Ceriops tagal Biomass and Chlorophyll Analysis in Various Nursery Media

Herna Maghfira Raudhatul Jannah; Erwin Riyanto Ardli; Elly Proklamasiningsih

doi:10.20884/1.bioe.2021.3.3.4545

Herna Maghfira Raudhatul Jannah Universitas Jenderal Soedirman
Erwin Riyanto Ardli Universitas Jenderal Soedirman
Elly Proklamasiningsih Universitas Jenderal Soedirman

DOI: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2021.3.3.4545

Abstract

Ceriops tagal is a major mangrove species that plays an important role in the mangrove ecosystem. Ceriops tagal is one type of mangrove that has benefits for various marine organisms such as fish, shrimp, nematodes, etc also can maintain the stability of the mangrove ecosystem. In rehabilitation, it is necessary to have a nursery. The addition of husk and husk charcoal to the nursery media can increase the absorption space for water, air, and plant nutrients. The research aims to (1) determine the effect of differences in nursery media with a mixture of husk and husk charcoal on mud media; (2) determine which nursery media has the best effect on biomass and chlorophyll content of C. tagal mangroves. This research started from planting the propagules of C. tagal in different composition growing media with husk and husk charcoal then calculated with ANOVA test 5% and 1% of the biomass in root, stem, leaves, and hypocotyl also chlorophyll content in leaves of C. tagal organ. Then proceed with the honest significant difference test 5% for the wet biomass of root, dry biomass of stem, root, and wet also dry biomass hypocotyl of C. tagal. Research obtained that modification of nursery media with husk and husk charcoal can increase dry biomass of root and stem also wet and dry biomass of hypocotyl in C. tagal organs. The media best media for increase the biomass of the C. tagal in each organ was media 5 (composed of mud + husk charcoal in ratio 2:1) and media 6 (composed of mud + husk + husk charcoal in ratio 1:1:1). The increasing dry biomass of root and stem also wet and dry biomass of hypocotyl are also affected by environmental factors such as pH content in the medium.

References

Adip, M. S., Boedi, H. & Frida, P., 2014. Nilai Hue Daun Rhizophora : Hubungannya Dengan Faktor Lingkungan dan Klorofil Daun di Pantai Ringgung, Desa Sidodadi, Kecamatan Padang Cermin, Lampung. Diponegoro Journal of Maquares, III(2), pp. 20-26.
Asnindar, Korja, I. N. & Rukmi, 2019. Sifat Kimia Tanah Pada Hutan Mangrove di Desa Tolai Barat Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba, 7(3), pp. 113-120.
Badan Standarisasi Nasional, 2011. Pengukuran dan Perhitungan Cadangan Karbon - Pengukuran Lapangan untuk Penaksiran Cadangan Karbon Hutan (Ground Based Forest Carbon Accounting). s.l.:Badan Standarisasi Nasional.
Balai Penelitian Tanah, 2005. Petunjuk Teknis Analisi Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Dewi, A. F., Tika, M. S. & Hifni, S. C., 2020. Pengaruh Media Tanam Pasir, Arang Sekam, dan Aplikasi Pupuk LCN Terhadap Jumlah Tunas Tanaman TIN (Ficus carica L.) Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Bioeducation, VII(1), pp. 1-7.
Efriyeldi, Aras, M., Joko, S., Nursyirwani., Elizal., Elfis, S., 2019. Peningkatan Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove melalui Pengelolahan Buah Api-api (Avicennia sp) Sebagai Bahan Makanan di Desa Sungai Kayu Ara Kabupaten Siak. Journal of Rural and Urban Community Empowerment, I(1), pp. 1-8.
Fajar, A., Dedy, O. & Alirman, A., 2013. Kesesuaian Jenis untuk Perencanaan Rehabilitasi Ekosistem Mengrove di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kbupaten Konawe Selatan. Jurnal Mina Laut Indonesia, III(12), pp. 164-176.
Hanafiah, K. A., 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hanan, A. F., Ibnu, P. & Nirwani, S., 2020. Analisa Distribusi Spasial Vegetasi Mangrove di Desa Pantai Mekar Kecamatan Muara Gembong. Journal of Marine Research, IX(3), pp. 271-280.
Hendriati, N. & Novirina, H., 2013. Desalinasi Air Payau Menggunakan Tanaman Mangrove. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, V(2), pp. 1-10.
Heriyanto, T., Bintal, A., Insaniah, R. & Fitri, A., 2020. Analisis Biomassa dan Cadangan Karbon pada Ekosistem Mangrove di Kawasan Pantai Berpasir Dewa Kawal Kabupaten Bintan. Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi, II(1), pp. 31-41.
Hidayat, N. C., Raden, A. & Nirwani, S., 2018. Kajian Program Rehabilitasi Mangrove di Desa Banyu Urip Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Journal of Marine Research, VII(1), pp. 27-34.
Kamble, P. N., Giri, S. P., Mane, R. S. & Tiwana, A., 2015. Estimation of Chlorophyll Content in Young and Adult Leaves of Some Selected Plants. Universal Journal of Environmental Research and Technology, V(6), pp. 306-310.
Karenisekar, C. & Insafitri, 2020. Stok Serapan Karbon pada Jenis Mangrove yang Berbeda (Rhizophora stylosa, Avicennia marina dan Bruguierra gymnorrhiza) di Perairan Tuban. Journal Trujoyo Juvenil, I(2), pp. 220-226.
Kasman & Widi, A., 2020. Kajian Perencanaan Rehabilitasi Mangrove di Kotabaru. Jurnal Neoteknika, VI(1), pp. 1-12.
Kurniawan, A., Titiek, I. & Koesriharti, 2017. Pengaruh Aplikasi Pupuk N dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa var. chinensis) Flamingo F1. Jurnal Produksi Tanaman, V(2), pp. 281-289.
Kusuma, A. H., Munifatul, I. & Endang , S., 2013. Pengaruh Penambangan Arang dan Abu Sekam dengan Proporsi yang Berbeda Permeabilitas dan Porositas Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L). Buletin Anatomi dan Fisiologi, XXI(1), pp. 1-9.
Kusumahadi, K. S., Ahmad, Y. & Rizky , G. M., 2020. Analisis Keanekaragaman Jenis Vegetasi Mangrove di Kawasan Hutan Lindung Angke-Kapuk dan Taman Wisata Alam Angka-Kapuk Muara Angke Kota Jakarta Utara. Jurnal Ilmu dan Budaya, XLI(69), pp. 8123-8134.
Naimnule, M. A., 2016. Pengaruh Takaran Arang Sekam dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata L). Savana Cendana, 1(4), pp. 118-120.
Noor, Y. R., 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: Wetland International-Indonesia Programme.
Nursin, A., Wardah & Yusran, 2014. Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Zonasi Hutan Mangrive di Desa Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba, II(1), pp. 17-23.
Pramudji, 2001. Upaya Pengeololahan Rehabilitasi dan Konservasi pada Lahan Mangrove yang Kritis Kondisinya. Oseana, XXVI(2), pp. 1-8.
Puspitasari, D. P., 2017. C/N Rasio pada Serasah Daun dan Ranting Mangrove (Avicennia alba) di Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Budidaya Air Laut dan Payau, Probolinggo Jawa Timus. Malang: Universitas Brawijaya.
Sari, L.K., L. Adrianto., K. Soewardi., A. S. Atmadipoera. & E. Hilmi. 2016. Sedimantation in Lagoon Waters (Case Study on Segara Anakan Lagoon). AIP Conference Proceeding.
Simbolon, B. H. & Setyono, Y. T., 2020. Manfaat Kompos Limbah Kulit Kopi dan Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Pembibitan Tanaman Kopi (Coffea canephora P.). Jurnal Produksi Tanaman, VIII(4), pp. 370-378.
Sofyan, S. E., Melya, R. & Duryat, 2014. Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai Media Tumbuh Bibit Trembesi (Samanea saman). Jurnal Sylva Lestari, II(2), pp. 61-70.
Suhaila, Z. S. & Sulhaswardi, 2013. Perbandingan Campuran Meida Tumbuh dan Berbagai Konsentrasi Atonik untuk Pertanaman Bibit (Eucalyptus pellita). Jurnal Dinamika Pertanian, XXVIII(3), pp. 225-236.
Sura, M. B., Nalini, D. & Mangala, G. P., 2018. Two New Cerioptins (A-B) from The Mangrove Ceriops Tagal. Chemistry Select, Volume III, pp. 8926-8929.
Wantasen, A. S., 2013. Kondisi Kualitas Perairan dan Substrat Dasar Sebagai Faktor Pendukung Aktifitas Pertumbuhan Mangrove di Pantai Pesisir Desa Basaani, Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), pp. 204-209.
Widyasari, N. E., 2010. Pendugaan Biomassa dan Potensi Karbon Terikat di atas Permukaan Tanah pada Hutan Gambut Merang Bekas Terbakar di Sumatera Selatan, Bogor: Institut Pertanian Bogor.