PERBEDAAN TINGKAT STRES ANTARA ORANG TUA ANAK DISABILITAS TUNGGAL DENGAN ORANG TUA ANAK DISABILITAS GANDA DI SLB ABC WATHANIYAH ARJAWINANGUN
PERBEDAAN TINGKAT STRES ANTARA ORANG TUA ANAK DISABILITAS TUNGGAL DENGAN ORANG TUA ANAK DISABILITAS GANDA DI SLB ABC WATHANIYAH ARJAWINANGUN
Abstract
Anak disabilitas tunggal berarti anak yang memiliki satu keterbatasan, dan anak disabilitas ganda berarti anak yang memiliki dua atau lebih keterbatasan. Orang tua anak disabilitas memiliki tanggungjawab tersendiri dibandingkan dengan orang tua anak normal yang membuat tingkat stres orang tua anak disabilitas lebih tinggi. Perbedaan jenis disabilitas dimungkinkan akan mempengaruhi tingkat stres pada orang tua anak disabilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat stres antara orang tua anak disabilitas tunggal dengan orang tua anak disabilitas ganda di SLB ABC Wathaniyah Arjawinangun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas di SLB ABC Wathaniyah Arjawinangun. Sebanyak 40 orang tua dari anak disabilitas memenuhi kriteria inklusi. Data diperoleh dari hasil pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Social Readjustment Rating Scale (SRRS). Analisis statistik yang digunakan adalah uji Mann Whitney. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat stres antara orang tua anak disabilitas tunggal dengan orang tua anak disabilitas ganda di SLB ABC Wathaniyah Arjawinangun dengan nilai p=0,860.
Kata Kunci: tingkat stres, orang tua, anak disabilitas, Social Readjustment Rating Scale (SRRS)