Pola Komunikasi Anggota Sanggar Seni Blakasuta Dalam Melestarikan Budaya Dalang Jemblung
Abstract
Sanggar Seni Blakasuta merupakan forum komunikasi antar seniman yang berdiri sejak 9 Agustus 2016 dan beranggotakan 22 orang. Kekhawatiran akan merebaknya pengaruh budaya asing merupakan alasan berdirinya sanggar ini, selain sebagai sarana media komunikasi dengan masyarakat. Penelitian untuk mendeskripsikan pola komunikasi kelompok Sanggar Seni Blakasuta serta faktor penghambat dan pendukungnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan Symbolic Convergence Theory dengan metode analisis tema (FTA). Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan informan yang berasal dari dalam maupun dari luar Sanggar Seni Blakasuta. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data menggunakan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga pola komunikasi yaitu komunikasi sekunder, linear, dan sirkular. Faktor penghambat pola komunikasi Sanggar Seni Blakasuta terletak pada saluran, dan persepsi berdasarkan pengalaman, sementara persamaan bahasa yang digunakan merupakan factor pendukung.
References
Effendi, O.U. (2000). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Gunawan, S. (2017).Peran Media Online Detik.Com Di Kalangan Civitas Akademik Fdk Uinam. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri : Makassar.
Kemdikbud. (2006). Festival Lokakarya Pameran Tradisi Lisan. Jakarta
Miles, M dan Huberman, A. (1992).Analisis Data Kualitatif [Online], diterjemahkan Tjetjep Rohendi Rohidi.http://library.um.ac.id.
Moleong, L. J. (2010).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyana, D. (2016). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya
Raco, J.R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis Karakteristik dan Keunggulannya. Grasindo: Jakarta
Ramahulin.(2019). Harmonisasi Bunyi Bambu pada Calung Mengiringi Kesenian Tradisional Banyumas [Online]. https://www.inibaru.id/tradisinesia/calung-alat-musik-unik-dari-banyumas.
Saleh, A. (2012). Kumpulan Bahan Kuliah Manajemen Kelompok dan Organisasi. Bogor: Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Sekolah Pascasarjana IPB.
Sanjaya, A. (2013). Hambatan Komunikasi Antarbudaya Antarstaf Marketing Dengan Penghuni Berkewarganegaraan Australia Dan Korea Selatan Di Apartemen X Surabaya. Jurnal E-Komunikasi, 1(3), 252-263
Saputra, N. D., Damayani, N.A., & Rahman, A.S. (2017). Kontruksi Makna Pegiat Perpustakaan Jalanan (Studi Fenomenologi Tentang Kontruksi Makna Pegiat Perpustakaan Jalanan di Kota Bandung).Jurnal Khizanah Al-Hikma,5(2, 152-159. https://doi.org/10.24252/kah.v5i2a2
Sugiyono. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryadi, I. (2010). Teori Konvergensi Simbolik. Jurnal Academica, 2(2), 426-437
Wisman, Y. (2017). Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Nomosleca. 3(2), 646-654.http://doi.org/10.26905/nomosleca.v3i2.2039