PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BULU MATA PALSU MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA)

  • Devanda Diar Ananditya -
  • Katon Muhammad
  • Sachrul Iswahyudi Universitas Jenderal Soedirman
  • Indra Permanajati Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Industri bulu mata palsu di Indonesia, khususnya PT Hyup Sung Indonesia (HSI) di Purbalingga, menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produksi akibat tingginya tingkat produk cacat. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko dalam proses produksi menggunakan metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). FMEA digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan menentukan prioritas perbaikan berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN), sedangkan FTA digunakan untuk menemukan akar penyebab kegagalan secara sistematis. Hasil analisis FMEA menunjukkan tiga risiko utama dengan RPN tertinggi, yaitu knotting bergeser saat dibuka (RPN 150), cairan perekat yang diberikan terlalu sedikit (RPN 140), dan knotting keriting saat dibuka (RPN 140). Analisis FTA mengungkap bahwa penyebab utama dari ketiga kegagalan ini meliputi faktor alat, metode kerja operator, serta ketidaktepatan dalam proses oven. Berdasarkan temuan tersebut, disusun berbagai usulan perbaikan, seperti penggantian rak dan kuas, penambahan timer otomatis, standardisasi prosedur kerja, dan pelatihan operator. Penerapan langkah-langkah ini diharapkan dapat menekan risiko kegagalan dan menjaga kualitas produk.

Published
2025-12-18
How to Cite
ANANDITYA, Devanda Diar et al. PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BULU MATA PALSU MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA). Journal of Industrial and Mechanical Engineering, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 124-138, dec. 2025. ISSN 3032-7717. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/jimien/article/view/16824>. Date accessed: 23 dec. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.jimien.2025.3.2.16824.