PENGARUH INTERAKSI ANTARA BAP DAN IAA TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TALAS SATOIMO (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) SECARA IN VITRO

  • Muhammad Ilham Jenderal Soedirman University
  • Sugiyono Sugiyono
  • Lucky Prayoga
##plugins.pubIds.doi.readerDisplayName## https://doi.org/10.20884/1.bioe.2019.1.2.1725

Abstrak

Talas satoimo (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) adalah jenis talas yang memiliki ukuran umbi kecil (small corm taro) dan disebut sebagai talas Jepang atau satoimo. Metode perbanyakan satoimo secara konvensional memerlukan waktu relatif lama, oleh karenanya teknik perbanyakan tunas satoimo secara in vitro menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan bibit satoimo yang terus meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi antara BAP dan IAA pada multiplikasi tunas satoimo dan menentukan konsentrasi BAP dan IAA paling baik untuk multiplikasi tunas satoimo. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola perlakuan faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BAP (B) dengan 4 taraf yaitu B1 : 5 µM, B2 : 7,5 µM, B3 : 10 µM dan B4 : 12,5 µM. Faktor kedua adalah konsentrasi IAA (I) dengan 4 taraf yaitu I1 : 1 µM, I2 : 2 µM, I3 : 3 µM dan I4 : 4 µM. Kombinasi kedua faktor ini menghasilkan 16 perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga terdapat  48 unit percobaan. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan tunas talas, dengan parameter yang diukur meliputi jumlah tunas, jumlah daun, dan jumlah akar. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Ragam dengan tingkat kepercayaan 95%, dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara BAP dan IAA memacu pembentukan tunas dan akar pada multiplikasi tunas satoimo dalam kultur in vitro. BAP dengan konsentrasi 5 µM dan IAA konsentrasi 2 µM merupakan konsentrasi terbaik untuk memacu multiplikasi talas satoimo dalam kultur in vitro.

Referensi

Bogale, A., 2018. Micro-propagation of Colocasia esculenta (cv. Bolosso I) from corm and sprout tip explants. Journal of Agricultural Biotechnology and Sustainable Development, 10(7): 147-156.

Dewi, N., Purwoko, B. S., Purwito, A. & Dewi , I. S., 2012. Perbanyakan dan Konservasi In vitro Plasma Nutfah Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot). Jurnal AgroBiogen , 8(3): 105-112.

El-Sayed, S. F., Gharib, A. A., El-Sawy, A. M. & Darwish, O. S., 2016. Micropropagation protocol of Egyptian native cultivar of taro. International Journal of Advanced Research in Biological Sciences, 3(1): 17-26.

Fatima, N., Ahmad, N., & Anis, M., 2011. Enhanced in vitro Regeneration and Change in Photosynthetic Pigments, Biomass and Proline content in Withania somnifera L. (Dunal) induced by Copper and Zinc ions. Plant Physiol. Biochem. 49: 1465–1471.

George, E. F. & Sherrington, P. D., 1984. Plant Propagation By Tissue Culture. England : Exgetics.

Hayati, S. K., Nurchayati, Y., & Setiari, N., 2010. Induksi Kalus dari Hipokotil Alfalfa (Medicago sativa L.) Secara In Vitro dengan Penambahan Benzyl Amino purine (BAP) dan A-Napthalene Acetic Acid (NAA). Bioma, 12(1): 6-12.

Immanuella, E. L. & Sofia, D. Y., 2017. Pengaruh Benzilaminopurin Dengan Penambahan KNO3 Pada Multiplikasi Tunas (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum. Prosiding Seminar Nasional: 237-244.

Louw, A. E., Kesaulya, H. & Lawalata, I. J., 2018. Perbanyakan Mikro Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum melalui penggunaan IAA. Jurnal Budidaya Pertanian, I(14): 28-34.

Marlin., 2005. Regenerasi In Vitro Plantlet Jahe Bebas Penyakit Layu Bakteri Pada Beberapa Taraf Konsentrasi BAP dan NAA. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 7: 9.

Marreta, D., Handayani, D. P., Rosdayant, H. & Tanjung, A 2016. Multiplikasi Tunas Dan Induksi Umbi Mikro Satoimo (Colocasia esculenta (L.) Schott) Pada Beberapa Konsentrasi Sukrosa Dan Benzilamonipurin. Bioteknologi dan Biosains Indonesia , 3(2): 81-88.

Mashud, N., 2013. Efek Zat Pengatur Tumbuh BAP Terhadap Pertumbuhan Planlet Kelapa Genjah Kopyor dari Kecambah yang Dibelah. B. Palma, 14(2): 82-87.

Muliati., Nurhidayah, T., & Nurbaiti., 2017. Pengaruh NAA, BAP dan Kombinasinya Pada Media MS Terhadap Perekmbangan Eksplan Sansevieria macrophylla Secara In Vitro, JOM FAPERTA, 4(1): 1-13.

Nursetiadi, E., E. Y. & Putri, R. B. A., 2016. Pengaruh macam media dan konsentrasi BAP terhadap multiplikasi tanaman manggis (Garcinia mangostana) secara in vitro. Bioteknologi, 13(2): 63-72.

Pierik, R. L. M., 1987. In vitro Culture of Higher Plants. Dordrecht, Netherlands : Martinus Nijhoff Pub.

Rodinah & Chaimatun, N., 2018. Formulasi Zat Pengatur Tumbuh Dengan Interval Waktu Subkultur Terhadap Inisiasi Dan Multiplikasi Pisang Talas (Musa paradisiaca var. sapientum L.) Secara in vitro.ZIRAA'AH, 43(2): 141-148.

Saifuddin, F., 2016. Pengaruh Indole Acetic Acid (IAA) Terhadap Hasil Berat Basah Akhir Planlet Kultur Jaringan Tanaman Jernang (Daemonorops draco (Willd.) Blume). JESBIO, 5(1): 14-17.

Salisbury, F. B & C. W. Ross., 1995. Fisiologi Tumbuhan. Jilid ke 3. Bandung : ITB.

Schwart, O. J., Sharma , A. R. & Beaty, R. M., 2005. Propagation from non meristematic tissue: Organogenesis. In: Propagation from non meristematic tissue: Organogenesis. New York: s.n.: 159-172.

SEAMEO, 2013. Talas Jepang (Satoimo) Tissue Culture-Service Laboratory SEAMEO BIOTROP : Bogor.

Setiawati, T., Zahra, A., Budiono, R., & Nurzaman, M., 2018. Perbanyakan In Vitro Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L. cv. Granola) Dengan Penambahan Meta-Topolin Pada Media Modifikasi MS (Murashige & Skoog). Jurnal Metamorfosa, 5(1): 44-50.

Sugiyono, 1993. Pengaruh Hormon 2,4-D dan BAP terhadap Multiplikasi Kalus Purwaceng (Pimpinella pruatjan Molken) pada Kultur Aseptis. Skripsi. Tidak Dipubikasikan. Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.

Santoso, U. & Nursansi, F., 2004. Kultur Jaringan Tanaman. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Sauer, M., Robert, S. & Vehn, J. K., 2013. Auxin : Simply Complicated. Journal of Experimental Botany, 64(9): 2565-2577.

Widiastoety, D., 2014. Pengaruh Auksin dan Sitokinin Terhadap Pertumbuhan Planlet Anggrek Mokara. Jurnal Hortikultura, 3(24): 230-238.

Widuri, L.I., Dewanti, P., & Sugiharto, B., 2016. A Simple Protocol for Somatic Embryogenesis Induction of in vitro Sugarcane (Saccharum officinarum L.) by 2,4-D and BAP. Biovalentia : Biological Research Journal, 2(1): 1-9.

Wattimena, G. A., 1998. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. PAU Bioteknologi. Bogor : IPB.
Diterbitkan
2019-11-04
##submission.howToCite##
ILHAM, Muhammad; SUGIYONO, Sugiyono; PRAYOGA, Lucky. PENGARUH INTERAKSI ANTARA BAP DAN IAA TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS TALAS SATOIMO (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) SECARA IN VITRO. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 48-55, nov. 2019. ISSN 2714-8564. Tersedia pada: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1725>. Tanggal Akses: 01 july 2025 doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2019.1.2.1725.
Bagian
Articles