ-line chimera in rainbow trout by blastomere trasplantation. Mol. Rep. Dev. 59:380-389.
Kouril J., J. Mraz, J. Hamackova, T. Barth, 2008. Hormonal induction of tench (Tinca tinca L.) with the same treatments at two sequential reproductive seasons. J. Cybium, Vol. 32, pp: 61-66.
Kroupova H., Machova J., Svobodova Z. (2005): Nitrite influence on fish: a review. J. Veterinarni Medicina, Vol. (50), pp: 461–471.
Mananos E., N. Duncan, C. Mylonas, 2009. Reproduction and control of ovulation, spermiation and spawning in cultured fish. 3–80. In: Cabrita E., Robles V., Herraez P. (eds.): Methods in Reproductive Aquaculture: J. Marine and Freshwater Species. CRC Press, Florida. 549 pp.
J.M. Mancera, and A. Garcı´a-Ayala. 2007. 17Beta-Estradiol Triggers Post spawning in Seabream.
Susatyo, P. dan Soeminto. 2002. Viabilitas Telur Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) yang Ditunda Oviposisinya Setelah Menunjukkan Gejala Mijah. Biosfera. Scientific Journal. Vol. 12 (2) Juni.
Susatyo, P. dan Sugiharto. 2001. Aspek Perubahan Hormonal dan Histologis Selama Perkembangan Ovarium Belut Sawah (Monopterus albus Zuiew) yang Diinduksi Secara Artifisial. Biosfera.Scientific Journal. Vol. 16 Mei 2000.

Susatyo, P., Sugiharto dan W. Lestari. 2009. Penelusuran Aspek Bioreproduksi, Ekologis, Filogenetis Beberapa Jenis Ikan Tangkapan dari Sungai Serayu Banyumas Sebagai Dasar Domestikasi dan Diversifikasi Budidaya. Laporan Penelitian Insentif Dasar RISTEK tahun 2009. Lembaga Penelitian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Wijayanti, G.E., Soeminto, dan S.B.I. Simanjuntak. 2007. Aktivitas Poros Hipotalamus-Hipofisis-Gonad dan Regulasinya Selama Gametogenesis, Ovulasi dan Pemijahan pada Ikan Gurami (Orphronemus gouramy Lac.). Laporan Penelitian. Fakultas Biologi Unsoed, Purwokerto.
Yaron, Z. 1995. Endocrine control of gametogenesis and spawning induction in the carp. J.Aquaculture, Vol. (129), pp : 49–73.
Published
2024-02-04
How to Cite
SUSATYO, Priyo; W., Gratiana Ekaningsih; S., Nuning. PROFIL REPRODUKSI IKAN LUKAS (LABIOBARBUS LEPTOCHEILUS) DARI SUNGAI SERAYU BANYUMAS RAWAN PUNAH PADA BUDIDAYA AWAL DI KOLAM ALAMI SETELAH PROSES DOMESTIKASI. Prosiding Seminar Nasonal LPPM UNSOED, [S.l.], v. 13, n. 1, p. 133-146, feb. 2024. ISSN 2985-9042. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/10293>. Date accessed: 23 feb. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.semnaslppm.2024.13.1.10293.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.