Analisis Perbandingan Implementasi Zakat Sebagai Pengurang Pajak di Indonesia Dengan Malaysia dan Singapura
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan implementasi zakat sebagai pengurang pajak dan pendapat stakeholder yang terdiri dari BAZ/LAZ, muzaki, akademisi, pegawai KPP apabila zakat dijadikan sebagai pengurang pajak terutang. Penelitian ini mengambil judul “Analisis Perbandingan Implementasi Zakat sebagai Pengurang Pajak di Indonesia dengan Malaysia dan Singapura”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis penerapan Zakah Core Principle (ZCP) di Indonesia, mengeksplorasi dan menganalisis implementasi zakat sebagai pengurang pajak di Indonesia, Malaysia, dan Singapura, serta untuk mengeksplorasi dan menganalisis pendapat stakeholder apabila zakat dijadikan sebagai pengurang pajak terutang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fungsi-fungsi yang terdapat dalam kriteria pada Zakah Core Principle (ZCP) 8, 9, 12, 15, dan 16 sebenarnya telah berjalan. Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat pembagian wewenang fungsi yang belum sesuai dengan apa yang telah ditentukan di dalam ZCP. Banyak masyarakat yang belum memanfaatkan fasilitas zakat sebagai pengurang PKP dikarenakan berbagai alasan, serta sebagian besar masyarakat tidak sependapat apabila peraturan zakat sebagai pengurang PKP diubah menjadi zakat sebagai pengurang pajak terutang dikarenakan muzaki tidak ingin mencampurkan urusan zakat dengan urusan pajaknya. Muzaki menganggap bahwa zakat merupakan urusan individu dengan Tuhannya, sedangkan pajak merupakan urusan individu dengan pemerintah. Hal tersebut menandakan bahwa muzaki masih belum sepenuhnya memahami arti zakat yang sesungguhnya, karena zakat bukan hanya hubungan hamba dengan Allah (Hablum Minallah), tetapi juga hubungan manusia dengan manusia (Hablum Minannas). Diperlukan berbagai pemikiran dan persiapan yang matang dari berbagai pihak mulai dari lembaga zakat, lembaga pajak, pemerintah, maupun dari sisi muzaki itu sendiri untuk menghadapi kendala yang mungkin saja dihadapi apabila menginginkan untuk dilakukan perubahan peraturan zakat sebagai pengurang PKP menjadi pengurang pajak terutang. Lembaga zakat di Indonesia juga perlu meningkatkan kualitas operasionalnya agar dapat memperoleh lebih banyak kepercayaan dari para muzaki.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).