The Relationship of Sugar-Sweetened Beverages (SSB) Consumption with Nutritional Status in Adolescents at SMKN 32 Jakarta

Abstrak

Masalah gizi lebih seperti kegemukan menjadi salah satu masalah kesehatan yang masih terjadi seluruh belahan dunia. Kejadian status gizi lebih dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk jumlah asupan energi yang berlebih dari makanan dan minuman,  seperti minuman berpemanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan konsumsi minuman berpemanis dengan status gizi lebih pada remaja di SMKN 32 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan subjek penelitian sebanyak 80 orang yang merupakan siswa dan siswi berusia 16-18 tahun yang bersekolah di SMKN 32 Jakarta yang dipilih secara consecutive sampling. Data konsumsi minuman berpemanis diperoleh dari kuesioner BEVQ-15 (Beverage Questionnaire) selama satu bulan terakhir. Subjek perempuan lebih banyak mengalami status gizi sebesar 77,1% dibandingkan responden laki-laki yang mengalami gizi lebih sebesar 22,9%. Subyek penelitian sebagian besar adalah remaja perempuan dan laki-laki yang sering mengkonsumsi minuman bersoda dilihat dari distribusi frekuensi konsumsi minuman manis dan merupakan remaja yang mempunyai status gizi lebih. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara frekuensi konsumsi sugar sweetened beverages dengan status gizi responden yang mengonsumsi softdrink (p=0,010). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara konsumsi sugar sweetened beverages dengan status gizi lebih pada remaja di SMKN 32 Jakarta.

Kata Kunci: Konsumsi Sugar Sweetened Beverages, Remaja, Status Gizi