Puputan Tradition: Understanding the Concept of Postpartum Maternal Health and Breastfeeding for Children (Study in Kandangserang Village, Pekalongan District)
Abstract
ABSTRAK
Kesehatan bayi baru lahir sangat ditunjang oleh Air Susu Ibu (ASI). Fenomena menunjukkan bahwa masyarakat desa erat kaitannya dengan adat dan budaya, karena dapat mempengaruhi perilaku. Budaya yang di fokuskan dalam penelitian ini yaitu Tradisi Puputan di Desa Kandangserang, Kecamatan Kandangserang, Pekalongan Selatan. Salah satu kegiatan pada tradisi ini yaitu adanya aturan pola konsumsi makan yang dikenal dengan puasa mutih (puasa puputan). Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap ASI yang diberikan kepada bayi karena kebutuhan gizi yang cukup selama masa nifas. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan puputan dan makna yang diberikan ditinjau dari sudut kepercayaan masyarakat serta Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kandangserang dengan jumlah informan sebanyak 14 orang. Analisis data yang digunakan menggunakan content analysis dengan pendekatan thematic network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih percaya dan menerapkan puputan yaitu berupa selamatan bayi, perawatan 7 hari pertama kelahiran oleh dukun bayi, pengaturan pola konsumsi makan atau puasa mutih dan konsumsi jamu selama masa nifas. Masyarakat meyakini bahwa puputan memberikan dampak positif bagi ibu namun negatif bagi bayi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat masih menerapkan tradisi puputan dikarenakan kepercayaannya yang kuat terhadap manfaat yang didapatkan.
Kata kunci: Tradisi Puputan, Kepercayaan Masyarakat, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)