Hubungan parameter cuaca dengan sebaran titik api (hot spot) terhadap fenomena kebakaran hutan (studi kasus kabupaten Sumba Timur)

  • Khairunnisa Zalfa Purwanti Universitas Jenderal Soedirman
  • Ryan Sudrajat Permana Putra BMKG Nusa Tenggara Timur
  • Zaroh Irayani Universitas Jenderal Soedirman

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan fenomena tahunan yang terjadi di wilayah Sumba Timur. Keberadaannya dapat dideteksi dari citra titik api menggunakan satelit penginderaan jauh. Faktor cuaca dan dominasi vegetasi sabana pada musim kering diperkirakan menjadi penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara jumlah titik api dan empat parameter cuaca, yaitu: suhu udara, curah hujan, kelembaban, dan tekanan udara. Data titik api diperoleh dari hasil penginderaan jauh menggunakan satelit Terra-Modis, sedangkan parameter cuaca didapatkan dari hasil pengukuran oleh Badan Meteorologi dan Geofisika Sumba Timur selama tahun 2018-2022. Korelasi antar besaran dilihat dari pola statistikanya, baik untuk korelasi masing-masing besaran terhadap jumlah titik api, maupun korelasi keempat parameter dan jumlah titik api secara simultan. Hasil menunjukkan bahwa parameter yang memiliki hubungan tinggi dengan titik api adalah curah hujan, kelembaban, dan tekanan udara. Suhu udara memiliki hubungan yang rendah dengan titik api. Korelasi secara simultan menghasilkan hubungan parameter cuaca dengan titik api memiliki nilai hubungan yang tinggi.

Published
2024-05-24
How to Cite
PURWANTI, Khairunnisa Zalfa; PUTRA, Ryan Sudrajat Permana; IRAYANI, Zaroh. Hubungan parameter cuaca dengan sebaran titik api (hot spot) terhadap fenomena kebakaran hutan (studi kasus kabupaten Sumba Timur). Jurnal Teras Fisika: Teori, Modeling, dan Aplikasi Fisika, [S.l.], v. 7, n. 1, p. 1-6, may 2024. ISSN 2615-1219. Available at: <https://jos.unsoed.ac.id/index.php/tf/article/view/11462>. Date accessed: 14 mar. 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.jtf.2024.7.1.11462.