Sedentary Lifestyle Hubungannya Dengan Hiperkolesterolemia pada Peserta Posbindu di Graha Pandawa Kompleks Balaikota Yogyakarta Tanggal 14-17 November 2022
Sedentary Lifestyle Hubungannya Dengan Hiperkolesterolemia pada Peserta Posbindu di Graha Pandawa Kompleks Balaikota Yogyakarta Tanggal 14-17 November 2022
Abstract
Hiperkolesterolemia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stoke dan buruknya sirkulasi darah, dan menjadi pemicu hipertensi dan diabetes mellitus. Faktor risiko terjadinya hiperkolesterolemia antara lain konsumsi lemak, konsumsi sayur dan buah, kebiasaan merokok dan aktifitas fisik. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional menggunakan data sekunder hasil dari pemeriksaan Posbindu. Populasi adalah data seluruh peserta posbindu yang melakukan pemeriksaan posbindu di Grha Pandawa Komplek Balaikota Yogyakarta. Sampel penelitian adalah data peserta posbindu yang didapatkan secara lengkap sesuai dengan kebutuhan variabel yang diteliti. Ada hubungan antara konsumsi lemak dengan hiperkolesterolemia dengan P Value 0,002 (CI-1.255-2.647) nilai RP 1,88, tidak ada hubungan antara konsumsi buah dan sayur dengan hiperkolesterolemia dengan nilaI P Value 0,271 (CI 0,856-1,741) nilai RP 1,221 , ada hubungan antara merokok dengan hiperkolesterolemia dengan P Value 0,0002 (CI =1,323-3192) nilai RP 2,005 dan tidak ada hubungan antara aktifitas fisik dengan hiperkolesterolemia dengan nilai P Value 0,247 (CI : 0,567-1,158) nilai RP 0,810.Kesimpulan penelitian ada hubungan yang bermakna antara konsumsi lemak dan merokok dengan hiperkolesterolemia. Dan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara konsumsi buah dan sayur serta aktivitas fisik dengan hiperkolesterolemiaKata Kunci: konsumsi lemak, konsumsi buah & sayur, merokok, aktifitas fisik, hiperkolesterolemia