Transformasi Digital Moneter: Uang Elektronik dan Efektivitas Kebijakan Moneter
Abstract
Adanya inovasi teknologi baru telah mendorong transformasi sistem pembayaran dari tunai ke digital, kehadiran sistem pembayaran digital berpotensi mengurangi jumlah permintaan uang tunai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah uang elektronik memberikan pengaruh terhadap efektivitas kebijakan moneter, terutama dalam pengendalian inflasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linier berganda, dengan data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia, khususnya melalui Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Keuangan (SPIP) terutama data jumlah instrumen Uang Elektronik (UE) dan volume transaksi uang elektronik serta data inflasi periode 2021 hingga Maret 2025. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh ganda uang elektronik terhadap inflasi: (1) jumlah instrumen uang elektronik berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi, di mana semakin banyak alat pembayaran digital yang beredar dapat memicu peningkatan konsumsi dan inflasi; (2) volume transaksi uang elektronik berpengaruh negatif terhadap inflasi, menunjukkan bahwa peningkatan nilai transaksi elektronik cenderung menekan inflasi melalui efisiensi biaya transaksi dan pengurangan peredaran uang tunai. Menanggapi hal ini, perlu adanya revisi fundamental dalam mekanisme kebijakan moneter dan perlu pendekatan yang lebih serta respon terhadap perkembangan teknologi finansial