Kelimpahan Tungau Predator pada Tanaman Melati Gambir (Jasminum officinale) di Desa Cipawon, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah
Abstract
Tanaman melati gambir (Jasminum officinale) yang terdapat di Kecamatan Bukateja, Desa Cipawon, Purbalingga, Jawa Tengah merupakan salah satu komoditas bernilai ekonomi tinggi, kegunaannya tidak hanya sebagai tanaman hias, tetapi sebgai bahan pengharum the, kosmetik, parfum, dan lain-lain. Salah satu penyebab penurunan produktivitas Melati Gambir di disebabkan oleh adanya serangan hama yaitu tungau. Populasi tungau hama dikendalikan oleh tungau predator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tungau predator dan menentukan kelimpahan tungau predator pada tanaman Melati Gambir di Desa Cipawon, Purbalingga, Jawa Tengah. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Terdapat sembilan titik sampling, delapan titik di tepi luar dan satu titik di tengah perkebunan. Setiap sampling diwakili oleh tiga pohon. Sampel berupa daun melati gambir berasal dari 10 tangkai daun terbawah diperoleh sebanyak 270 sampel daun. Masing-masing titik sampling diambil sebanyak tiga kali ulangan dengan interval waktu satu minggu. Variabel yang diamati meliputi jumlah individu dan jumlah spesies tungau predator pada tanaman melati gambir dan parameter yang dihitung yaitu luas daun, sudut duduk daun, panjang dan kerapatan trikoma, temperature, kelembapan serta curah hujan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi (ANOVA) dengan tingkat kesalahan 20%. Hasil identifikasi tungau predator pada tanaman melati gambir didapatkan dua spesies yaitu Amblyseius largoensis dan Phytoseius amba. A. largoensis sebanyak 76 individu dengan presentase kelimpahan 61,8% dan P. amba sebanyak 47 individu dengan presentase kelimpahan 38,2%. Kelimpahan tungau predator tergolong sedang karena predator mudah dijumpai, setiap tiga daun dijumpai satu predator.
References
Belloti, A.C. 1985. Cassava In Spides Mites. In-Helle, C And M.W. Sabelies (Editor). Their Biology, Natural Enemies and Control, Amsterdam.
Budianto, B.H. 2001. Seleksi Tungau Predator Local Yang Potensial Sebagai Agen Pengendali Hayati Tungau Hama Tetranychus Sp. Pada Tanaman Singkong (Manihot esculenta Crantz). Laporan Penelitian, Fakultas Biologi, Unsoed, Purwokerto.
Budianto, B.H. & E. Basuki. 2018. Kelimpahan Tungau Predator dan Hama Pada Tanaman Singkong (Manihot esculenta). Prosiding Seminar Nasional.: 30-40.
Budianto, B.H. 2005. Seleksi Tungau Predator Lokal Yang Potensial Sebagai Agen Pengendali Hayati Tungau Hama Tetranychus Sp. Pada Tanaman Singkong (Manihot esculenta Crantz). Laporan Penelitian, Fakultas Biologi, Unsoed, Purwokerto.
Costa, E.C., Adenir, V.T., Adriano., S.R., Anilde, G.S.M., & Renato, A.S., 2012. Population Structure And Dynamics Of The Cassava Green Mite Mononychellus tanajoa (Bondar) And The Predator Euseius ho (DeLeon) (Acari: Tetranychidae, Phytoseiidae), Arthropods, 1(2):55-62
Domingos, C.A., Leandro, O.O., Elisangela, G.F., Denise, N., Gilberto, J., & Manoel, G.C. G., 2013. Comparison of Two Populations of The Pantropical Predator Amblyseius largoensis (Acari: Phytoseiidae) For Biological Control of Raoiella indica (Acari: Tenuipalpidae), Exp Appl Acarol, 60: 83–93.
Fang, X.D., Nguyen V.L., Ouyang, G.C., & Wu, W.N. 2020. Survey of Phytoseiid Mites (Acari: Mesostigmata, Phytoseiidae) In Citrus Orchards and A Key For Amblyseiinae in Vietnam. Acarologia, 60(2): 254-267.
Godfrey, L.D. 2011. Spider mite: Integrated Pet Management for Home Gardens and Landscape Professional. California: University of California.
Gultom, N.M. 2010. Biologi dan Kelimpahan Populasi Tungau Merah Tetranychus kanzawai (Acari: Tetranychidae) pada Dua Kultivar Jarak Pagar (Jatropha curcas). Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Hesti, L. 2003. Jenis Kelimpahan dan Pola Penyebaran Tungau Hama Pada Tanaman Ketela Pohon (Manihot esculenta Crantz) di Kecamatan Kecobong. Skripsi, Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Karmakar, K., Sagarika, B., & Choyang, S., 2017. Description Of Five New Species And Re-Description Of Two Species Of Amblyseius (Acari: Phytoseiidae) from West Bengal, India. Zootaxa, 4311(1): 039-061.
Kartasapoetra, A. G. 1988. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. New York : Herper and Row Publisher.
Kolokytha, P.D., A.A. Rantinou, & G. T. H. Papadoulis. 2011. Temperature and Diet Effect on Immature Development of Predatory Mite Typlodromus athenas Swirski (Acari: Phytophagus). Enviromental Entomology, 40: 1577-1584
Krantz, G.W. 1978. A Manual of Acarology. 2nd Edition. Oregon University Book Store, Inc. Corvallis, Oregon, USA.
Kristian, J, S. Zain, S. Nurjanah, A. Widyasanti, & S.H. Putri. 2016. Pengaruh Lama Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Bunga Melati Putih Menggunakan Metode Ekstraksi Pelarut Menguap (Solvent Extraction). Jurnal Teknotan. 10(2).
Marieska, A. 2006. Pengaruh Klon Teh (Camelia sinensis) Terhadap Pola Distribusi Tungau Hama di Unit Tanjung Sari Blok Kutilang Perkebunan Teh Tambi Wonosobo. Skripsi. Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Mc Naughton, S.J. & L.L Wolf. 1990. Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Muryati, M.I., & Setyobudi, L., 2004. Bionomi Tungau Pada Enam Tanaman Kultivar Jeruk. Jurnal Hortikultura. 3: 274-278.
Nadia, C. 2019. Keragaman Tungau Hama Pada Tanaman Melati Gambir (Jasminum officinale) Di Desa Cipawon, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah. Skripsi.
Nainggolan, D. 2001. Aspek Ekologis Kultivar Buah Merah Panjang (Pandanus conoideus Lamk) di Daerah Dataran Rendah Manokwari. Manokwari: Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Cenderawasih. Fakultas Biologi Unsoed.
Nanie, 2009. Budidaya Bunga Melati, Budidaya Melati Putih, Pedoman Budidaya Melati. Purbalingga.
Nietschke, B.S, Magarey RD, Borchert DM, Calvin DD, Jones E. 2007. A developmental database to support insect phenology models. Crop Protection 26:1444–1448.
Pickel, C., F.J.A. Niederholzer, W.H. Olson, F.G. Zalom, R.P. Buchner, W.H. Krueger, & W.O. Reil. 2014. UC IPM Pest Management Guidelines: Prune Webspinning spider mites. California: Agriculture and Natural Resources, Univ.
Setyawati, A.S. 2015. Budidaya Tanaman Melati (Jasminum spp.). Iptek Hortikultura. 11: 1-4.
Sofyan M, Pudji A, Syaifudin. 2016. Alat Kalibrasi Suhu dengan Thermocouple dilengkapi Thermohygrometer. Seminar Tugas Akhir. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
Srinivasan, R. 2009. Insect and Mite Pests on Eggplant a Field Guide for Identification and Management. Taiwan : AVDRC Publication.
Suharsono. 2011. Kepekaan Galur Kedelai Toleran Jenuh Air Terhadap Ulat Grayak (Spodoptera litura). Suara Perlindungan Tanaman, 1(3): 13-22.
Sulistyo, A & Marwoto. 2011. Hubungan Antara Trikoma dan Intensitas Kerusakan Daun dan Ketahanan Kedelai Terhadap Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci. Probolinggo: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Waqas, M.S., Muhammad, A.A., Muhammad A., Abu Bakar M.R., Muhammad K., Irfan M., & Muhammad A.B., 2014. Influence Of Temperature On The Seasonal Abundance Of Predatory Mites Euseius Scutalis In Few Cotton Cultivars, Int. J. Agric. Appl. Sci, 6(1): 89-96.
Warabieda, W. 2003. Influence of Leaf Pubescence on the Behaviour of the Two-spotted Spider Mite (Tetranychus urticae) and The European Red Mite (Panonychus ulmi). Acta Agrobotanica, 56(2): 109-115.