Keanekaragaman Tumbuhan Bawah pada Berbagai Umur Tegakan Jati (Tectona grandis L.) di KPH Banyumas Timur
Abstrak
Salah satu unit pengelolaan Perhutani yang mengembangkan hutan jati adalah Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur. Hutan jati yang dikelola KPH Banyumas Timur terdiri dari berbagai kelompok umur. Umur tegakan berkaitan dengan tutupan tajuk dari pohon di sekitar tumbuhan bawah dan berpengaruh terhadap keanekaragaman tumbuhan bawahnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan kemerataan jenis tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan Jati (Tectona grandis L.) di KPH Banyumas Timur. Penelitian dilakukan di Hutan Jati BKPH Kebasen, KPH Banyumas Timur, dengan tiga kelompok umur tegakan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada berbagai umur tegakan jati di KPH Banyumas Timur terdapat 34 jenis tumbuhan bawah dari 17 famili. Mimosa pudica (L.) dan Curcuma longa (Linn.) merupakan jenis tumbuhan bawah yang tumbuh pada ketiga lokasi penelitian. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa keanekeragaman tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan jati di KPH Banyumas Timur yaitu semakin tua umur tegakan jati maka semakin menurun keanekaragaman jenis tumbuhan bawahnya. Kemerataan jenis tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan jati di KPH Banyumas Timur merata.
Referensi
Backer, C. A. & B. V. D. Brink., 1963. Flora of Java Vol. I. The Netherlands: N.V. Noordhoff Groningen.
Backer, C. A. & B. V. D. Brink. 1965. Flora of Java (Spermatophytes) Vol 1. The Nederlands: N.V. Noordhoff-Groningen.
Backer, C. A. & B. V. D. Brink. 1968. Flora of Java (Spermatophytes) Vol. III The Nederlands: N.V. Noordhoff-Groningen.
Basrudin & Wahyuni, S., 2017. Keragaman dan Potensi Biomassa Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati (Tectona grandis L.f.) di Desa Lambakara Kecamatan Laeya Kabupaten Konawe Selatan. Ecogreen, 3(2): 97-104.
Dahlan, M., 2011. Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon (Parasarianthes falcataria L. Nielsen). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor Press.
Endarwati, M. A., Kurniawan, S. W. & Didik, S., 2017. Biodiversitas Vegetasi dan Fungsi Ekosistem: Hubungan antara Kerapatan, Keragaman Vegetasi, dan Infiltrasi Tanah pada Inceptisol Lereng Gunung Kawi, Malang. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 4(2): 577-588.
Fachrul, N. F., 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Fitter, A. H. & Hay, R. K. M., 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Greyti., 2012. Konsep Faktor Lingkungan. Jakarta: Pustaka.
Hilwan, I., Mulyana, D. & Pananjung, W. D., 2013. Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika, 4(1): 6–10.
Indriyanto., 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Istomo & Kusmana, C., 1995. Ekologi Hutan. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
Kiswanto, Didik, I. & Susilaputra, E., 2012. Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.) Kacang Tanah (Arachis hypochea L.) dan Jahe (Zingiber officinale P.) System Agroforestri Jati di Zona Ledok Sari Gunung Kidul. Vegetalika, 1(3): 78-94.
Krebs, C. J., 1985. Ecology: The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. New York: Harper & Row, Inc.
Magurran, A. E., 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey (US): Princeton University Press.
Maisyaroh, W., 2010. Struktus Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari, 1(1): 1-9.
Mawazin & Subiakto, A., 2013. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan di Riau. Indonesian Forest Rehabilitation Journal, 1(1): 59-73.
Mueller-Dombois & Ellenberg, H., 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley and Sons.
Nahdi, M. S. & Darsikin., 2014. Distribusi dan Kelimpahan Spesies Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus merkusii, Acasia auriculiformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia, 16(1): 33-41.
Nikmah, N., Jumari & Erri, W., 2016. Struktur Komposisi Tumbuhan Bawah Tegakan Jati di Kebun Benih Klon (KBK) Padangan Bojonegoro. Jurnal Biologi, 5(1): 30-38.
Nirwani, Z., 2011. Keanekaragaman Tumbuhan Bawah yang Berpotensi sebagai Tanaman Obat di Hutan Taman Nasional Gunung Leuseur Sub Seksi Bukit Lawang. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Odum, E. P., 1993. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ke Tiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pielou, E. C., 1969. An Introduction to Mathematical Ecology. New York: John Wiley and Sons.
Sastrapradja, S., 1979. Jenis Paku Indonesia. Bogor: Lembaga Nasional Biologi.
Sastrapradja, S. & J. J. Afriastini., 1985. Kerabat Paku-pakuan. Bogor: LIPI Press.
Setyawan, A. D., S. Setyaningsih & Sugiyarto., 2006. Pengaruh Jenis dan Kombinasi Tanaman Sela terhadap Diversitas dan Biomassa Gulma di Bawah Tegakan Sengon (Paraserienthes falcataria L. Nielsen) Resort Pemangkuan Hutan Jatirejo Kediri. Biosmart, 8(1): 27-32.
Steenis, C. G. G. J. V., 1972. The Mountain Flora of Java. Leiden: E.J.Brill.
Steenis, C. G. G. J. V. 1981. Flora untuk sekolah di Indonesia. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Steenis, C. G. G. J. V. 2006. Flora Pegunungan Jawa. Bogor: LIPI Press.
Suprayogo, D., Widianto, Purnomosidi, P., Widodo, R. H., Rusiana, F., Aini, Z. Z., Khasanah, N. & Kusuma, Z., 2004. Degradasi Sifat Fisik Tanah sebagai Akibat Alih Guna Lahan Hutan menjadi Sistem Kopi Monokultur. Agrivita, 26(1): 60-68.
Suryanto, H. & Ady, S., 2015. Struktur dan Komposisi Hutan Rakyat Tajuk Lebar di Sulawesi Selatan. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, 1(3): 574-580.
Yuniawati, 2013. Pengaruh Pemanenan Kayu terhadap Potensi Karbon Tumbuhan Bawah dan Serasah di Lahan Gambut (Studi Kassus di Areal HTI Kayu Serat PT. RAPP Sektor Pelalawan Propinsi Riau). Jurnal Hutan Tropis, 1(1): 24-31.