PENENTUAN KECAMATAN BASIS KOMODITAS JAGUNG DAN KETELA DI KABUPATEN BANYUMAS
Abstract
Determining the base commodity in an area is important to optimize potential. The commodity base in a region is also a reflection of the availability of its resources. Banyumas Regency is a region that has 27 sub-districts on a certain basis in each region. Corn and cassava are two important food commodities for every region as a substitute for rice as the main food. This research aims to determine the sub-district base for corn and cassava commodities in Banyumas Regency. The data used in this research is secondary data originating from the Banyumas Regency Central Bureau of Statistics. The data used is time series data from 2017 to 2021. The data analysis method used in this research uses SLQ (Static Location Quotient). Based on the research results, it can be seen that there are 8 corn-based sub-districts and 5 cassava-based sub-districts in Banyunas Regency. Sumbang District is a corn-based district with the highest SLQ score of 7.43. The sub-district with an SLQ score of 2.57 is at the top of the cassava-based sub-districts.
References
BPS. (2021). Kabupaten Banyumas Dalam Angka. Banyumas: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas.
Destiningsih, R. (2018). Analisis Komoditas Unggulan Pangan Kabupaten Banyumas. Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan. 1 (1). 1-13.
Helbawanti, O. Saputro, WA. Ulfa, AN. (2021). Pengaruh Harga Bahan Panganterhadap Inflasi Di Indonesia. Agrisaintifika Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. 5 (2). 107-116.
Hidayat, R. (2014). Analisis Komoditas Unggulan Sub Sektor Perkebunan Di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Social Economic of Agriculture. https://doi.org/ 10.26418/j.sea.v2i1.5119.
Jafar, R. Meilvidiri, W. (2021). Analisa Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Klasifikasi Carvalho dalam Menentukan Potensi Ekonomi Kabupaten Takalar. ICOR: Journal of Regional Economics. 2 (3). 29-40.
Jeremy Ponto, N. M. (2017). Upsus Pajale Dalam Menunjang Program Swasembada Pangan di Kabupaten Bolaang Mongondow. Agri-Sosio Ekonomi Unsrat, ISSN 1907-4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 253- 260, 253-260.
Khasanah, N, 2018. Komoditas Tanaman Pangan dan Ternak Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Pertanian Agros Vol. 20 No.2, Juli 2018: 74-78.
Mulyono, J. Munibah, K. (2016). Pendekatan Location Quotient Dan Shift Share Analysis Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Di Kabupaten Bantul. Informatika Pertanian. 25 (2). 221 – 230.
Rachman, A. Surdianto, Y. Marbun, O. (2016). Pengembangan Aneka Produk Olahan Berbasis Ubikayu Dan Respon Petani Terhadap Pengolahan Ubikayu Di Kabupaten Bandung. Buletin Hasil Kajian. 6 (6). 27-33
Refiana, F. Triatmoko, E. Fitriadi, S. (2021). Produktivitas Dan Pendapatan Usaha Tani Ubi Kayu (Manihot Utilisima) Di Desa Tungkaran Kabupaten Banjar. Ziraa’ah. 46 (2). 185-192.
Saputro, WA. Prasetyo, K. (2022). Kontribusi Dan Trend Produksi Padi Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Agroristek. 5 (2). 47-55.
Saputro, WA. Firdauzi, I. Harahap, FA. (2023). Potensi Dan Ketersediaan Bahan Pangan Alternatif Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Pertanian Agros. 25 (2). 1208-1218.
Saputro, WA. Firdauzi, I. Harahap, FA. (2023). Potensi Cadangan Pangan Pokok Masyarakat di Kabupaten Banyumas. Proceedings Series on Physical & Formal Sciences. 5 (1). 218-223.
Setiyanto, A. 2013. Pendekatan dan Implementasi Pengembangan Kawasan Komoditas Unggulan Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi 31 (2):71-195.
Susilowati, SH. (2016). Kebijakan Insentif Untuk Petani Muda: Pembelajaran dari Berbagai Negara dan Implikasinya bagi Kebijakan di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 34 (2). 103-123.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
