Peran Serta Akademisi dalam Aktivasi Yayasan Thalassemia Indonesia Cabang Banyumas
Abstract
Thalassemia telah menjadi masalah kesehatan yang mendesak di Indonesia karena tingginya prevalensi pembawa dan individu yang terkena. Keberagaman kelompok etnis di nusantara berkontribusi pada distribusi jenis thalassemia yang bervariasi, dengan beta-thalassemia menjadi yang paling umum. Data epidemiologi menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk strategi komprehensif untuk memerangi thalassemia dan meningkatkan kualitas hidup individu yang terkena. Gerakan thalassemia di Indonesia diprakarsai oleh Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI). YTI telah muncul sebagai kekuatan pendorong di balik peningkatan kesadaran, mengadvokasi kebijakan perawatan kesehatan yang lebih baik, dan mendorong jaringan dukungan untuk pasien dan keluarga mereka. Kegiatan yayasan mencakup berbagai bidang, termasuk kampanye publik, program pendidikan, dan inisiatif penelitian. Upaya kolaboratif antara yayasan dan akademisi telah mendorong pendekatan sinergis, menggabungkan keahlian ilmiah dengan advokasi akar rumput dan keterlibatan masyarakat. Partisipasi akademisi memainkan peran penting dalam membentuk kegiatan yayasan, mulai dari penelitian dan peningkatan kapasitas hingga konseling dan skrining genetik. Kekuatan kemitraan interdisipliner dalam mengatasi tantangan kesehatan yang kompleks diharapkan dapat meningkatkan kehidupan individu yang terkena thalassemia.