Pengaruh pH dan Waktu Inkubasi terhadap Pertumbuhan dan Produksi Metabolit Sekunder Miselium Lentinula edodes
Abstract
Jamur shiitake (Lentinula edodes) merupakan salah satu jenis jamur pangan yang menghasilkan metabolit sekunder dengan potensi sebagai bahan obat. Metabolit sekunder jamur dapat diperoleh dengan cara ekstraksi dari tubuh buah, miselium, maupun filtrat kulturnya. Pertumbuhan dan produksi metabolit sekunder jamur dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti pH dan waktu inkubasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai pH dan waktu inkubasi yang optimal bagi pertumbuhan miselium jamur L. edodes serta golongan metabolit sekunder yang dihasilkan. Penelitian dilakukan secara eksperimental RAL Faktorial dengan dua faktor, yaitu faktor pH (pH 3, 4, 5, dan 6) dan waktu inkubasi (15, 20, 25, dan 30 hari) sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Variabel bebas penelitian berupa pH dan waktu inkubasi, serta variabel terikat berupa pertumbuhan miselium dan golongan metabolit sekunder yang dihasilkan. Parameter utama penelitian ini adalah bobot kering miselium dan golongan metabolit sekunder yang dihasilkan, serta parameter pendukung berupa pH akhir medium pertumbuhan. Data bobot kering miselium dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT pada tingkat ketelitian 95%, sedangkan data identifikasi golongan metabolit sekunder dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH medium dan waktu inkubasi dapat memengaruhi peningkatan pertumbuhan miselium jamur L. edodes, namun tidak ditemukan interaksi antara keduanya. Nilai pH yang optimal untuk pertumbuhan miselium L. edodes berada pada kisaran pH 5-6 dan waktu inkubasi yang optimal berada pada kisaran waktu 20-30 hari. Berdasarkan uji Kromatografi Lapis Tipis, miselium dan filtrat kultur jamur L. edodes diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder dari golongan alkaloid, terpenoid, dan flavonoid.
References
Corneliyawati, E., Massora., Khikmah. & Arifin, A. S., 2018. Optimalisasi Produksi Enzim Kitinase pada Isolat Jamur Kitinolitik dari Sampel Tanah Rizosfer. Edubiotik: Jurnal Pendidikan, Biologi, dan Terapan, 3(1), pp. 62-69.
Durán-Rivera, B., Moreno-Suárez, J. R., Rodas, F. R., Jiménez, K. M. V., Castro-Restrepo, D., 2018. Enhancement of Eritadenine Production Using Three Carbon Sources, Immobilization and Surfactants in Submerged Culture with Shiitake Mushroom (Lentinula edodes) (Berk.) Singer). African Journal of Food Science, 12(12), pp. 374-382.
Ekowati, N., Kasiamdari, R. S., Pusposendjojo, N., & Soegihardjo, C. J., 2011. Daya Antimikroba Metabolit Bioaktif Jamur Shiitake (Lentinula edodes (Berk.) Pegler) yang Dikultur pada Tiga Jenis Medium Fermentasi. Majalah Obat Tradisional, 16(3), pp. 132-137.
Ekowati, N., Ratnaningtyas, N. I. & Mumpuni, A., 2016. Potensi Jamur Trametes versicolor dan Russula sp. dalam Menghasilkan B-Glukan Melalui Proses Fermentasi. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek, pp. 142-146.
Ekowati, N., Maharning, A. R., Ratnaningtyas, N. I., Mumpuni, A. & Izzah, W., 2018. Eksplorasi dan Pola Pertumbuhan Fase Vegetatif Beberapa Jamur Liar pada Medium Cair. Prosiding Seminar Nasional LPPM Unsoed, 8(1), pp. 100-111.
Febrina, L., Rusli, R., & Muflihah, F., 2015. Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Metabolit Sekunder Tumbuhan Libo (Ficus variegate Blume). J. Trop. Pharm. Chem., 3(2), pp. 74-81.
Forestryana, D. & Arnida, A., 2020. Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daun Jeruju (Hydrolea spinosa L.). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 11(2), pp. 113-124.
Ghada, M. M., 2011. Optimization of Submerged Culture Conditions for Mycelial Biomass Production by Shiitake Mushroom (Lentinus edodes). Research Journal of Agriculture and Biological Sciences, 7(4), pp. 350-356.
Gunawan, A. W. 2004. Budidaya Jamur Tiram. Depok: PT. Agro Media Pustaka.
Hanna., Tyasrini, E. & Ratnawati, H., 2005. Pengaruh pH terhadap Pertumbuhan Salmonella typhii In Vitro. Maranatha Journal of Medicine and Health, 5(1), pp. 1-7.
Hakim, L., Kurniatuhadi, R. & Rahmawati., 2020. Karakteristik Fisiologis Jamur Halofilik Berdasarkan Faktor Lingkungan dari Sumur Air Asin di Desa Suak, Sintang, Kalimantan Barat. BIOMA: Jurnal Biologi Makassar, 5(2), pp.227-232.
Iswanto, E. H., Praptana, R. H. & Guswara, A., 2016. Peran Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman Padi terhadap Ketahanan Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens). Iptek Tanaman Pangan, 11(2), pp. 127-132.
Harborne, J. B., 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan Edisi I. Bandung: ITB Press.
Hidayah, N., Hisan, A. K., Solikin, A., Irawati, I., & Mustikaningtyas, D., 2018. Uji Efektivitas Ekstrak Sargassum muticum sebagai Alternatif Obat Bisul Akibat Aktivitas Staphylococcus aureus. J. of Creativity Student, 1(2), pp. 1-9.
Keryanti., Faizal, A. & Suhardi, S. H., 2020. Pengaruh Variasi pH Medium terhadap Perolehan Biomassa Sel dan Laju Konsumsi Substrat Amonium pada Kultur Suspensi Sel Wortel (Daucus carota L.). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia, 5(2), pp. 125-134.
Kim, S. W., Hwang, H. J., Park, J. P., Cho, Y. J., Song, C. H., Yun, J. W., 2002. Mycelial Growth and Exo-Biopolymer Production by Submerged Culture of Various Edible Mushrooms Under Different Media. Letters in Applied Microbiology, 34(1), pp. 56-61.
Krupodorova, T. A., Barshteyn, V. Y., Kizitska, T. O. & Pokas, E. V., 2019. Effect of Cultivation Conditions on Mycelial Growth and Antibacterial Activity of Lentinula edodes and Fomitropis betulina. Czech Mycology, 71(2), pp. 167-186.
Kusumaningrum, I. K., Zakia, N. & Nilasari, C., 2017. Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Media Tanam dan Waktu Panen pada Fortifikasi Selenium Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Journal Cis-Trans, 1(1), pp. 30-34.
Lantah, P. L., Montolalu, L. A. D. Y. & Reo, A. R., 2017. Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Jurnal media Teknologi Hasil Perikanan, 5(3), pp. 73-79.
Listika, D. A., 2015. Potensi Pleurotus sajor-caju, Hypsizigus ulmarius, dan Volvariella volvacea dalam Menghasilkan Metabolit Sekunder pada Dua Jenis Medium Fermentasi Berbeda. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman.
Maharani, M. M., Ratnaningtyas, N. I. & Priyanto, S., 2014. Penggunaan Beberapa Medium Semisintetik untuk Produksi Miselium Jamur Maitake (Grifola frondosa (Dickson: Fr.) S. F. Gray) Isolat Cianjur dan Ekstrak Kasarnya. Scripta Biologica, 1(1), pp. 20-25.
Martina, A., Linda, T. M., Zul, D., Veronika, N. & Jelita, R., 2015. Aktivitas Ligninolitik Beberapa Jamur Aphyllophorales dan Kemampuannya Mendegradasi Lignin pada Lindi Hitam. Al-Kauniyah, 8(1), pp. 27-31.
Mujipradhana, V. N., 2018. Aktivitas Antimikroba dari Ekstrak Ascidian Herdmania momus pada Mikroba Patogen Manusia. Pharmacon, 7(3), pp. 338-347.
Newman, D. J., & Cragg, G. M., 2012. Natural Products as Sources of New Drugs Over the 30 Years from 1981 to 2010. Journal of Natural Products, 75(3), pp. 311-335.
Nofiani, R., 2008. Urgensi dan Mekanisme Biosintesis Metabolit Sekunder Mikroba Laut. Jurnal Natur Indonesia, 10(2), pp. 120-125.
Popa, G., Nicolcioiu, B. M., Toma, R., Margarit, G., Groposila-Constantinescu, D., 2021. Assessment of The Growth Potential in Liquid Cultures of Some Edible and Medicinal Mushrooms. Horticulture, 65(2), pp. 156-161.
Qolbi, N. & Yuliani, R., 2018. Skrining Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Sepuluh Daun Tanaman Terhadap Klebsiella pneumoniae. Jurnal Farmasi Indonesia, 15(1), pp. 8-18.
Rasullah, F. F. F., Nurhidayati, T. & Nurmalasari., 2013. Respon Pertumbuhan Tunas Kultur Meristem Apikal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Varietas NXI 1-3 secara in vitro pada Media MS dengan Penambahan Arginin dan Glutamin. Jurnal Sains dan Seni POMITS, (2(2), pp. 99-104.
Rendowaty, A., Djamaan, A. & Handayani, D., 2017. Waktu Kultivasi Optimal dan Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etil Asetat Jamur Simbion Aspergillus unguis (WR8) dengan Haliclona fascigera. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 4(1), pp. 49-54.
Retnosari, A. A. & Shovitri, M., 2013. Kemampuan Isolat Bacillus sp. dalam Mendegradasi Limbah Tangki Septik. Jurnal Sains dan Seni POMITS, 2(1), pp. 7-11.
Rochman, R. D., Sunartatie, T. & Afiff, U., 2020. Eksplorasi Antibakteri dari Kapang Tanah Arboretum. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), 25(3), pp. 456-461.
Rosnan, N. D., Chuen, N. & Ngadin, A. A., 2019. First Record of in vitro Growth Evaluation of Wild Mushroom, Schizophyllum commune from Pulau Kapas in Malaysia. Asian J. Agric. Biol., 7(4), pp. 602-609.
Sastrohamidjojo, H., 1991. Kromatografi. Yogyakarta: Liberty.
Septiana, E. & Simanjuntak, P., 2017. Pengaruh Kondisi Kultur yang Berbeda terhadap Aktivitas Antioksidan Metabolit Sekunder Kapang Endofit Asal Akar Kunyit. Majalah Obat Tradisional, 22(1), pp. 31-36.
Silalahi, M., 2017. Boesenbergia rotunda (L.). Mansfeld: Manfaat dan Metabolit Sekundernya. Jurnal EduMatSains, 1(2), pp. 107-118.
Tampubolon, Dewi B. M. S., Utomo, B. & Yunasfi., 2015. Keanekaragaman Jamur Makroskopis di Hutan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Desa Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera Utara. Artikel ilmiah. Medan: USU.
Tjokrokusumo, D., 2015. Diversitas Jamur Pangan Berdasarkan Kandungan Beta-Glukan dan Manfaatnya Terhadap Kesehatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(6), pp. 1520-1523.
Wagner, H., Bladt, S. & Zgainski, E. M., 1984. Plant Drug Analysis: A Thin Layer Chromatography Atlas. New York: Springer.
Widyastuti, N. & Tjokrokusumo, D., 2021. Manfaat Jamur Konsumsi (Edible Mushroom) dilihat dari Kandungan Nutrisi serta Perannya dalam Kesehatan. Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan, 3(2), pp. 92-100.