Konsentrasi Bahan Kimia Fogging Pada Pengendalian Life Table Nyamuk Aedes Aegypti Sebagai Host Definitive Virus Demam Berdarah Dengue
Fogging Chemical Concentration in Controlling Life Table of Aedes aegypti Mosquito as Definitive Host of Dengue Fever Virus
Abstract
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor primer yang berperan dalam penularan virus dengue penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pada awal tahun 2023, Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan status Kejadian Luar Biasa penyakit DBD. Data kejadian DBD di Kota Bima sejak Tahun 2020 mengalami fluktuasi. Namun, CFR tertinggi terjadi pada Tahun 2023, dengan rata-rata 2,05%. Berbagai metode pengendalian vektor dengue dapat diterapkan salah satunya dengan fogging dan abatisasi, tetapi populasi Aedes aegypti masih belum dapat dikendalikan. Sementara itu, Resistensi nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida (cypermethrin dan malathion) telah dilaporkan di berbagai Daerah. Peneliti bertujuan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsentrasi bahan kimia fogging dalam pengendalian nyamuk Aedes aegypti di Kota Bima yang diukur berdasarkan life table nyamuk. Penelitian yang dilakukan dengan rancangan observasi analitik dan jenis studi uji laboratorium dalam rentang waktu bulan Agutus hingga November 2024. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Random Purpossive Sampling dengan prosedur penelitian antara lain: pembuatan formula bahan kimia fogging; (2) rearing nyamuk Aedes aegypti; (3) uji toksisitas bahan kimia; (4) analisis data. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa seluruh formula sifenotrin terbukti mampu menghambat perkembangan seluruh stadium nyamuk Aedes aegypti namun dalam waktu efektifitas yang berbeda. Formula bahan kimia fogging : F1 (Sifenotrin 1,5 ml + solar 98,5 ml), F2 (Sifenotrin 2 ml + solar 98 ml), F3 (Sifenotrin 2,5 ml + solar 97,5 ml), F4 (Sifenotrin 3 ml + solar 97 ml) dan F5 (Sifenotrin 3,5 ml + solar 96,5 ml) efektif dalam membunuh seluruh tahapan life table nyamuk Aedes aegypti dalam kisaran waktu 4 menit sampai dengan 2 jam 53 menit. Serta diketahui bahwa efikasi sifenotrin terutama pada stadium imago dengan kematian dalam hitungan menit, namun juga efektif pada stadium nyamuk lainnya meskipun pada waktu yang lebih lama.
Kata kunci : Aedes Aegpyti, Bahan Kimia, DBD, Fogging, Sifenotrin
References
Biton Gabriel, 1994. Wastewater Microbiology: New York : A John Wiley & Sons, INC.
Boubidi, S., Roiz, D., Rossignol M et al. 2020. Efficacy of ULV and thermal aerosol of deltamethrin for control of Aedes albopictus in Nice, France. Parasit Vectors. 2016;9:597.
Cutler GC. 2013. Insects, insecticides and hormesis: Evidence and considerations for study. Dose Response. 2013;11(2), pp. 154-177. doi: 10.2203/dose-response.12-008.Cutler.
Dahlan Sopiyudin, 2001. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Jakarta : Salemba Medika.
Daud Anwar, 2001. Dasar Dasar Kesehatan Lingkungan : Makasar : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin.
Day, JE. 2016. Mosquito oviposition behavior and vector control. Insect. 2016;65(7), pp. 1-22. doi:10.3390/insects7040065
Dinas Kesehatan Kota Bima. 2023. Laporan Tahunan Bidang P2PL: Kota Bima.
Cutler GC. 2013. Insects, insecticides and hormesis:Evidence and considerations for study. Dose Response. 2013;11(2), pp. 154-177. doi: 10.2203/dose-response.12-008.Cutler.
Firda Yanuar Pradani dan Willem Sugiharto, 2018. Efikasi Insektisida Gokilath-S50EC (d,d-transsifenotrin 50 g/l) terhadap Nyamuk Aedes aegypti dengan Metode Pengabutan (Thermal Fogging). ASPIRATOR, 10(2), 2018, pp. 73-82.
Hairani, Lila Kesuma, 2009. Gambaran Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Angka Insidennya di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok Tahun 2005-2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Asyimi, Muhammad, Yusniar A., dan Miko Hananto. 2011. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum Dan Faktor Lainnya Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Provinsi DKI Jakarta Dan Bali. Media Litbang Kesehatan. Vol. 21(2), pp. 55-6.
Kabir KE, Choudhary MI, Ahmed S, Tariq RM. 2013. Growth-disrupting, larvicidal and neurobehavioral toxicity effects of seed extract of Seseli diffusum against Aedes aegypti (L.) (Diptera: Culicidae). Ecotoxicol Environ Saf. 2013;90, pp. 52–60. Available from: ttp://dx.doi.org/10.1016/j.ecoenv.2012. 12.028
Kinansi RR, Widjajanti W, Ayuningrum FD. 2017. Haemorrhagic dengue fever’s vector density status in endemic region in Indonesia (South Sumatera, Central Java , Central Sulawesi and Papua). J. Ekol Kesehat. 2017;16(1), pp. 1–9.
Jallow MFA, Awadh DG Albaho MS, Devi VY, Ahmad N. 2017. Monitoring of pesticide residues in commonly used fruits and vegetables in Kuwait. Int J Environ Res Public Health. 2017;14(8), pp. 1-12. doi:10.3390/ ijerph14080833
Jeyasankar A, Chinnamani T. 2018. Larvacidal and pupicidal activities of Solonum pseudocapsicum fruits compunds against Aedes aegypti, Anopheles stephensi and Culex quinquefasciatus (Diptera:Culcidae). J Infectious Disease Med Microbiol. 2018;2(2), pp. 11-16.
Lee SH, Oh HW, Fang Y, An SB, Park DS, Song HH, et al. 2015. Identification of plant compounds that disrupt the insect juvenile hormone receptor complex. PNAS. 2015; 112(6), pp. 1733-1738.
Munif A. 2015. Hasil Uji Efikasi insektisida merk gokhilath dengan bahan aktif d,d-trans sifenotrin 50EC dalam mematikan nyamuk Aedes aegypti dan Culex quinquifasciatus. Jakarta.
Mahendren S, Rs M. 2017. Callistemon Citrinus Myrtaceae) Methanolic leaf extract : A potent mosquitocidal agent for controlling dengue vector mosquito Aedes aegypti (Diptera : Culicidae). JEZS. 2017;5(3), pp. 1051–9
Maya Sari, Sayono, Ulfa Nurulita, 2023. Kerentanan Nyamuk Aedes Aegypti terhadap Cypermethrin dan Malathion. Prosiding Seminar Kesehatan Masyarakat, Vol. 1 No. Pra-Seminar Tahun 2023 | 53
Romero A et al. 2015. Cyphenothrin. Environ Res 138, pp. 58-66.
Siskha Noor Komala, Bambang Heru Budianto, Edi Basuki, 2018. Studi Toksisitas: Ekstrak Metanol Bonggol Pisang Ambon (Musa acuminata L. cv. Gros Michel) terhadap Aedes aegypti (Diptera: Culcidae). Program Studi S-2 Ilmu Biologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman.
Soonwera M, Phasomkusolsil S. 2017. Adulticidal, Larvicidal, Pupicidal and oviposition deterrent activities of essential oil from Zanthoxylum limonella Alston (Rutaceae) against Aedes aegypti (L.) and Culex quinquefasciatus (Say). Asian Pac J Trop Biomed. 2017;7(11), pp. 967–78. Available from: https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2017.09.019
Subashini, K, Sivakami, S And Jeyasankar, A. 2017. Phytochemical screening and ovicidal activity of Scutellaria violacea (Lamiaceae) leaf extract against vector mosquitoes (Diptera: Culicidae). Int J Adv Res Biol Sci. 2017;4(3), pp. 152–8.
Tilak, R; Agrawal, VK; Dutta, J. 2005. "Kinerja lapangan cyphenothrin: Strategi insektisida terpadu terhadap kecoa Jerman (Dictyoptera: Blatellidae)". Jurnal Penyakit yang Ditularkan Melalui Vektor . 42 (2), pp. 68–73
Venkadachalam R, Subramaniyan V, Palani M, Subramaniyan M, Srinivasan P, Raji M. 2014. Mosquito larvicidal and pupicidal activity of Tephrosia purpurea Linn. (Family: Fabaceae) and Bacillus sphaericus against dengue vector Aedes aegypti. Pharmacogn J. 2014;9(6), pp. 737–42.
Wahyudin D, Teguh D, Prijanto B, Bandung PK. 2012. Aedes mosquito susceptibility test for the insecticide used in dengue hemorrhagic fever (DHF) controlling programs in Cimahi City of West Java Province. e-journal stikesayani. 2012;002.
