Hubungan Perilaku Ibu dalam Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies pada Anak Stunting Usia 30-59 Bulan di Kecamatan Cilongok, Banyumas
Abstract
Latar belakang : Stunting merupakan malnutrisi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang ditandai dengan tinggi atau panjang badan lebih rendah menurut usia dan jenis kelamin. Karies gigi merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Kurangnya asupan gizi menyebabkan atrofi pada kelenjar saliva sehingga terjadi penurunan fungsi saliva pada mulut. Resiko karies yang tinggi pada balita stunting memerlukan perhatian khusus dari ibu sebagai pemimpin kesehatan. Faktor perilaku ibu terbagi menjadi tiga domain, yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dalam kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies pada anak stunting usia 30-59 bulan di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Metode : penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan pendeketan cross sectional. Responden penelitian dipilih menggunakan quota sampling dengan jumlah 101 responden ibu balita stunting dan 101 responden balita stunting. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara variabel perilaku ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap variabel kejadian karies pada balita stunting dengan nilai uji statistik chi square (p < 0,05). Keeratan korelasi diketahui dari nilai Spearman Rank Correlation untuk pengetahuan -0,664 (keeratan tinggi) dan sikap -0,600 (keeratan tinggi) dan Pearson correlation untuk tindakan -0,432 (keeratan sedang). Simpulan: terdapat hubungan antara perilaku ibu dalam kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies pada anak stunting usia 30-59 bulan di Kecamatan Cilongok kabupaten Banyumas.


