Dinamika Ekosistem Mangrove di Desa Banten, Kecamatan Kasemen Kota Serang, Banten : Pendekatan Spasial dan Ekologis
Abstract
Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam melindungi wilayah pesisir, menjaga keanekaragaman hayati, serta menyediakan jasa lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan luasan dan struktur vegetasi mangrove di kawasan Kecamatan Kasemen, Kota Serang, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dinamika ekosistemnya. Penelitian dilakukan pada Oktober 2024 menggunakan pendekatan deskriptif melalui analisis spasial, observasi lapangan, dan wawancara. Perubahan luasan mangrove dianalisis melalui digitasi citra satelit dari tahun 2005 hingga 2023 menggunakan perangkat pemetaan. Struktur vegetasi diamati menggunakan aplikasi berbasis digital untuk mencatat tinggi pohon, diameter batang, jenis mangrove, dan penutupan kanopi. Wawancara semi-terstruktur dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan rehabilitasi dan kondisi lingkungan dari masyarakat sekitar. Hasil menunjukkan peningkatan luasan mangrove dari 11.294 m² pada tahun 2009 menjadi 65.493 m² pada tahun 2023, dipengaruhi oleh penanaman, regulasi daerah, dan keterlibatan komunitas. Struktur vegetasi didominasi oleh Avicennia marina dengan nilai penting tertinggi 232,51. Nilai kesehatan vegetasi bervariasi, dengan angka tertinggi sebesar 62,72% dan terendah 43,84%. Keberadaan fauna khas mangrove seperti kepiting bakau, ikan gelodok, dan siput mengindikasikan peran ekologis mangrove sebagai habitat utama. Penelitian ini menekankan pentingnya penggabungan analisis spasial dan pemantauan ekologi untuk mendukung pengelolaan mangrove secara berkelanjutan.
References
Anurogo, W., Lubis, M. Z., Khakhim, N., Prihantarto, W. J., & Cannagia, L. R. (2018). Pengaruh pasang surut terhadap dinamika perubahan hutan mangrove di kawasan Teluk Banten. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 11(2), 130–139.
Arief, F. D., Herison, A., Zakaria, A., & Romdania, Y. (2023). Kemampuan mangrove dalam menjaga garis pantai. Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain, 11(1), 61–72.
Aryanti, N. A., Wibowo, F. A. C., Mahidi, M., Wardhani, F. K., & Kusuma, I. K. T. W. (2021). Hubungan faktor biotik dan abiotik terhadap keanekaragaman makrozoobentos di hutan mangrove Kabupaten Lombok Barat. Jurnal Kelautan Tropis, 24(2), 185–194.
Basyuni, M., Bimantara, Y., Cuc, N. T. K., Balke, T., & Vovides, A. G. (2021). Macrozoobenthic community assemblage as key indicator for mangrove restoration success in North Sumatra and Aceh, Indonesia. Restoration Ecology, 30(7), e13614.
Bethary, R. T., Saputra, A., Nurhafidah, W., Ramadhani, M., Juwita, I., Maldini, M., ... & Iqom, S. (2022). Penanaman pohon mangrove sebagai mitigasi bencana abrasi di Pantai Cihasem, Desa Sawarna, Kabupaten Lebak. Civil Engineering for Community Development (CECD), 1(1), 8–15.
Dharmawan, I. W. E., & Khoir, A. F. (2020). MonMang untuk monitoring mangrove. Makassar: Nas Media Pustaka.
Dharmawan, I. W. E. (2021). Mangrove health index distribution on the restored post tsunami mangrove area in Biak Island, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 860(1), 012007.
Dharmawan, I. W. E., Suyarso, Ulumuddin, Y. I., Prayudha, B., & Pramudji. (2020). Panduan monitoring struktur komunitas mangrove di Indonesia. Bogor: Media Sains Nasional.
Farhan, I. (2017). Peranan mangrove Avicennia marina dan Rhizophora apiculata dalam menurunkan logam Zn (Tugas akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Surabaya: Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Harefa, M. S., Pasaribu, P., Alfatha, R. R., Benny, X., & Irfani, Y. (2023). Identifikasi pemanfaatan hutan mangrove oleh masyarakat (Studi kasus Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai). Journal of Laguna Geography, 2(1).
Janwar, Z. (2015). Biodiversitas mangrove di Desa Bontolebang Kabupaten Kepulauan Selayar (Skripsi Sarjana, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). Fakultas Sains dan Teknologi, Jurusan Biologi.
Lestariningsih, W. A., Rahman, I., & Buhari, N. (2022). Kerapatan dan tutupan kanopi ekosistem mangrove di Desa Wisata Pare Mas, Lombok Timur. Journal of Marine Research, 11(3), 367–373.
Makaruku, A., & Aliman, R. (2019). Analisis tingkat keberhasilan rehabilitasi mangrove di Desa Piru Kecamatan Seram Barat Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 19(2).
Marsondang, A. T., Muntalif, B. S., & Sudjono, P. (2016). Probabilitas terperangkapnya sampah non organik di kawasan mangrove studi kasus: Pantai Karangantu, Kota Serang. Jurnal Teknik Lingkungan, 22(1), 11–20.
Pemerintah Kota Serang. (2011). Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang Tahun 2010–2030. Serang: Pemerintah Kota Serang.
Safitri, Y., Saputro, S., & Hariadi, H. (2017). Hubungan laju sedimentasi terhadap kerapatan mangrove di Pantai Pasar Banggi Kabupaten Rembang. Journal of Oceanography, 6(4), 553–563.
Susanto, A., Khalifa, M. A., Munandar, E., Nurdin, H. S., Syafrie, H., Supadminingsih, F. N., & Raihan, A. (2022). Kondisi kesehatan ekosistem mangrove sebagai sumber potensial pengembangan ekonomi kreatif pesisir Selat Sunda. Leuit (Journal of Local Food Security), 3(1), 172–181.
Utami, W., Artika, I. G. K., & Arisanto, A. (2018). Aplikasi citra satelit penginderaan jauh untuk percepatan identifikasi tanah terlantar. BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan, 4(1), 53–66.
Wulandari, C., Hapsari, N. T. K., Putranto, D. W., & Syahid, T. U. (2023). Potensi ekosistem mangrove untuk mewujudkan kawasan pesisir berkelanjutan di Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Tepat Guna, 1(2), 81–92.