ROLE OF HYDROGEN PEROXIDE (H2O2) IN YOGHURT (Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus) IN INHIBITING THE GROWTH OF Staphylococcus epidermidis CAUSES OF ACNE VULGARIS
Abstrak
Akne Vulgaris (AV) adalah peradangan pada folikel pilosebasea yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis (S. epidermidis). Yoghurt adalah hasil fermentasi susu dengan campuran kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptopcoccus thermophilus sebagai bakteri Asam Laktat (BAL) yang menghasilkan beberapa senyawa yaitu asam laktat, bakteriosin, hidrogen peroksida, dan karbondioksida. Pemberian hidrogen peroksida efektif dalam mengurangi lesi inflamatorik dan non-inflamatorik pada penderita AV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hidrogen peroksida yang dihasilkan bakteri asam laktat pada yoghurt berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post-test only with control group design yang dilakukan secara in vitro. Analisis kadar H2O2 dalam yoghurt menggunakan tektik titrasi permanganometri. Uji hambatan pertumbuhan bakteri menggunakan metode makrodelusi dan colony counter. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel dengan dua kali pengulangan dan terbagi dalam 10 kelompok konsentrasi (0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%) dengan 0% sebagai kontrol negative. Perbedaan hambatan kelompok perlakuan dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Analisis uji One Way Anova menunjukkan hasil p<0,001 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara masing-masing kelompok konsentrasi. Hasil uji Post-Hoc LSD adalah p<0,05 antara kelompok kontrol dan semua kelompok perlakuan. H2O2 dalam yoghurt mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. epidermidis. Penelitian ini menunjukkan terdapat penghambatan pertumbuhan S. epidermidis oleh yoghurt dan konsentrasi 5% memiliki kandungan hidrogen peroksida sebesar 0,17 mg/mL dan nilai pH 5,7 merupakan konsentrasi hambat minimal pertumbuhan S. epidermidis.