Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Berbagai Umur Tegakan Pinus (Pinus merkusii) Di KPH Banyumas Timur

  • Aulia Rahmawatu Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
  • Dwi Nugroho Wibowo
  • Edy Yani

Abstract

Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur merupakan salah satu unit pengelolaanPerum Perhutani yang mengembangkan hutan Pinus. Hutan pinus KPH Banyumas Timur terdiri dari berbagai umur. Keanekaragaman tumbuhan bawah dapat dipengaruhi oleh tutupan tajuk yang berkaitan dengan umur dari pohon di sekitar tumbuhan bawah tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan kemerataan jenis tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan pinus (Pinus merkusii) di KPH Banyumas Timur. Penelitian ini dilakukan di hutan pinus dengan tiga kelompok umur yang berbeda di BKPH Kebasen, KPH Banyumas Timur. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada berbagai umur tegakan pinus di KPH Banyumas Timur terdapat 36 jenis tumbuhan bawah dari 19 famili. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa  keanekeragaman tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan pinus di KPH Banyumas Timur semakin tua umur tegakan pinus maka semakin sedikit jumlah jenis tumbuhan bawah. Jumlah jenis tumbuhan bawah dengan umur 12 tahun didapatkan sejumlah 20 spesies selanjutnya disusul umur 24 tahun sejumlah 18 spesies dan umur 29 sejumlah 15 spesies. Kemerataan jenis tumbuhan bawah pada berbagai umur tegakan pinus di KPH Banyumas Timur merata.

References

Adhitya,F., Rusdiana, O. dan Saleh, M. B. 2016. Penentuan Jenis Tumbuhan Lokal dalam Upaya Mitigasi Longsor dan Teknik Budidayanya pada Areal Rawan Longsor di KPH Lawu DS: Studi Kasus di RPH Cepoko. Jurnal Silvikultur Tropika. 8(1): 9-19.

Ainiyah, R., Fathurraman, A., Wibisono, M., Aji, F. R. dan Yusuf, D. 2017. Pengaruh Jenis Tegakan Terhadap Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Hutan Sapen Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan. Jurnal Agromix. 8(1): 50-63.

Arief, A.1994. Ekologi danPengaruhnyaterhadapLingkungan.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Arrijani. 2008. Struktur dan Komposisi Vegetasi Zona Montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas. 9 (2): 134-141

Aththorick, T. A. 2005. Kemiripan Komunitas TumbuhanBawah pada BeberapaTipe EkosistemPerkebunan di Labuhan Batu. Jurnal KomunikasiPenelitian. 17(5): 42-48.

Dahlan, M.M. 2011.Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah Pada Tegakan Sengon (Paraserianthes falcatariaL., Nielsen) (Studi Kasus di Areal Kampus IPB Darmaga). [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Destaranti, N., Sulistyani.danYani, E. 2017. Struktur dan Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturraden Banyumas. Scripta Biologica, 4(3): 155-160.

Fachrul, N. F., 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Fitter, A. H. dan Hay, R. K. M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Hilwan, I.dan Masyrafina, I. 2015. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah di Gunung Papandayan Bagian Timur, Garut, Jawa Barat. Jurnal Silvikultur Tropika. 6(2): 119-125.

Indriyanto.2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Istomo dan Kusmana, C., 1995. Ekologi Hutan. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Magurran, A. E., 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey (US): Princeton University Press.

Mawazin.dan Subiakto, A., 2013. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan di Riau. Indonesian Forest Rehabilitation Journal, 1(1): 59-73.

Morais, H., Medri,M.E., Marur,C.J., Caramori,P.H., de Arrura Ribeiro,A. M.dan Gomes, J.C. 2004. Modifications on leaf anatomy of Coffea arabica caused by shade of pigeonpea (Cajanus cajan). Brazilian Archives of Biology and Technology. 47(6): 863-871.

Mueller-Dombois dan Ellenberg, H. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. New York: John Wiley and Sons.

Nahdi, M. S. dan Darsikin. 2014. Distribusi dan Kemelimpahan Spesies Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auriculiformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia. 16(1): 33-41.

Nikmah, N., Jumari.danWiryani, E. 2016. Struktur Komposisi Tumbuhan Bawah Tegakan Jati di Kebun Benih Klon (KBK) Padangan Bojonegoro. Jurnal Biologi, 5(1): 30-38.

Nirwani, Z., 2011. Keanekaragaman Tumbuhan Bawah yang Berpotensi sebagai Tanaman Obat di Hutan Taman Nasional Gunung Leuseur Sub Seksi Bukit Lawang. [tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi: Edisi Ke Tiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Pamungkas, T. H. 2017. Analisis Jenis Tumbuhan Bawah pada Bebagai Kelas Penutupan Tajuk di DTA Rahtawu Wonogiri Jawa Tengah. Yogyakarta: Program Diploma III Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Pantilu, L.I., Mantiri,F.R., Song Ai, N. dan Pandiangan, D. 2012. Respons morfologi dan anatomi kecambah kacang kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap intensitas cahaya yang berbeda. Jurnal Bioslogos. 2(2):79

Perum Perhutani. 2006. Buku Statistik Perum Perhutani Tahun 2001-2006. Jakarta: Perum Perhutani.

Pielou, E. C. 1969. An Introduction to Mathematical Ecology. New York: John Wiley and Sons.

Reader dan Buck. 2000. Pertumbuhan Gulma pada Kondisi Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Press.

Sastrapradja, S. dan Afriastini, J. J. 1979. Jenis Paku Indonesia. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.

Sastrapradja, S. dan Afriastini, J. J. 1985.Kerabat Paku. Bogor: Lembaga Biologi Nasional.

Setyawan, A. D., Setyaningsih,S.danSugiyarto. 2006. Pengaruh Jenis dan Kombinasi Tanaman Sela terhadap Diversitas dan Biomassa Gulma di Bawah Tegakan Sengon (Paraserienthes falcataria L. Nielsen) di Resort PemangkuanHutan Jatirejo Kediri. Biosmart. 8(1):27-32.

Soerianegara, I. dan Indrawan, A. 1985. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Soerianegara, I. dan Indrawan, A.1998. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Laboratorium Ekologi Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Van Steenis, C.G.G.J. 2008. Flora: Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: Pradnya Paramita.

Wakhidati, A. 2013. Mesofauna Tanah di Lantai Hutan Pinus (Pinus merkusii L.) Wilayah Kubang Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara. [skripsi]. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah purwokerto Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi.
Published
2019-12-10
How to Cite
RAHMAWATU, Aulia; WIBOWO, Dwi Nugroho; YANI, Edy. Keanekaragaman Tumbuhan Bawah Pada Berbagai Umur Tegakan Pinus (Pinus merkusii) Di KPH Banyumas Timur. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, [S.l.], v. 1, n. 2, p. 133-138, dec. 2019. ISSN 2714-8564. Available at: <http://jos.unsoed.ac.id/index.php/bioe/article/view/1852>. Date accessed: 26 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.20884/1.bioe.2019.1.2.1852.
Section
Articles