Pemenuhan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Anak Binaan Untuk Mereduksi Potensi Residivis Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kutoarjo
Abstract
Artikel ini membahas pentingnya pemenuhan hak pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kutoarjo untuk mereduksi potensi residivisme. Anak yang berhadapan dengan hukum sering kali menghadapi stigma dan kehilangan kesempatan untuk berkembang, sehingga program pembinaan yang terintegrasi antara pendidikan formal dan pelatihan keterampilan sangat diperlukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, menggali bagaimana implementasi pendidikan dan pelatihan di LPKA dapat mempersiapkan anak untuk reintegrasi ke masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program ini tidak hanya memenuhi kewajiban negara, tetapi juga merupakan kebutuhan mendasar bagi anak binaan untuk mengembangkan potensi mereka. Pelatihan keterampilan yang diberikan di LPKA bertujuan untuk memberikan bekal ekonomi setelah masa pemenjaraan, dengan fokus pada pengembangan karakter dan kemampuan praktis. Selain itu, tantangan residivisme di kalangan anak binaan sering kali dipengaruhi oleh faktor sosial dan ekonomi, serta stigma negatif yang melekat setelah mereka bebas. Oleh karena itu, penguatan kontrol sosial dari keluarga dan masyarakat menjadi penting dalam mencegah pengulangan tindak pidana. Dengan meningkatkan self-control dan self-esteem melalui pendidikan dan pelatihan, anak binaan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi mereka dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik, sehingga mengurangi kemungkinan mereka kembali ke jalur kriminal.



