Komposisi Jenis dan Kepadatan Rumput Laut Hydrokoloid berdasarkan Karakteristik Dasar Perairan di Daerah Intertidal Nusakambangan Timur Cilacap
Abstract
Rumput laut hidrokoloid merupakan rumput laut yang mengandung agar, karagenan dan alginat yang banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis hidrokoloid rumput laut dan kepadatannya berdasarkan karakteristik perairan dasar di daerah intertidal Nusakambangan Cilacap Timur. Perairan Nusakambangan Timur memiliki pusat pantai koral dan pantai karang berlubang yang memiliki substrat berupa pasir, koral, batuan vulkanik, dan pecahan koral. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengambilan sampel menggunakan transek berupa garis tegak lurus pantai menuju laut, setiap transek garis ditempatkan dengan plot kuadran (1 x 1m2) yang dipilih secara acak pada substrat keras dan lunak. Hasil penelitian ini, substrat karang di kedua pantai diperoleh 2-8 jenis rumput laut hidrokoloid, dengan komposisi jenis rumput laut tertinggi 57,6% pada substrat keras dengan kepadatan tertinggi pada jenis Gracilaria gigas; 440.6-1239.7 g/m2, Gracilaria gigas memiliki tipe percabangan dikotomus dengan bentuk talus silinder. Pada substrat campuran di pesisir Karang Tengah terdapat 4 jenis rumput laut hidrokoloid dengan komposisi 46,3% spesies hidrokoloid dengan kepadatan tertinggi pada spesies Padina australis; 387,7 g/m2. Padina australis berbentuk talus tidak bercabang.
References
Anton, A. 2017. Pertumbuhan dan Kandungan Agar Rumput Laut (Gracilaria spp.) Pada Beberapa Tingkat Salinitas. Jurnal Airaha, 6(2) : 54-64.
Ain N, Ruswahyuni & N Widiorini, 2014. Hubungan kerapatan Rumput Laut dengan Substrat Dasar berbeda Di Perairan Pantai Bandengan Jepepara. Diponegoro Jurnal of Maquaris Management of Aquatic Resources 3 (1): 99-107
Arfat H & S Patty, 2016., Kualitas Air dan Komunitas Makroalga Di Perairan Pantai Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Ilmiah Palatax, 4 (2) : 109-119
Burdames, Y (2014)., Kondisi Perairan budidaya rumput laut di Desa Arakan, Kabupaten Minahasa Selatan. Budidaya Perairan, 2(3): 69-75
Erlania & Radiarta, I. N., 2015. Distribusi Rumput Laut Alam Berdasarkan Karakteristik Dasar Perairan di Kawasan Rataan Terumbu Labuhanbua Nusa Tenggara Barat : Strategi Pengelolaan untuk Pengembangan Budidaya. Jurnal Riset Akuakultur, 10(3) :.449-457.
Farid, A., 2008. Studi Lingkungan Untuk Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Perairan Branta, Pamekasan, Madura. Jurnal Penelitian Perikanan, 11(1) : 1-6.
Ferawati, E., Widyartini, D.S., & Insan, A.I., 2014. Komunitas Rumput Laut pada Berbagai Substrat di Perairan Pantai Permisan Kabupaten Cilacap.Scripta Biologica, 1(1) : 55-60.
Hartono, Yaqin, K., & Sitepu, F.G., 2016. Keragaman Jenis Rumput laut di Perairan Littoral Dusun Tamalabba Desa Punaga Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar. Jurnal Rumput Laut Indonesia, 1(2) : 77-81.
Indrawati, G., Arthana, I.W., & Merit, I.N., 2010. Studi Komunitas Rumput Laut di Pantai Sanur dan Pantai Sawangan Nusa Dua Bali. Ecotrophic, 4(2) : 73-79.
Irwandi, Salwiyah & W Nurgayah, 2017. Struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan MoramoUtara Kabupaten Konawa Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 2 (3): 215-224
Jaya, I., & Rasyid, A.J., 2009. Kajian Oseanografi untuk Kelayakan Budidaya Beberapa Spesies Rumput Laut di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Torani, 19(3) : 129-136.
Kadi, A., 2004. Potensi Rumput Laut di beberapa Perairan Pantai Indonesia. Oseana, 29(4) : 25-36.
Ni Desak,PDH, IW Arthana, & APWK Dewi, 2018. Keragaman dan Kerapatan Rumput Laut Alami Perairan Pulau Serangan Denpasar Bali., Jurnal of Marine and Aquatic Sciences 4(1): 22-30
Nurmiyati, N ., 2013. Keragaman distribusi dan Nilai penting makroalga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul. Bioedukasi, 6(1): 12-21
Odum, E. P., 1971. Fundamental of Ecology. 3rd ed. London: Toppan Company, Ltd.
Papalia, S. & Arfah, H., 2013. Produktivitas Biomassa Makroalga di Perairan Pulau Ambalau, Kabupaten Buru Selatan, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(2) : 465-477.
Sahayaraj, K., Rajesh, A., Asha, A., Rathi, J.M., & Raja, P., 2014. Distribution and Diversity Assessment of The Marine Macroalgae at Four Southern Districts of Tamil Nadu, India. Indian Journal of Geo-Marine Sciences, 43(4) : 607-617.
Saito, Y., H. Sasaki & K Watanabe.,1976. Succession of algae communities on the vertical substratum faces of breakwaters in japan. Phycologia 15(1): 93-100
Satheesh, S. & Wesley, S.G., 2012. Diversity and Distribution of Seaweeds in the Kudankulam Coastal waters, South-Eastern Coast of India. Biodiversity Journal, 3(1) : 79-84.
Setyawan, I.B., Prihanta, W & Purwati, E., 2014. Identifikasi Keragaman dan pola Penyebaran makroalga di daerah Pasang Surut Pantai Pidakan Kabupaten Pacitan. J Pendidikan Biologi Indonesia., (1)1: 78-88
Sohrab, D.A., Garavand, K.M., Riahi, H. & Pashazanoosi, H., 2012. Seasonal Variations in Biomass and Species Composition of Seaweeds along the Northen Coasts of Persian Gulf (Bushehr Province). J. Earth Syst. Sci., 1(1) : 241-250.
Yanis B & E.L.A.Ngangi, 2014. Kondisi Perairan Budidaya Rumput Laut di Desa Arakan, Kabupaten Minahasa Selatan.J. Budidaya Perairan. 2 (3): 69-75.
Yudasmara, G.A. 2011. Analisis Komunitas Makroalga di Perairan Pulau Menjangan Kawasan Taman Nasional Bali Barat. WIDYATECH Jurnal Sains dan Teknologi 11(1) : 90-99.
Trono, G.C.J., & Fortez, E.T.G., 1988. Philippine Seaweeds. Manila: National Book Store Inc.
Wulandari SR, S Hutabarat & Ruswahyuni, 2015. Pengaruh Arus dan Substrat Terhadap Distribusi Kerapatan Rumput Laut Di Perairan Pulau Panjang Sebelah Barat dan Selatan. Diponegoro Jurnal of Maquaris Management of Aquatic Resources 4 (3): 91-98
Waryat & Titin K, 2002. Rumput Laut: Aspek Gizi dan Pemanfaatannya dalam Industri Pangan. Penelitian Perikanan Indonesia, Warta 8 (3) : 16 – 18.