ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DAERAH SATUI, KALIMANTAN SELATAN

  • Adi Candra Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Januar Aziz Zaenurrohman Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Siswandi Siswandi Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Indra Permanajati Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
  • Zulfikar Darwin PT. Mitra Jaya Abadi Bersama, Satui, Kalimantan Selatan

Abstract

Longsor dapat terjadi perlahan lahan atau tiba-tiba dengan tanpa terdapat tanda-tanda sebelumnya. Penyebab utama ketidakstabilan lereng adalah meningkatnya tegangan geser, menurunnya kuat geser pada bidang gelincir atau keduanya secara simultan. Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan faktor keamanan dari bidang longsor yang potensial dengan menghitung kekuatan geser untuk mempertahankan kestabilan lereng dan menyebabkan kelongsoran kemudian keduanya dibandingkan. Perbandingan nilai tersebut menghasilkan Faktor Keamanan yang merupakan nilai kestabilan lereng. Penelitian dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif kesetimbagan batas  dengan melalui beberapa tahapan setelah dilakukan studi pustaka terlebih dulu. Tahapan pertama meliputi pengambilan data primer di lapangan menggunakan pemboran full coring pada titik-titik yang telah ditentukan. Sampel batuan tidak terganggu (undisturbed sample) diambil berdasarkan variasi litologi yang dijumpai dan keterwakilan data. Hasil perhitungan faktor keamanan lereng tunggal dengan pendekatan faktor keamanan 1,25 adalah 1,325 dengan tinggi lereng 18 meter dan slope 450, faktor keamanan lereng keseluruhan (overall slope) pada penampang x bagian high wall yaitu; 1,003 dengan ketinggian lereng 70 m dengan sudut 34,90 termasuk dalam kriteria aman, sedangkan bagian low wall ; 1,044 dengan tinggi lereng 60 dan sudut 34,60, termasuk dalam kriteria aman. Pada perhitungan faktor keamanan keseluruhan ini menggunakan beberapa bench dengan perbandiangan tinggi dan lebar 10 m dan berm 5 m.

References

[1] Bishop, A.W. 1955. The Use of The Slip Circle in The Stability analysis of Slopes, Geotechnique, Vol 5, No.1, page 7-17.
[2] Das, B.M., 1993. Principles of Geotechnical Engineering, 3rd Edition, PWS Publishing Company, Boston, Amerika Serikat.
[3] Hoek, J. & Bray, E. 1981. “ Rock Slope Engineering” .London, Institution of Mining and Metallurgy.
[4] Kliche, Charles A., 1999, Rock Slope Stability, The Society for Mining, Metallurgy, London, England.
[5] Masagus, A.Azizi, dkk., (2012), “Analisis Resiko Kestabilan Lereng Tambang Terbuka”, Prosiding Simposium dan Seminar Geomekanika Ke-1 Tahun 2012, Jakarta.
[6] Morgenstern, R.N, & Price, V. E. (1965), The Analysis of Te Stability of General Slip Surface, Geotechnique, 79-93.
[7] Sudarto N & Partanto p (1984), “Pengantar Analisis Kemantapan Lereng” Jurusan teknik Pertambangan ITB.
[8] ________(2004), “Geostudio Tutorials”, First Edition, by GEO-SLOPE International Ltd, Calgary, Canada
Published
2024-02-06
How to Cite
CANDRA, Adi et al. ANALISA KESTABILAN LERENG DENGAN METODE KESETIMBANGAN BATAS DAERAH SATUI, KALIMANTAN SELATAN. Prosiding Seminar Nasonal LPPM UNSOED, [S.l.], v. 13, n. 1, p. 116-124, feb. 2024. ISSN 2985-9042. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/semnaslppm/article/view/10060>. Date accessed: 17 sep. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.semnaslppm.2024.13.1.10060.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.