Deteksi Molekuler Virus Chikungunya pada Nyamuk Aedes aegypti Menggunakan Metode Two Step RT PCR

  • Alvira Rifdah Sativa Unsoed
  • Endang Srimurni Kusmintarsih
  • Trisnowati Budi Ambarningrum
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.2.1834

Abstrak

Demam Chikungunya adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Alphavirus dari familia Togaviridae dengan gejala postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat (arthalgia). Penyakit Chikungunya dapat ditularkan ke manusia melalui nyamuk vektor Aedes aegypti. Kejadian Luar Biasa (KLB) Chikungunya di Indonesia pertama kali dilaporkan pada tahun 1973 di Samarinda dan kemudian menyebar ke berbagai wilayah lainnya. Data surveil menunjukkan hampir setiap tahun terjadi KLB di berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun 2013 terjadi kejadian KLB Chikungunya  di Purwokerto Utara, khususnya wilayah Bancarkembar dan Grendeng. Hingga saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin untuk mencegah penyakit Chikungunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infeksi virus Chikungunya pada nyamuk dewasa Ae. aegypti. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive Parameter yang diamati adalah positif nyamuk yang terinfeksi virus Chikungunya. Analisis data secara deskriptif dengan mengamati kemunculan pita DNA pada UV Transilluminator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa amplikon cDNA CHIKV tidak terdeteksi dengan metode Two step RT-PCR.


Kata Kunci : Aedes aegypti, Chikungunya, DNA, Vektor

Referensi

Agustiningtyas, I. & Lusiyana, N. 2017. Ovitrap Survey and Serotype Identification of Dengue Virus on Aedes Sp Mosquito in Potorono, Banguntapan, Bantul, Indonesia. International Journal of Mosquito Research, 4(5): 32-37.

Caglioti, C., Lalle, E., Castilleti, C., Carletti, F., Capobianchi, M. R., Bordi, L. 2013. Chikungunya Virus Infection: an overview. New Microbiologica, 36: 211-227.

Dinkes. 2012. Data kasus Chikungunya di Kabupaten Gunungkidul. Jawa Tengah : Dinas Kesehatan.

DKK Banyumas. 2016. Profil kesehatan banyumas tahun 2015. Purwokerto : DKK Banyumas.

Ekawasti, F. & Martindah, E. 2016. Pengendalian vektor pada penyakit zoonotik virus arbo di Indonesia. Wartazoa, 26(4): 151-162.

Fadilla, Z., Hadi, U. K., Setiyaningsih, S. 2015. Bioekologi Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) serta Deteksi Virus Dengue pada Aedes aegypti (Linnaeus) dan Ae. albopictus (Skuse) (Diptera: Culicidae) di Kelurahan Endemik DBD Bantarjati, Kota Bogor. Jurnal Entomologi Indonesia, 12(1): 31-38.

Forman, S., Hungerford, N., Yamakawa, M., Yanase, T., Tsai, H. J., Joo, Y. S., Yang, D. K., Nha, J. J. 2008. Climate change impacts and risks for animal health in Asia. Revue scientifique et technique, 27(2): 81-97.

Hall, R., Blitvich, B., Cheryl, A. & Stuart, D., 2012. Advances in virus arbo surveillance, detection and diagnosis. Journal of biomedicine and biotechnology, 2012: 1-2.

Herkilini, A., Hendrati, P. M., Gumilas, N. S. A., Sulistyo, H. 2017. Ekspresi mRNA BRLF1 Virus Epstein-Barr dari Biopsi Jaringan Tumor Formalin Fixed Paraffin Embedeed Sebagai Petanda Biologi Molekul Diagnosis Karsinoma Nasofaring. Biosfera, 34(3): 138-143.

Kemenkes RI, 2012. Pedoman Pengendalian Demam Chikungunya. 2 ed. Jakarta: Kemenkes RI.

Macedo, G. A., de Araujo, J. M. G., Schatzmayr, H. G., Costa, F. A. C., de Filippisa, A. M. B., dos Santosa, F. B.,
Nogueira, R. M. R. 2013. Virological surveillance for early warning of dengue epidemics in the State of Rio de Janeiro, Brazil. Transactions of the Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 107(3): 141-146.

Maha, M. S. & Subangkit. 2014. Manifestasi Klinis Infeksi Virus Chikungunya pada Kejadian Luar Biasa di Indonesia. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 3(1): 11-16.

Mahmud, S., Ahmed, S.S., Hussain, M. 2017. Chikungunya Fever: A Global Burden Including Bangladesh. International Journal of Scientific Research, 6(7): 542-546.

Majawati, E.S. 2014. Penggunaan Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Diagnosis Filariasis. Jurnal Kedokteran Meditek, 15(39): 1-8.

Ochieng, C., Lutomiah, J., Makio, A., Koka, H., Chepkorir, E., Yalwala, S., Mutisya, J., Musila, L., Khamadi, S., Richardson, J. 2013. Mosquito-borne arbovirus surveillance at selected sites in diverse ecological zones of Kenya. Virology journal, 10: 140.

Panggabean, Y. C., Kusumawati, L. R., Yulfi, H. 2014. Deteksi virus chikungunya pada nyamuk Aedes aegypti di kabupaten Serdang Bedagai. The journal of medical school, 47(1): 14-18.

Sari, T. F., Joharina, A. S., Anggraeni, Y. M. 2012. Identifikasi Serotipe Virus Dengue Pada Nyamuk Aedes Aegypti Dan Aedes Albopictus Di Kota Salatiga Dengan Metode RT-PCR. Salatiga: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga.

Sasmono, T., Yohan, B., Setainingsih, T. Y., Aryati, W. P., Rantam, F. A. 2012. Identifikasi Genotipe dan Karakterisasi Genome Virus Dengue di Indonesia untuk Penentuan Prototipe Virus Bahan Pembuatan Vaksin Dengue Berbasis Strain Indonesia. Journal Kesehatan Indonesia, 6: 602-609.

Schneider B. S. & Higgs, S. 2008. The enhancement of arbovirus transmission and disease by mosquito saliva is associated with modulation of the host immune response. Transactions of the royal society of tropical medicine and hygiene, 102: 400-408.

Staples, J. E., Breiman, R. F., Powers, A. M. 2009. Chikungunya fever : an epidemiological review of a re-emerging infectious disease. Clinical infectious diseases, 49: 942-948.
Diterbitkan
2020-07-22
##submission.howToCite##
SATIVA, Alvira Rifdah; KUSMINTARSIH, Endang Srimurni; AMBARNINGRUM, Trisnowati Budi. Deteksi Molekuler Virus Chikungunya pada Nyamuk Aedes aegypti Menggunakan Metode Two Step RT PCR. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 2, n. 2, p. 218 - 221, july 2020. ISSN 2714-8564. Tersedia pada: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1834>. Tanggal Akses: 07 sep. 2025 doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.2.1834.
Bagian
Articles