Morfologi, Fisiologi, dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Kultivar Grobogan yang Ditanam di Daerah Pantai Cilacap
Abstract
Kedelai merupakan salah satu komoditas protein nabati yang pemanfaatannya sangat luas di Indonesia. Saat ini sebagian besar kebutuhan kedelai dalam negeri dipenuhi dari hasil impor. Pemenuhan kebutuhan kedelai dalam negeri dapat dilakukan dengan cara meningkatkan produksi dengan cara penanaman kedelai pada lahan marginal, khususnya lahan salin. Lahan tersebut dapat digunakan sebagai lahan tanam kedelai, akan tetapi kedelai merupakan tanaman yang peka terhadap toksisitas garam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter morfologi, fisiologi, dan produksi kedelai kultivar Grobogan tahan salinitas yang ditanam di Pantai Lengkong, Cilacap. Penelitian dilakukan pada dua lahan dengan salinitas 20 mM dan 30 mM yang berada di pantai Lengkong Cilacap dengan menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 kali ulangan. Pengukuran faktor lingkungan (salinitas, pH, kelembapan tanah, suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya) dilakukan dengan 5 kali ulangan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret –Mei 2021. Variabel yang diamati adalah morfologi, fisiologi, dan produksi dengan parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, kadar klorofil a, klorofil b, total klorofil, karotenoid, dan jumlah polong. Data dianalisis menggunakan uji rerata (uji-t) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada parameter diameter batang, klorofil a, klorofil b, karotenoid, dan jumlah polong tanaman kedelai pada salinitas 30 mM lebih rendah dibandingkan dengan salinitas 20 mM dan tidak ada perbedaan yang nyata pada parameter lainnya. Jumlah polong berkorelasi dengan kadar klorofil a, klorofil b, dan karotenoid.
References
Astuti, C.C., 2017. Analisis Korelasi untuk Mengetahui Keeratan Hubungan antara Keaktifan Mahasiswa dengan Hasil Belajar Akhir. Journal of Information and Computer Technology Education, 1(1), pp.1-7.
Bachtiar G., M., Melati, M., Guntoro, D. & Sutandi, A., 2016. Kebutuhan Nitrogen Tanaman Kedelai pada Tanah Mineral dan Mineral Bergambut dengan Budidaya Jenuh Air. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 35(3), pp.217-27.
Bestari, A.V., Darmanti, S. & Parman, S., 2018. Respon Fisiologis Kedelai [Glycine max (L.) Merr.] Varietas Grobogan terhadap Tingkat Naungan yang Berbeda. Biospecies, 11(2), pp.53-62.
BPS, 2021. Impor Kedelai Menurut Negara Asal Utama. [Online] Available at: https://www.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2015/impor-kedelai-menurut-negara-asal-utama-2010-2019.html [Accessed 26 November 2021].
Dianawati, M., Handayani, D.P., Matana, Y.R. & Belo, S.M., 2013. Pengaruh Cekaman Salinitas Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Dua Varietas Kedelai (Glycine max. L)). AGROTROP, 3(2), pp.35-41.
Ellouzi, H., Hamed, K.B., Hernandez, I., Cela, J., Muller, M., Magne, C., Abdelly, C. & Bosch, S.M., 2014. A Comparatives Study of The Early Osmotic, Ionic, Redox and Hormonal Signaling Response in Leaves and Roots or Two Halophytes and A Glycophyte to Salinity. Planta, 240(6), pp.1299-317.
El-Rodeny, W.M. & EL-Okkiah, A.F.S., 2012. Physiological and Anatomical Changes in Glycine max L. Under Salinity Stress. Egyptian Journal of Botany. 2nd International Conference, pp.37-50.
Ernawati, F., Prihatini, M. & Yuriestia, A., 2016. Gambaran Konsumsi Protein Nabati dan Hewani pada Anak Balita Stunting dan Gizi Kurang di Indonesia. Nutrition and Food Research, 39(2), pp.95-102.
Firmansyah, I., Syakir, M. & Lukman, L., 2017. Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P, dan K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.). Jurnal Holtikultura, 27(1), pp.69-78.
Fitriyani, W., Harpeni, E. & Muhaemin, M., 2017. Pengaruh Intensitas cahaya terhadap Pigmen Carotenoid, Fucoxanthin, dan Phaeophytin Zooxanthellae dari Isolat Karang Lunak Zoanthus sp. Maspari Journal, 9(2), pp.121-30.
Gu-wen, Z., Sheng-chun, X., Qi-zan, H., Wei-hua, M. & Ya-ming, G., 2014. Putrescine Plays a Positive Role in Salt-Tolerance Mechanism by Reducing Oxidative Damage in Roots of Vegetable Soybean. ScienceDirect: Journal of Integrative Agriculture, 13(2), pp.349-57.
Harborne, J.B., 1984. Phytochemical Methods: A Guide to Modern Techniques of Plant Analysis. 2nd ed. New York: Chapman and Hall.
Hendriyani, I.S., Nurchayati, Y. & Setiari, N., 2018. Kandungan Klorofil dan Karotenoid Kacang Tunggak (Vigna unguiculata (L.) Walp.) pada Umur Tanam yang Berbeda. Jurnal Biologi Tropika, 1(2), pp.38-43.
Irwan, A. & Nurmala, T., 2018. Pengaruh Pupuk Hayati dan Pengapuran terhadap Produktivitas Kedelai di Tanah Inceptisol Jatinagor. Jurnal Kultivasi, 17(2), pp.656-63.
Jooyandeh, H., 2011. Soy Products as Healthy and Functional Foods. Middle-East Journal of Scientific Research, 7(1), pp.71-80.
Juneja, A., Ceballos, R.M. & Murthy, G.S., 2013. Effects of Environmental Factors and Nutrient Availability on the Biochemical Composition of Algae for Biofuels Production: A Review. Energies, 6(1), pp.4607-38.
Juwarno, Suparjana, T.B. & Abbas, M., 2018. Mahameru Soybean (Glycine max) Cultivar, High Salinity Tolerant. Biosaintifika, 10(1), pp.23-31.
Lichtenthaler, H.K. & Wellburn, A.R., 1983. Determination of Total Carotenoids and Chlorophylls a and b of Leaf Extracts in Different Solvent. Biochemical Society Transactions, 11, pp.591-92.
Lubis, D.S., Hanafiah, A.S. & Sembiring, M., 2015. Pengaruh pH terhadap Pembentukan Bintil Akar, Serapan Hara N, P, dan Produksi Tanaman pada Beberapa Varietas Kedelai pada Tanah Inseptisol di Rumah Kasa. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(3), pp.1111-15.
Malik, M., Hidayat, K.F., Yusnaini, S. & Rini, M.V., 2017. Pengaruh Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Pupuk Kandang Berbagai Dosis terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) pada Ultisol. Jurnal Agrotek Tropika, 5(2), pp.63-67.
Maman, Rochmatino & Muljowati, J.S., 2014. Hubungan Intensitas Penyakit Karat dengan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada Beberapa Varietas Berbeda. Scripta Biologica, 1(2), pp.173-77.
Mastur, 2015. Sinkronisasi Source dan Sink untuk Peningkatan Produktivitas Biji pada Tanaman Jarak Pagar. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri, 7(1), pp.52-68.
Meher, Shivakrishna, P., Reddy, K.A. & Rao, D.M., 2018. Effect of PEG-6000 Imposed Drought Stress on RNA Content, Relative Water Content (RWC), and Chlorophyll Content in Peanut Leaves and Roots. Saudi Journal of Biological Science, 25, pp.285-89.
Mlodzinska, E., 2009. Survei of Plant Pigments: Molecular and Environmental Determinants of Plant Colors. Acta Biologica Cracoviensia, 51(1), pp.7-16.
Nefasa, A.N., Legowo, A.M. & Al-Baarri, A.N., 2013. Efek Penambahan Minyak Kedelai Terhadap Karakteristik Organoleptik dan Kandungan Omega-6 Susu Pasteurisasi. Jurnal Pangan dan Gizi, 4(8), pp.35-44.
Ningrum, S.M., Tohari & Respatie, D.W., 2020. Pengaruh Tingkat Naungan dan Takaran Pupuk Kandang Kambing Etawa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di Lahan Pasir Pantai. Vegetalika, 9(2), pp.373-87.
Otie, V., Udo, I., Shao, Y., Itam, M.O., Okamoto, H., An, P. & Eneji, E.A., 2021. Salinity Effects on Morpho-Physiological and Yield Traits of Soybean (Glycine max L.) as Mediated by Foliar Spray with Brassinolide. Plants, 10(541), pp.1-22.
Parihar, P., Singh, S., Singh, R., Singh, V.P. & Prasad, S.M., 2015. Effect of Salinity Stress on Plant and its Tolerance Strategies: a review. Environmental Science and Pollution Research, 22(6), pp.4056-75.
Pizarro, L. & Stange, C., 2019. Light-dependent Regulation of Carotenoid Biosynthesis in Plants. Ciencia e Investigacion Agraria, 36(2), pp.143-62.
Purwaningrahayu, R.D., 2016. Karakter Morfofisiologi dan Agronomi Kedelai Toleran Salinitas. Iptek Tanaman Pangan, 11(1), pp.35-48.
Purwaningrahayu, R.D. & Taufiq, A., 2017. Respon Morfologi Empat Genotipe Kedelai Terhadap Cekaman Salinitas. Jurnal Biologi Indonesia, 13(2), pp.175-88.
Rohmat, N., Ibrahim, R. & Riyadi, P.H., 2014. Pengaruh Perbedaan Suhu dan Lama Penyimpanan Rumput Laut Sargassum polycystum terhadap Stabilitas Ekstrak Kasar Pigmen Klorofil. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 3(1), pp.118-26.
Saufalian, O., Miandoab, P.B., Asghari, A., Sedghi, M. & Eshghi, A., 2013. Relationship between Salt Tolerance Related Physiological Traits and Protein Markers in Soybean Cultivars (Glycine max L.). Cercetari Agronomice in Moldova, 46(4), pp.47-56.
Silahooy, C., 2008. Efek Pupuk KCl dan SP-36 terhadap Kalium tersedia, Serapan Kalium dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) pada Tanah Brunizem. Buletin Agronomi, 36(2), pp.126-32.
Song, A.N. & Banyo, Y., 2011. Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), pp.166-73.
Sujinah & Jamil, A., 2016. Mekanisme Respon Tanaman Padi terhadap Cekaman Kekeringan dan Varietas Toleran. Iptek Tanaman Pangan, 11(1), pp.1-8.
Sumarno & Manshuri, A.G., 2016. Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi Kedelai di Indonesia. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.
Taiz, L. & Zeiger, E., 2010. Plant Physiology. 5th ed. Sunderland: Sinauer Associates Inc.
Taufiq, A., Kristiono, A. & Harnowo, D., 2015. Respon Varietas Unggul Kacang Tanah terhadap Cekaman Salinitas. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 34(2), pp.153-64.
Taufiq, A. & Sundari, T., 2012. Respon Tanaman Kedelai terhadap Lingkungan Tumbuh. Buletin Palawija, 1(23), pp.13-26.
Wahyuni, S., Trisnaningsih, U. & Prasetyo, M., 2018. Pertumbuhan dan Hasil Sembilan Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) di Lahan Sawah. Jurnal Agrosintesa, 1(2), pp.96-102.
Waqas, M., Khan, A.L., Kang, S.M., Kim, Y.H. & Lee, I.J., 2014. Phytohormone-producing Fungal Endophytes and Hardwood-derived Biochar Interact to Heavy Metal Stress in Soybean. Biol Fertil Soils, 50(7), pp.1155-67.
Widiastuti, E. & Latifah, E., 2016. Keragaan Pertumbuhan dan Biomassa Varietas Kedelai (Glycine max (L)) di Lahan Sawah dengan Aplikasi Pupuk Organik Cair. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), pp.90-97.
Zahra, R. & Mehdi, A., 2011. The Effect of Salinity and Seed Size on Seed Reserve Utilization and Seedling Growth of Soy Bean (Glycine max). International Journal of Agronomy and Plant Production, 2(1), pp.1-4.