Prevalensi Infestasi Cacing Gastrointestinal Pada Kambing (Capra sp.) Yang Dipelihara Secara Intensif Dan Semi Intensif
Abstract
Bahaya akibat infestasi cacing gastrointestinal sangat merugikan pertumbuhan dan perkembangbiakan budidaya kambing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cacing, prevalensi dan intensitas telur cacing gastrointestinal pada kambing yang dipelihara secara intensif dan semi intensif, serta mengetahui perbandingan prevalensi dan intensitas cacing gastrointestinal berdasarkan jenis kelamin dan usia kambing. Penelitian ini dilakukan pada peternakan kambing intensif dan semi intensif di Desa Klareyan, kecamatan Petarukan, Pemalang dengan metode survey purposive random sampling pada bulan November 2020. Jenis cacing gastrointestinal yang ditemukan pada kambing yang dipelihara secara intensif yaitu Strongyloides sp., Haemonchus sp., Oesophagostomum sp., Trichostrongylus sp., dan Ascaris sp., sedangkan jenis cacing yang ditemukan pada kambing yang dipelihara secara semi intensif yaitu Strongyloides sp., Haemonchus sp., Oesophagostomum sp., Trichostrongylus sp., Ascaris sp., Moniezia expansa, Moniezia benedeni, Fasciola sp., dan Schistosoma sp. Intensitas telur cacing gastrointestinal pada kambing yang dipelihara secara intensif yaitu 1184,44±1743,283 lebih tinggi dibandingkan dengan intensitas telur cacing pada kambing yang dipelihara secara semi intensif yaitu 1109,50±1573,737 (P>0,05). Prevalensi infestasi cacing gastrointestinal pada kambing yang dipelihara intensif yaitu 90%, lebih rendah dibandingkan dengan prevalesi telur cacing pada kambing yang dipelihara secara semi intensif dengan prevalensi 100% (Sign. 0,147). Prevalensi dan intensitas cacing gastrointestinal pada kambing jantan lebih kecil dibandingkan pada kambing betina (Sign. 0,189; P>0,05). Selain itu prevalensi dan intensitas telur cacing gastrointestinal pada kambing anakan lebih besar dibandingkan pada kambing medium dan dewasa (Sign. 0,241; F<0,05).
Kata kunci: Helminthiasis, Intensif, Kambing, Semi intensif.
References
Ardana, I.B.K., Anthara, M.S. & Dharmayudha, A.A., 2015. Peran Ekstrak Daun Wudani (Quiskualis indica Linn) dalam Pengendalian Infeksi Cacing pada Sapi untuk Mendukung Swasembada Daging Sapi. Laporan Akhir Hibah Fundamental. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorast Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Ayaz, M.M., Raza, M.A., Murtaza, S. & Akhtar, M.S., 2013. Epidemiological Survey of Helminth of Goats in Southern Punjab, Pakistan. Tropical Biomedicine, 30(1), pp.62-71.
Balai Veteriner, 2017. Parasitologi. Lampung: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Boyko, O.O., Gugosyan, Y.A., Shendryk, I.I. & Brygandyreko, V.V., 2019. Intraspecific Morphological Variation In Free Living Stages of Strongyloides Pappilosis (Nematoda, Strongyloididae) Parasitizing Various Mammal Species. Vestnik Zoologii, 53(4), pp.313-24.
Fauziah, Morica, D.C. & Rosnizar, 2017. Prevalensi Parasit Gastrointestinal Ternak Sapi Berdasarkan Pola Pemeliharaan di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. BioLeuser, 1(1), pp.7-17.
Hasnudi, Ginting, N., Patriani, P. & Hasanah, U., 2018. Pengelolaan Ternak Kambing dan Domba. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Indradji, M. et al., 2018. Studi Kasus Tingkat Infeksi Cacing pada Peternakan Kambing Boer di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 6(1), pp.93-96.
Juariah, E., 2013. Dasar-Dasar Peternakan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lamani, M. et al., 2020. Study on Parasitic Load in Local Goats Reared in Thrree Different System of Rearing. Acta Scientific Nutritional Health, 4(12), pp.10-14.
Lamrioui, D. et al., 2016. Parasites Communities in Moroccan Goat (Capra hircus) From Oriental Oregon. The American Journal of Innovative Research and Applied Sciences, 2(5), pp.198-202.
Lardin, C. & Pacheco, S., 2015. Helminth : Handbook for Identification and Counting of Parasitic Helminth Egg in Urban Wastewater. London: IWA Publishing.
Lisnawati, 2018. Efektivitas Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus heterophyllus) Terhadap Mortalitas Cacing Haemonchus contortus yang Diuji Secara In Vitro. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanudin Fakultas Peternakan.
Nery, S.V. et al., 2019. The Role of Water, Sanitation, and Hygine Interventions in Reducing Soil Transmitted Helminths: Interpreting The Evidenceand Identifying Next Steps. Parasites and Vectors, 12(273), pp.1-8.
Pinardi, D., Gunarto, A. & Santoso, 2019. Perencanaan Lanskap Kawasan Penerapan Inovasi Teknologi Peternakan Prumpung Berbasis Ramah Lingkungan. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 7(2), pp.251-62.
Poddar, P.R. et al., 2017. Prevalence of Gastrointestinal Helminth of Sheep in Sherpur Bangladesh. Journal of Advanced Veterinary and Animal Research, 4(3), pp.274-80.
Purwaningsih, Noviyanti & Sambodo, P., 2017. Infestasi Cacing Saluran Pencernaan pada Kambing Kacang Peranakan Ettawa di Kelurahan Amban Kecamatan Manokwari Barat Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 5(1), pp.8-12.
Puspitasari, A. et al., 2019. The Distribution of Goat Gastrointestinal Tractus Worm Egg at Rambond District of Nganjuk Regency. Journal of Parasite Science, 3(2), pp.59-66.
Rabbi, A.K. et al., 2011. Does Feeding System Influence Parasitism in Black Bengal Goats in Bangladesh? Progressive Agriculture, 22(1-2), pp.85-95.
Rahman, M.A., Labony, S.S., Dey, R.A. & Alam, M.Z., 2017. An Epidemiological Investigation of Gastrointestinal Parasites in Small Ruminants n Tangail, Bangladesh. Journal of Bangladesh Agricultural University, 15(2), pp.255-59.
Sangma, A., Begum, N., Roy, B.C. & Gani, M.O., 2012. Prevalence of helminth Parasites in Sheep (Ovis aries) in Tangail District Bangladesh. Journal of The Bangladesh Agricultural, 10(2), pp.235-44.
Saputra, H.M. & Putra, M.R., 2019. Jenis-jenis Parasit Internal pada Feses Kambing (Capra sp.) di Pasar Kambing Kota Bengkulu. Jurnal Konservasi Hayati, 10(2), pp.56-63.
Sharma, S. & Busang, M., 2013. Prevalence of Some Gastrointestinal Parasites of Ruminants in Southern Botswana. Botswana Journal of Agriculture and Applied Sciences, 9(2), pp.97-103.
Sirait, J. & Simanihuruk, K., 2010. Potensi dan Pemanfaatan Daun Ubi Kayu dan Ubi Jalar Sebagai Sumber Pakan Ternak Ruminansia Kecil. Wartazoa, 20(2), pp.75-84.
Thamsborg, S.M., Ketzis, J., Horii, Y. & Matthews, J.B., 2017. Strongyloides Spp. Infection of Veterinary Importance. Parasitology, 144(3), pp.274-84.
Tikyaa, G.N., Oke, P.O., Ikpa, T.F. & Imandeh, G.N., 2019. The Effect of Water Sourches, Nutritional Qualities and Management System on The Prevalence of Gastrointestinal Helminth Infection in Ruminants in Benue State, Nigeria. Journal of Tropical Agriculture, Food, Environtment, and Extension, 18(2), pp.26-31.
Tolistiawaty, I.J., Widjaja, L.T., Lobo, R. & Isnawati, 2016. Parasit Gastrointestinal pada Hewan Ternak di Tempat Pemotongan Hewan Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. BALABA, 12(2), pp.71-78.
Zajac, A.M. & Conboy, G.A., 2012. Veterinary Clinical Parasitologist. New Jersey: Wiley Blackwell, John Wiley & Sons, Inc.
Zvinorova, P.I. et al., 2016. Prevalence and Risk Factors of Gastrointestinal parasitic Infections in Goats in Low Input low Output Farming System in Zimbabwe. Small Ruminants Research, 143, pp.75-83.