Cadangan Karbon pada Komunitas Padang Lamun di Pulau Bawean
Abstract
Pemanasan global merupakan isu yang sedang hangat diperbincangkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menanggulangi dampak dari pemanasan global, salah satunya adalah karbon biru. Karbon biru adalah karbon yang diserap dan disimpan di ekosistem pesisir dalam bentuk biomassa. Pulau Bawean merupakan salah satu pulau di Kabupaten Gresik yang memiliki padang lamun. Padang lamun berfungsi sebagai penyerap karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan karbon pada biomassa dan sedimen lamun. Nilai Kerapatan dan tutupan lamun dihitung menggunakan transek 1x1 m2. Uji kandungan karbon dilakukan dengan metode LOI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis lamun yang ditemukan di perairain Pulau Bawean, yaitu E. acoroides, T., hemprichii, C. rotundata, S. Isoetifolium, H. ovalis, H. spinulosa, dan H. Uninervis. Nilai cadangan karbon yang tersimpang pada biomassa lamun di perairan Pulau Bawean berkisar antara 115,32–810,69 ton C/ha dimana karbon terbanyak tersimpan pada biomassa bagian bawah. Cadangan karbon yang tersimpan pada sedimen memiliki nilai sebesar 1,86-8,37 ton C/ha. Jenis substrat dan kerapatan lamun memiliki pengaruh terhadap karbon yang tersimpan di padang lamun. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa padang lamun berperan sebagai penyerap karbon (carbon sink) yang dapat berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.
Kata kunci: Bawean, Biomassa, Karbon, Lamun, Sedimen