PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PERHITUNGAN UNIT COST SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENENTUAN TARIF PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN RADIOLOGI (STUDI KASUS DI RSOP)
Abstract
Penting bagi rumah sakit mengetahui besaran biaya setiap unit pelayanan yang dimiliki sebagai informasi unit cost yang menjadi dasar penentuan tarif dari jasa pelayanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan sudi kasus. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis hasil perhitungan unit cost pemeriksaan laboratorium dan radiolog dengan menggunakan metode Activiti Based Cosdting (ABC). Obyek penelitian ini adalah RS Orthopaedi Purwokerto dengan produk pemeriksaan laboratorium dengan alat canggih yaitu pemeriksaan hematologi rutin, elektrolit (Na, K, Cl), koagulasi (PT-APTT & Nilai INR), kimia klinik (glukosa) dan radiologi rontgen thorax. Teknik pengumpulan data/ informasi melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan alat analisis dalam penelitan ini menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu mengidentifikasi dan memberikan gambaran tentang penerapan metode Activity Based Costing (ABC) pada perhitungan unit cost kemudian hasil dibandingkan dengan metode akuntansi tradisional berdasarkan job order costing yang diterapkan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data terdapat selisih antara perhitungan unit cost metode ABC dengan unit cost yang digunakan selama ini di RSOP yaitu: (1) hematologi rutin sebesar Rp. 22489,00 (60,1%) (2) elektrolit sebesar Rp. 68.637,00 (80,5%) (3) koagulasi sebesar Rp. 8.168,00 (8,7%) (4) glukosa sebesar Rp. 3.720,00 (25,9%) (5) rontgen thorax Rp. 37.081,00 (72,9%) dimana selisih perhitungan unit cost dengan metode ABC lebih tinggi dibandingkan unit cost yang digunakan di RSOP selama ini.