Gambaran Fibrosis Tubulus Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperurisemik Yang Diberikan Bawang Hitam
Abstrak
Hiperurisemia dapat dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal melalui aktivasi kaskade inflamasi dan peningkatan radikal bebas. Tingkat kondisi kerusakan yang terjadi pada ginjal dapat dilihat salah satunya melalui gambaran fibrosis tubulus ginjal. Bawang hitam mengandung s-alyl cistein (SAC), tetrahydro-β-carbolines, alkaloid, dan flavonoid yang diduga menghambat kerja dari enzim xanthine oksidase sehingga dapat menurunkan asam urat dan memperbaiki kerusakan ginjal yang telah terjadi. Tujuan jangka pendek penelitian ini untuk mengetahui gambaran fibrosis tubulus ginjal tikus putih hiperurisemik yang diberi bawang hitam. Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yaitu pemanfaatan bawang hitam untuk pencegahan dan atau mengatasi dampak negatif hiperurisemia terhadap ginjal. Tikus dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu kontrol control positif, kelompok allopurinol, kelompok bawang hitam dosis 240mg, 480mg dan 960mg. Induksi hiperurisemia dilakukan dengan injeksi kalium oksonat dan penambahan otak sapi selama 14 hari, dilanjutkan bersama dengan pemberian perlakuan. Pada akhir penelitian, akan dilakukan terminasi dan pengambilan organ untuk pemeriksaan gambaran fibrosis tubulus ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Hasil didapatkan bahwa pemberian bawang hitam berbagai dosis dapat mengurangi fibrosis pada tikus putih (Rattus novergicus) hiperurisemia