Perawatan Kesehatan Mulut Terpadu Lansia: Pelajaran Dari Chiang Mai
Abstract
Latar belakang: Populasi lansia mengalami peningkatan signifikan di seluruh dunia, namun pelayanan kesehatan yang terintegrasi untuk kelompok ini masih terbatas. Proses penuaan menyebabkan perubahan degeneratif multisistem yang mempengaruhi kesehatan umum dan kesehatan mulut secara bidirektional, sehingga memerlukan pendekatan perawatan yang holistik dan interprofesional. Chiang Mai University, Thailand, telah mengembangkan model pelayanan kesehatan mulut terpadu melalui Geriatric Medical Center (GMC) dan Senior Wellness Center (SWC) yang dapat menjadi rujukan pengembangan pelayanan kesehatan geriatri di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis model pelayanan kesehatan mulut terpadu untuk lansia di GMC dan SWC sebagai pembelajaran pengembangan pelayanan geriatri di Indonesia. Metode: Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan tenaga kesehatan, observasi terstruktur, dan dokumentasi fasilitas di Geriatric Medical Center (GMC) dan Senior Wellness Center (SWC). Hasil: GMC dan SWC menerapkan perawatan holistik-komprehensif dengan spesialisasi geriatri. GMC memiliki klinik gigi dengan dua ruang pemeriksaan, termasuk dental unit untuk lansia pengguna kursi roda. SWC berfungsi sebagai pusat pelayanan primer dengan sistem rujukan terintegrasi ke spesialis geriatri. Kedua fasilitas mengimplementasikan pendekatan multidisiplin melalui kolaborasi dokter gigi, dokter geriatri, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. Simpulan: Chiang Mai University menunjukkan pentingnya fasilitas kesehatan khusus geriatri dengan pendekatan multidisiplin dan infrastruktur ramah lansia. Model ini dapat diadaptasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia menghadapi transisi demografis menuju aging society.


