Konstruksi Gender Ryōsaikenbō dalam Novel Onnazaka Karya Fumiko Enchi
Abstract
Artikel ini membahas konstruksi ideologi gender ryōsaikenbō (istri yang baik dan ibu yang bijak) dalam novel Onnazaka karya Fumiko Enchi melalui pendekatan feminisme sosial-budaya dengan kerangka teori Nira Yuval-Davis. Sebagai ideologi yang dilembagakan sejak era Meiji, ryōsaikenbō membentuk peran domestik perempuan Jepang dalam sistem patriarki yang mengontrol tubuh, emosi, dan kesadaran mereka. Fokus kajian ini adalah tokoh Tomo, seorang istri pejabat aristokrat yang menjalani peran gender secara konformis, namun menyimpan luka dan perlawanan batin yang tidak terlihat secara kasat mata. Hasil analisis menunjukkan bahwa Onnazaka merepresentasikan lima dimensi utama ideologi gender menurut Yuval-Davis: (1) struktur sosial dan budaya; (2) peran gender dalam keluarga; (3) simbolisme keibuan; (4) identitas kolektif; dan (5) interseksionalitas. Tomo mengalami represi psikologis yang dalam sebagai akibat dari internalisasi norma gender, serta dikonstruksikan sebagai simbol moral keluarga tanpa ruang untuk ekspresi personal. Tubuhnya menjadi medan ideologis yang menyimpan beban simbolik budaya patriarki. Selain itu, usia dan status sosial memperparah subordinasinya, menjadikannya tak terlihat dalam sistem keluarga. Namun demikian, melalui narasi batin dan simbolisme tubuh, novel ini juga menghadirkan resistensi sunyi yang muncul dari kesadaran eksistensial perempuan. Kesunyian, rasa sakit, dan penyangkalan diri menjadi bentuk protes halus terhadap sistem yang menindas. Dengan demikian, Onnazaka tidak hanya mengungkap represi gender dalam budaya Jepang modern, tetapi juga membuka ruang bagi pembacaan feminis atas perlawanan perempuan yang bersifat subtil namun bermakna.
References
Gale, T. (2007). The Waiting Years: Enchi Fumiko and The Subjugated Voice of Women. Japan Forum, 19(1), 1–19.
Gusri, L., Arif, E., & Dewi, R. S. (2021). Konstruksi Identitas Gender pada Budaya Populer Jepang (Analisis Etnografi Virtual Fenomena Fujoshi pada Media Sosial). Mediakita, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.30762/mediakita.v5i1.3584
Koyama, S. (2012). Ryōsai kenbo to iu kihan [The Norm of Good Wife, Wise Mother]. Keisō Shobō.
Mackie, V. (2003). Feminism in Modern Japan. Cambridge University Press. https://doi.org/10.1017/CBO9780511470196
Manfredi, A. (2024). The Poetics of Space in Enchi Fumiko’s The Waiting Years / 円地文子『女坂』における空間の詩学. U.S.-Japan Women’s Journal, 65(1), 56–74. https://doi.org/10.1353/jwj.2024.a922155
Mohanty, C. T. (2003). Feminism without borders: Decolonizing theory, practicing solidarity. Duke University Press.
Moro, D. (2016). Motherhood, aging, and the body in postwar Japanese women’s writing. Japanese Language and Literature, 50(2), 411–432.
Moro, D. (2024). Old ‘Women’ on the Stage: Actorship and the Aging Body in the Works of Enchi Fumiko. Annali Di Ca’ Foscari. Serie Orientale, 1. https://doi.org/10.30687/AnnOr/2385-3042/2024/01/013
Smith, H. D. (2007). Oedipus, Ajase, Enchi Fumiko. Dalam Psychoanalysis and Asian literature (hlm. 115–131). State University of New York Press.
Ueno, C. (1993). The modern family in Japan: Its rise and fall. Trans Pacific Press.
Ueno, C. (2004). Nationalism and gender. Trans Pacific Press.
Yuval-Davis, N. (1997). Gender & nation. SAGE Publications Ltd. https://doi.org/10.4135/9781446222201

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.



