Keanekaragaman Genus Larva Nyamuk dan Karakteristik tempat Perkembangbiakannya di Sepanjang Selokan Jalan Bandar Raya Kota Bengkulu

  • Abdul Rahman Singkam Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
  • Mustika Elmi Dayana Universitas Bengkulu
  • Pingkan Luthfiyyah Miftahussalimah Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
  • Meina Elsa Putri Kurniawati Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
  • Dina Utfatul Latifah Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
  • Dendy Apriansyah Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu

Abstract

Kawasan Bandar Raya Kota Bengkulu merupakan daerah pemukiman padat warga yang memiliki selokan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Hal tersebut menyebabkan banyaknya genangan air pada tempat tersebut yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam genus nyamuk dan karakteristik tempat perkembangbiakan untuk setiap genus yang ditemukan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2022 dengan lokasi pengambilan sampel pada tujuh lokasi berbeda di sepanjang Jalan Bandar Raya, Kota Bengkulu. Pengamatan sampel dilakukan di Laboratorium Pembelajaran Biologi Universitas Bengkulu. Penelitian dilakukan secara observasial dengan metode deskriptif. Larva nyamuk yang ditemukan di kawasan Jalan Bandar Raya Kota Bengkulu  berasal dari 4 genus yang berbeda, yakni, Aedes, Anopheles, Culex, dan Chironomus. Larva terbanyak yang ditemukan berasal dari genus Culex, sedangkan genus Anopheles merupakan larva yang paling sedikit ditemukan. Selokan bengkel dengan karakteristik berupa selokan yang tidak terlalu dalam, air pada selokan tidak mengalir, warna air tempat perindukan gelap, dan adanya limbah bengkel yang dibuang ke selokan menjadi tempat terbanyak ditemukan genus larva nyamuk, yakni genus Culex, Aedes dan Anopheles. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi karakteristik tempat perkembangbiakan jentik nyamuk guna mencegah penyebarannya.

References

Aryani, N., Apsari, I. A. P., & Utama, I. H. (2008). Proporsi dan Dinamika Larva Aedes, Anopheles dan Culex yang Ditemukan di Denpasar. Jurnal Veteriner, 9(1), 41–44.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. (2018). Strategi Pengendalian Vektor Malaria dalam Mempertahankan Eliminasi Malaria.
Fosterand, W. A., & Walker, E. D. (2002). MOSQUITOES (Culicidae).
Higa, Y., Thi Yen, N., Kawada, H., Hai Son, T., Thuy Hoa, N., & Takagi, M. (2010). Geographic distribution of Aedes aegypti and Aedes albopictus collected from used tires in Vietnam. Journal of the American Mosquito Control Association, 26(1), 1–9. https://doi.org/10.2987/09-5945.1
Maharani, H. K. S., Firdausa, F. S., Arini, F. C., Nurhayati, P. A., & Affandi, M. (2019). Komparasi Keberadaan Famili Chironomidae Pada Coban Watu Ondo Dan Aliran Air Panas Cangar. Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek (SNPBS) Ke-IV, 349–353.
Mawardi, M., & Busra, R. (2019). Studi Perbandingan Jenis Sumber Air Terhadap Daya Tarik Nyamuk Aedes untuk Bertelur. Serambi Engineering, IV, 593–602.
Oktafian, M., & Siwiendrayanti, A. (2021). Karakteristik Tempat Perindukan Nyamuk Culex sp. di Sekitar Tempat Tinggal Penderita Filariasis Limfatik di Kabupaten Brebes Tahun 2020. IJPHN, 1(1), 133–141. https://doi.org/10.15294/ijphn
Purwatiningsih, P., Oktarianti, R., Setiawan, R., Agustin, W. T., & Mursyidah, A. (2021). Keanekaragaman Jenis Nyamuk yang Berpotensi Sebagai Vektor Penyakit (Diptera: Culicidae) di Taman Nasional Baluran, Indonesia. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 14(2), 184–194.
Sugiarto, S., Hadi, K. U., Susi, S., & Hakim, L. (2016). Karakteristik Habitat Larva Anopheles spp. di Desa Sungai Nyamuk, Daerah Endemik Malaria di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. BALABA, 12(1), 47–54.
Sulistiyarto, B. (2016). Preferensi Chironomidae (Diptera) Memilih Jenis Media Air untuk Tempat Bertelur. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 5(2), 105–109.
Taviv, Y., Budiyanto, A., Sitorus, H., Ambarita, L. P., Mayasari, R., & Pahlepi, R. I. (2015). Sebaran Nyamuk Anopheles pada Topografi Wilayah yang Berbeda di Provinsi Jambi (Topographic Distribution of Anopheles Mosquitoes in A Different Region in Jambi Province). Media Litbangkes, 25(2), 1–8.
Wahono, T., Widjayanto, D., & Poerwanto, S. H. (2022). Karakteristik Habitat Larva Nyamuk dan Kepadatan Nyamuk Dewasa (Diptera: Culicidae) di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali (Analisis Data Sekunder Rikhus Vektora 2017). ASPIRATOR - Journal of Vector-Borne Disease Studies, 14(1), 45–56. https://doi.org/10.22435/asp.v14i1.5038
WRBU. (2014). Mosquito Classification Comparison. The Walter Reed Biosystematics Unit.
WRBU. (2018). Anopheles medialis Harbach. The Walter Reed Biosystematics Unit.
Yudhastuti, R., & Vidiyani, A. (2005). Hubungan Lingkungan, Kontaeiner dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dangue Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(2), 170–182.
Published
2024-02-01
How to Cite
SINGKAM, Abdul Rahman et al. Keanekaragaman Genus Larva Nyamuk dan Karakteristik tempat Perkembangbiakannya di Sepanjang Selokan Jalan Bandar Raya Kota Bengkulu. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 5, n. 4, p. 207-211, feb. 2024. ISSN 2714-8564. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/10168>. Date accessed: 14 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2023.5.4.10168.
Section
Articles