Pengaruh Karakteristik Lulusan Mahasiswa Program Studi Apoteker terhadap Hasil Ujian Metode Objective Structured Clinical Examination
Abstract
Pendidikan profesi apoteker di Indonesia telah menggunakan metode Objective Structured Clinical Examination (OSCE) sebagai evaluasi pembelajaran akademik berbasis praktek. OSCE menilai kemampuan keterampilan calon apoteker meliputi pharmaceutical sciences (PS), social behavior administration (SBA), dan biomedical science and clinical sciences (BSCS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik terhadap hasil ujian metode OSCE. Metode penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional study. Responden penelitian adalah lulusan mahasiswa profesi apoteker di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang telah melaksanakan ujian OSCE. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan hasil nilai OSCE. Karakteristik yang diidentifikasi berupa nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lama studi. Data dianalisis dengan uji Spearman untuk melihat pengaruh karakteristik lulusan mahasiswa prodi apoteker dengan hasil nilai ujian OSCE. Hasil penelitian diperoleh sejumlah 94 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik lulusan mahasiswa diperoleh 60,6 % (n= 57) responden masa studi ≤ 4 tahun dan 39,4% (n=37) responden dengan masa studi > 4 tahun. Hasil karakteristik nilai IPK responden diperoleh 13,8% (n=13) dengan IPK 2,51-3,00; 53,2% (n=50) IPK 3,01 – 3,50; dan 31% (n=33) IPK 3,51- 4,00. Hasil uji spearman menunjukkan pengaruh signifikan pada karakteristik IPK dengan nilai p-value 0,010 (p-value<0,05). Hasil uji koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,264, bernilai positif yang berarti memiliki kecenderungan semakin tinggi nilai IPK S1 maka semakin tinggi hasil uji kompetensi OSCE. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh nilai IPK S1 terhadap hasil uji kompetensi OSCE.