Fenomena Self Disclosure secara Anonim pada Media Sosial Twitter (Akun Twitter @unsoedfress1963)
Abstract
Fenomena self disclosure baik secara terang-terangan menggunakan identitas aslinya maupun anonim di media sosial menjadi salah satu fenomena yang banyak terjadi di berbagai macam media sosial baik Facebook, Instagram, Twitter, atau pun media sosial yang lainnya. Fenomena self disclosure secara anonim di Twitter khususnya, saat ini kian banyak dilakukan oleh banyak orang. Berawal dari akun anonim yang bersifat pribadi hingga muncul akun anonim yang bersifat base. Penelitian ini merupakan model penelitian studi fenomenologi dengan analisis deskriptif. Teori Fenomenologi Alfred Schutz yang digunakan untuk mendeskripsikan motif pengikut akun Twitter @unsoedfress1963yang mengirim cuitan secara anonim melalui akun Twitter @unsoedfress1963. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tujuh informan yang diambil dengan pengambilan sample secara sengaja dan dengan observasi cuitan-cuitan di akun tersebut. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa terdapat 4 motif mengikuti akun @unsoedfress1963, 2 motif menggunakan anonimitas pada akun @unsoedfress1963, 1 informan tidak menggunakan anonimitas, ketakutan akan hilangnya anonimitas dan makna akun @unsoedfress1963bagi pengikutnya.
References
Ardi, R. (2017). Anonimitas dan Pemenuhan Kebutuhan Psikososial Melalui Pengungkapan Diri di Media Sosial. Psikologi dan Teknologi Informasi (Seri Sumbangan Pemikiran Psikologi Untuk Bangsa), 379-399.
Bachri, B.S. (2012). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10, (1), 46-62.
Basri, H. (2017). Peran Media Sosial Twitter dalam Interaksi Sosial Pelajar Sekolah Menengah
Pertama di Kota Pekanbaru (Studi Kasus Pelajar SMP N 1 Kota Pekanbaru). JOM FISIP, 4, (2), 1-15.
Cahyono, A.S. (2016). Pengaruh Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal PUBLICIANA, 9, (1), 140-157.
Deters, F.G. & Matthias R.M. (2012). Does Posting Facebook Status Updates Increase or Decrease Loneliness? An Online Social Networking Experiment. Social Psychological and Personality Science, 4, (5), 579-586.
Devito, J. (2014). Komunikasi Antarmanusia. Jakarta: Professional Books.
Dewi, A.P. & Delliana, S. (2020). Self Disclosure Generasi Z di Twitter. Ekspresi dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 62-69.
Effendy, O.U. (2017). Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gruzd, A. & Herna´ndez-Garcı´a, A´ngel. (2018). Privacy Concerns and Self-Disclosure in Private and Public Uses of Social Media. Cyberpsychology, Behavior, And Social Networking, 21, (7), 418-428.
Hasfi, N. & Usmand, S. & Santosa, P. (2017). Anonimitas di Media Sosial: Sarana Kebebasan Berekspresi atau Patologi Demokrasi?. Jurnal Ilmu Komunikasi, 15, (1), 28–38.
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Heryana, A. (2018). Informan dan Pemilihan Informan dalam Penelitian Kualitatif. JOUR, 1-14.
Littlejohn, S.W. (2017). Theories of Human Communication. 11 th ed. United State of America: Waveland Press, Inc.
Miranti, A.M. (2017). Makna Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Upt Rehabilitasi Anak Nakal Korban Napza Surabaya. Jurnal Paradigma, 05, (03).
Mukaromah, I.T. (2020). Problem dan Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1-16.
Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasrullah, R. (2015). Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Ningsih, W. (2015). Self Disclosure pada Media Sosial, Studi Deskriptif pada Media Sosial Anonim Lega Talk. Jurnal FISIP Universitas Ageng Tirtayasa, 1-21.
Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Wang, X. & Reeves, D. (2015). Traceback and Anonimity. New York: SpringerBriefs in Computer Science
