HUBUNGAN LONG COVID-19 DENGAN KEJADIAN KECEMASAN DI BANYUMAS
Abstrak
Kejadian kecemasan banyak dilaporkan menetap atau bahkan baru muncul beberapa bulan setelah pasien terkonfimasi COVID-19. Ada 22,7% gejala psikososial didapatkan pada Long COVID-19, dan sebanyak 6,5% mengalami kecemasan. Penelitian lebih jauh diperlukan agar masyarakat maupun tenaga kesehatan lebih memperhatikan dan mencegah kejadian kecemasan yang lebih dini terhadap penderita Long COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Long COVID-19 dengan kejadian kecemasan di Banyumas. Metode yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional pada masyarakat umum yang telah melewati masa akut COVID-19 dan berdomisili di Banyumas dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner hamilton rating scale for anxiety (HRS-A) dan Long COVID-19 melalui lembar identitas pasien. Analisis hipotesis menggunakan uji statistik alternatif yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian pada 60 responden yang sudah melewati masa akut COVID-19 dengan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai p = 0,032 dengan 33,3% tidak mengalami kecemasan dan 66,7% mengalami kecemasan. Dengan tingkat kecemasan ringan (18,4%), kecemasan sedang (23,3%), kecemasan berat (15%), dan kecemasan berat sekali (10%). Berdasarkan hasil analisis data didapatkan hubungan yang bermakna antara Long COVID-19 dengan kejadian kecemasan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Long COVID-19 dengan kejadian kecemasan di Banyumas.